Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ali, Ali, Ali

Ali bermaksud merenggut mahkota juara untuk yang ke empat kali. wba tidak mengakui sebagai pertarungan resmi jika tanpa berhadapan dengan penantang lainnya. (or)

29 Maret 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RING ternyata masih menggoda Mullammad Ali. Sesudah 18 bulan menggantung sarung tinju, ia berlatih untuk bertarung lagi. "Saya akan kembali dan mengguncangkan dunia," kata Ali yang bermaksud merenggut mahkota juara dunia untuk keempat kalinya. Ali terakhir merebut gelar dalam melawan Leon Spinks di New Orleans, 15 September 1978. Dari pertarungan itu, ia menjadi petinju pertama yang memegang gelar kampiun dunia tiga kali. Sebelumnya, dua kali jadi juara ialah Floyd Patterson, juga dari Amerika Serikat. Kali ini musuh Ali adalah John Tate, juara dunia versi Worl Boxing Association (WBA). Promotor Bob Arum, dari Top Rank, tidak mengungkapkan jumlah bayaran. "Hadiah untuk kedua petinju merupakan rekor dalam sejarah pertinjuan," ujar Arum. Tapi menurut Charles Lomax, pengacara Ali, angka US$ 14 juta (Rp 8,8 milyar) untuk kedua petinju -- seperti disebut orang sebelumnya -- hampir tepat. Pertarungan itu diharapkan buat sementara akan berlangsung Juni di New Orleans, AS. Butuh uang? "Tidak," jawab Ali. "Apa yang saya inginkan adalah tak seorang pun yang akan memcahkan rekor saya." Memang Ali sekarang jutawan, tapi tak banyak yang tahu berapa hartanya. Tahun 1978, pernah diungkapkan ia memiliki kekayaan sebesar US$ 3 juta (Rp 1,8 milyar) dalam bentuk deposito. Bunga uang tersebut sekitar US$ 200.000 (Rp 126,5 juta) per tahun. Ali, sampai saat ini, memang merupakan atlet terbesar di ring. Diketemukan oleh pencari bakat Joe Martin pada usia 12 tahun, namanya cukup melonjak cepat. Antara 1954-1960 ia telah naik ring sebanyak 106 kali dan memenangkannya sebanyak 98 kali. Ia juga menjadi juara di kelas berat ringan dalam Olympiade Roma, 1960. Di ring profesional, rekornya adalah 56 kali menang (37 di antaranya dengan KO), 3 kali kalah, dan tak pernah seri. Pelatih Angelo Dundee mengatakan Ali tetap disiplin dalam latihan. "Ia mematuhi program latihan yang saya buat. Ia juga tak merokok dan menjauhi minuman keras." Ali, tinggi 190 cm, dulu membuktikan kepatuhannya. Ia berhasil menurunkan timbangan badannya menjadi 96,1 kg -- berat ideal baginya untuk naik ring -- ketika menghadapi George Foreman di Kinshasa, Zaire, 30 Oktober 1974. Ali memukul KO Foreman, pemegang gelar waktu itu, di ronde kedelapan. Tiga bulan sebelum pertandingan beratnya adalah 102,5 kg. Sejak mengundurkan diri tanpa latihan tubuh Ali mulai digayuti lemak. Waktu memulai latihan (4 Maret) di Deer Lake, Pennsylvania, beratnya 114,39 kg. Di sasana Deer Lake, Ali main tali, lari, shadow boxing, serta menghadapi lawan yang enteng. Pertarungan yang akan datang disebutnya dengan istilah The Impossible Comeback. Tapi "saya akan melakukan hal yang mustahil itu," lanjutnya. Waktu berlatih di Miami Beach, Ali mengalami nasib naas melawan Jeff Sims. Mulutnya robek kena pukulan dan memerlukan 10 jahitan. Ia berlatih tanpa pelindung gigi. Menurut dr. Tom Baker, ia juga menjalani perawatan mata kanan dan dagunya. Dundee tidak menganggap cedera itu sebagai masalah. "Kondisi fisik Ali tak seburuk yang diduga orang," katanya. "Ia manusia istimewa. Apa yang dilakukannya selalu baik." Terkatung-katung Tate, kata Ali, "petinju yang gede tapi lamban." Tate yang muncul sebagai pengganti Ali pernah mengalahkan penantang Gerrie Coetzee dari Afrika Selatan. Tate sendiri belum menjawab komentar Ali. Tapi Larry Holmes, juara dunia versi World Boxing Council (WBC), menyebut pemunculan kembali Ali sebagai "hari yang menyedihkan bagi dunia tinju." Holmes meramalkan Ali bakal kalah. "Ia sudah gembrot," katanya. Ali -- menikah 3 kali dan dikaruniai 5 anak -- merasa yakin masih punya kemampuan. "Saya tak mau ambil risiko, kalau tak punya peluang," ujarnya. Istri yang mendampinginya sekarang adalah Veronica. Bagi Tate, kontrak Ali dengan promotor Arum telah mengacaukan rencananya semula. Akhir Maret, ia akan melawan penantang gelar, Mike Weaver. Sekiranya ia menang, lawan yang diincarnya adalah Holmes. Ia rupanya bertekad untuk menjadi juara dunia yang diakui oleh kedua versi organisasi tinju itu. WBA dan WBC tak selamanya sepakat dalam menentukan kampiun maupun urutan penantang gelar. Tapi di mata pers, pilihan WBA lebih sering dijadikan pegangan. Ali, waktu menjadi juara dunia untuk pertama dan kedua kalinya, adalah orang yang diakui keduanya. Untuk Ali melawan Tate, WBA tampaknya tidak akan mengakuinya sebagai pertarungan resmi. "Menurut peraturan WBA, seorang juara harus berhadapan dengan penantang yang urutannya dibuat tiap bulan," demikian Mike Mortimer, Presiden WBA. "Ali tidak termasuk 10 Besar penantang Tate." Arum membenarkan ucapan Mortimer. Dan pekan lalu ia dikabarkan berusaha mencari lawan buat Ali dalam pertarungan pendahuluan. Antara lain disebut calon Scout Ledoux. Tapi Ledoux sudah terikat dalam jadwal pertarungan lain. Maka kalender buat Ali naik ring masih terkatung-katung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus