Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Agar suami betah di rumah

Ibu tien membantah seolah tak setuju olah raga angkat besi wanita. angkat besi tidak akan menghilangkan kefemininan, berbeda dengan binaraga. bahkan dapat mengurangi berat badan & lebih bergairah. (or)

17 Januari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANGKAT besi wanita akan dilarang? Kabar ini sempat menyebar dan mengagetkan kalangan PABBSI (Persatuan Angkat Besi & Angkat Berat & Binaraga Seluruh Indonesia), pekan lalu. Pelarangan ini, konon, karena Ibu Tien Soeharto kurang berkenan. Namun, berita yang sempat dimuat koran ini segera dibantah. "Jangan singgung-singgung nama Ibu. Kami tidak pernah dihubungi atau menghubungi PABBSI untuk membicarakan soal ini," ujar ajudan Ibu Tien kepada TEMPO. Di Indonesia, eksibisi angkat besi wanita untuk pertama kalinya ditampilkan Desember lalu, pada acara Kejurnas angkat besi (pria) di Senayan, Jakarta. Ada yang beranggapan, tak sepantasnya wanita mengangkat barbel, karena akan membuat tubuh jadi mekar, otot-otot menggumpal, dan berperangai seperti pria. Padahal, wanita 'kan seharusnya halus, langsing, singset, dan tetap feminim. Anggapan itu, menurut dokter olah raga Sadoso Sumosardjuno kurang tepat. "Angkat beban tidak akan menghilangkan kefemininan, dan tidak menyalahi kodrat wanita," katanya kepada Indrayati dari TEMPO. Menurut Sadoso, mengangkat beban tak akan membuat otot menjadi mekar, atau menaikkan berat badan. Latihan angkat beban, "Sebenarnya, hal yang biasa dilakukan atlet pria atau wanita untuk melatih kekuatan." Di sini, katanya, harus dibedakan antara angkat besi dan binaraga. Binaraga memang akan membuat otot bergumpal-gumpal, dan wanita bisa kehilangan kewanitaannya. Di samping karena latihan, untuk memperoleh bentuk otot-otot yang bagus, binaragawan memang banyak memakai obat anabolic steroid. Ini sejenis hormon pria, yang sifat ke arah seksnya dihilangkan. Dan wanita, yang memanfaatkan obat berbentuk kapsul, pel, atau suntikan ini, bisa bersuara besar seperti pria. Jakunnya juga membesar, tumbuh kumis, dan ia kelihatan lekas menjadi tua. Mungkin karena dinilai tidak berbahaya, angkat besi wanita mendapat pengukuhan. Bersamaan dengan diselenggarakannya olimpiade musim panas di Los Angeles, AS, tahun 1984, Federasi Angkat Besi Dunia (IWF) meresmikan angkat besi wanita. Pada Mei 1986 lalu, kejuaraan angkat besi internasional untuk pertama kalinya diadakan di Jerman Barat. Dan November 1987 mendatang, untuk pertama kalinya pula, diselenggarakan kejuaraan angkat besi wanita di Miami, AS. Di Indonesia, olah raga ini mulai dikenal sekitar 3 tahun lampau. Nyonya Luki Nurmala, misalnya, mulai mencoba-coba mengangkat barbel pada 1984. Itu dilakukan karena ia sering melihat suaminya, Maman Suryaman, lifter nasional, berlatih. "Waktu itu, saya sedang mengandung dua bulan. Nyatanya, anak saya, Dewi Nuranis, lahir sehat-sehat saja," ujar ibu yang bermukim di Bandung Selatan ini. Dan ternyata kegiatannya itu membuat dirinya berubah. Berat badannya yang semula 64 kg turun menjadi 58 kg. Ia juga merasa lebih segar, lebih bergairah, dan tidak mudah lelah. Dengan paha yang mengecil, sekaligus merasa lebih sintal, hingga, katanya sambil tertawa, "Suami lebih betah di rumah." Yang menggembirakan, belasan wanita yang berkeinginan menjadi jago angkat besi, ternyata, tak terpengaruh pada isu "larangan" itu. "Pokoknya, kami latihan terus," tutur Pergunan Tarigan, Serda Polwan. Dalam eksibisi Desember lalu, ia mampu mengangkat barbel 57,5 kg untuk angkatan snatch dan 70 kg untuk angkatan clean and jerk. Si bungsu dari lima bersaudara ini juga mengaku bobotnya turun, dari 72 kg menjadi hanya 66 kg, setelah ia berlatih angkat besi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus