RING ternyata masih menggoda Mullammad Ali. Sesudah 18 bulan
menggantung sarung tinju, ia berlatih untuk bertarung lagi.
"Saya akan kembali dan mengguncangkan dunia," kata Ali yang
bermaksud merenggut mahkota juara dunia untuk keempat kalinya.
Ali terakhir merebut gelar dalam melawan Leon Spinks di New
Orleans, 15 September 1978. Dari pertarungan itu, ia menjadi
petinju pertama yang memegang gelar kampiun dunia tiga kali.
Sebelumnya, dua kali jadi juara ialah Floyd Patterson, juga dari
Amerika Serikat.
Kali ini musuh Ali adalah John Tate, juara dunia versi Worl
Boxing Association (WBA). Promotor Bob Arum, dari Top Rank,
tidak mengungkapkan jumlah bayaran. "Hadiah untuk kedua petinju
merupakan rekor dalam sejarah pertinjuan," ujar Arum.
Tapi menurut Charles Lomax, pengacara Ali, angka US$ 14 juta (Rp
8,8 milyar) untuk kedua petinju -- seperti disebut orang
sebelumnya -- hampir tepat. Pertarungan itu diharapkan buat
sementara akan berlangsung Juni di New Orleans, AS.
Butuh uang? "Tidak," jawab Ali. "Apa yang saya inginkan adalah
tak seorang pun yang akan memcahkan rekor saya."
Memang Ali sekarang jutawan, tapi tak banyak yang tahu berapa
hartanya. Tahun 1978, pernah diungkapkan ia memiliki kekayaan
sebesar US$ 3 juta (Rp 1,8 milyar) dalam bentuk deposito. Bunga
uang tersebut sekitar US$ 200.000 (Rp 126,5 juta) per tahun.
Ali, sampai saat ini, memang merupakan atlet terbesar di ring.
Diketemukan oleh pencari bakat Joe Martin pada usia 12 tahun,
namanya cukup melonjak cepat. Antara 1954-1960 ia telah naik
ring sebanyak 106 kali dan memenangkannya sebanyak 98 kali. Ia
juga menjadi juara di kelas berat ringan dalam Olympiade Roma,
1960. Di ring profesional, rekornya adalah 56 kali menang (37 di
antaranya dengan KO), 3 kali kalah, dan tak pernah seri.
Pelatih Angelo Dundee mengatakan Ali tetap disiplin dalam
latihan. "Ia mematuhi program latihan yang saya buat. Ia juga
tak merokok dan menjauhi minuman keras."
Ali, tinggi 190 cm, dulu membuktikan kepatuhannya. Ia berhasil
menurunkan timbangan badannya menjadi 96,1 kg -- berat ideal
baginya untuk naik ring -- ketika menghadapi George Foreman di
Kinshasa, Zaire, 30 Oktober 1974. Ali memukul KO Foreman,
pemegang gelar waktu itu, di ronde kedelapan. Tiga bulan sebelum
pertandingan beratnya adalah 102,5 kg.
Sejak mengundurkan diri tanpa latihan tubuh Ali mulai digayuti
lemak. Waktu memulai latihan (4 Maret) di Deer Lake,
Pennsylvania, beratnya 114,39 kg.
Di sasana Deer Lake, Ali main tali, lari, shadow boxing, serta
menghadapi lawan yang enteng. Pertarungan yang akan datang
disebutnya dengan istilah The Impossible Comeback. Tapi "saya
akan melakukan hal yang mustahil itu," lanjutnya.
Waktu berlatih di Miami Beach, Ali mengalami nasib naas melawan
Jeff Sims. Mulutnya robek kena pukulan dan memerlukan 10
jahitan. Ia berlatih tanpa pelindung gigi. Menurut dr. Tom
Baker, ia juga menjalani perawatan mata kanan dan dagunya.
Dundee tidak menganggap cedera itu sebagai masalah. "Kondisi
fisik Ali tak seburuk yang diduga orang," katanya. "Ia manusia
istimewa. Apa yang dilakukannya selalu baik."
Terkatung-katung
Tate, kata Ali, "petinju yang gede tapi lamban." Tate yang
muncul sebagai pengganti Ali pernah mengalahkan penantang Gerrie
Coetzee dari Afrika Selatan. Tate sendiri belum menjawab
komentar Ali. Tapi Larry Holmes, juara dunia versi World Boxing
Council (WBC), menyebut pemunculan kembali Ali sebagai "hari
yang menyedihkan bagi dunia tinju." Holmes meramalkan Ali bakal
kalah. "Ia sudah gembrot," katanya.
Ali -- menikah 3 kali dan dikaruniai 5 anak -- merasa yakin
masih punya kemampuan. "Saya tak mau ambil risiko, kalau tak
punya peluang," ujarnya. Istri yang mendampinginya sekarang
adalah Veronica.
Bagi Tate, kontrak Ali dengan promotor Arum telah mengacaukan
rencananya semula. Akhir Maret, ia akan melawan penantang gelar,
Mike Weaver. Sekiranya ia menang, lawan yang diincarnya adalah
Holmes. Ia rupanya bertekad untuk menjadi juara dunia yang
diakui oleh kedua versi organisasi tinju itu.
WBA dan WBC tak selamanya sepakat dalam menentukan kampiun
maupun urutan penantang gelar. Tapi di mata pers, pilihan WBA
lebih sering dijadikan pegangan. Ali, waktu menjadi juara dunia
untuk pertama dan kedua kalinya, adalah orang yang diakui
keduanya.
Untuk Ali melawan Tate, WBA tampaknya tidak akan mengakuinya
sebagai pertarungan resmi. "Menurut peraturan WBA, seorang juara
harus berhadapan dengan penantang yang urutannya dibuat tiap
bulan," demikian Mike Mortimer, Presiden WBA. "Ali tidak
termasuk 10 Besar penantang Tate."
Arum membenarkan ucapan Mortimer. Dan pekan lalu ia dikabarkan
berusaha mencari lawan buat Ali dalam pertarungan pendahuluan.
Antara lain disebut calon Scout Ledoux. Tapi Ledoux sudah
terikat dalam jadwal pertarungan lain. Maka kalender buat Ali
naik ring masih terkatung-katung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini