Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Angka sial untuk siapa

Hidup mati pertarungan belanda-inggris meraih tiket piala dunia 1994, mendampingi norwegia. ruud gullit tetap menolak memakai kaus oranje.

16 Oktober 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIM Belanda dan Inggris harus bertarung habis-habisan agar lolos ke putaran final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Pada 13 Oktober ini, di Stadion De Kuip, Rotterdam, ditunggu tim mana yang sial. Orang Belanda tak peduli pada angka sial 13, ketimbang orang Inggris. Hampir dipastikan, di Inggris tak ada gedung bertingkat tiga belas. Menghadapi duel itu, Inggris telah menerima 4.900 karcis. Polisi Rotterdam mengerahkan 700 personelnya, dibantu 20 polisi Inggris. Mereka tidak akan membiarkan kaum hooligan beraksi seperti di Brussels tempo hari. Suporter yang minum alkohol dilarang turun di stasiun. Yang mabuk-mabukan di bus dan pesawat juga dicekal. Suporter Belanda menyiapkan kembang api untuk dinyalakan manakala timnya menjebol gawang lawan. Tapi duel dua tim ini tidak sesengit Belanda melawan Jerman seakan ketemu pasukan Nazi. Dengan Inggris, orang Belanda masih hormat. Ketika Perang Dunia II, pemerintah dan Ratu Belanda mengungsi ke Inggris. Dari Inggris pula mengudara Radio Oranje, cikal bakal Radio Nederland Wereldomroep. Di Grup II Eropa, Belanda dan Inggris telah bermain delapan kali dengan memetik nilai sama, 11. Jika partai Rabu ini seri atau kacamata, Inggris lebih berpeluang dan tinggal menghadapi San Marino, tim lemah yang sebelumnya digunduli 6-0. Belanda masih menghadapi kerikil tajam Polandia, yang sebelumnya menahannya 2-2. Tim Norwegia sudah meraih tiket ke AS. Delapan kali bertanding, tim ini memungut nilai 14, tanpa kalah. Skor seri 1-1 melawan Inggris pada 14 Oktober 1992, dan 0-0 dengan Belanda, 9 Juni lalu. Norwegia masih akan menghadapi Polandia dan Turki. Belanda-Inggris di putaran pertama berbagi angka 2-2. Pemain andalan Inggris, David Platt, 27 tahun, gembira lantaran teman sekandangnya di klub Sampdoria (Italia), Ruud Gullit, tidak memperkuat Belanda. Gullit, 31 tahun, si rusa hitam bertanduk ikal itu, setelah bergabung di Sampdoria, kembali menyengat. Rekan Platt, Alan Shearer, yang 11 bulan beristirahat karena cedera, mengatakan, tim Oranje sudah lama tidak kuat tanpa Gullit dan Basten. ''Apakah kami harus hati-hati? Kalaupun seri, kami harus pikir-pikir,'' katanya. Marco van Basten, yang bermain di AC Milan (Italia), masih cedera. Bobby Robson, pelatih yang delapan tahun menangani tim Inggris, juga senang Belanda tanpa Gullit. ''Dulu Belanda adalah tim yang besar, kini tim yang baik saja.'' Gullit ogah membantu Oranje karena belum pulih dari dendam lama pada Pelatih Dick Advocaat. Padahal, Advocaat sudah meminta Gulitt lewat faksimile agar bergabung. ''Tidak,'' jawab Gullit, kecuali jika Belanda lolos ke putaran final. Itu pun bersyarat, yaitu tim ditangani Johan Cruijff, bekas superstar Belanda yang kini menjadi manajer klub Barcelona di Spanyol. Sebenarnya, warga Belanda berharap Gullit mengubah sikapnya. Di mata mereka, Belanda rasanya sulit menang dari Inggris tanpa Gullit meski di kandang sendiri. Tapi Cruijff punya resep menang. ''Pemain Belanda harus melawan egonya. Selain itu, mereka sulit berkonsentrasi. Kalau bisa mereka atasi, semuanya lancar,'' katanya. Dalam penentuan seleksi di Hotel Noordijk, 8 Oktober lalu, Advocaat telah memilih Ronald Koeman, Jan Wouters, Frank Rijkaard, Erwin Koeman, Aron Winter, dan Johny Bosman. Mereka telah lebih dari 25 kali bertanding di tingkat internasional. Advocaat juga memilih dua pemain berbakat yang masih di Italia: Dennis Bergkamp, yang kini bermain di klub Inter Milan, dan Bryan Roy, yang kini di klub Foggia. Pemain Inggris rata-rata punya daya tahan lebih baik ketimbang Belanda. Kemampuan lari mereka cepat. Pemain Belanda yang larinya bisa diandalkan adalah Ulrich van Gobbel, yang dipasang di sektor pertahanan. Tapi, ia suka men-tackle atau memegang lawan, dan langganan kartu kuning. Inggris punya David Platt, pemain tengah yang gigih mengoyak kubu lawan. Ia mahir menempatkan diri pada situasi yang tepat. Penampilannya saat menghadapi San Marino bisa disimak. Ia mengantarkan empat gol dari enam gol yang bersarang ke San Marino. Platt adalah komponen vital. Selain Platt, ada Alan Shearer, penyerang bermental tangguh. ''Meski ia belum bisa diharap banyak seperti sebelum cedera,'' kata Pelatih Graham Taylor. Taylor juga memasang Les Ferdinand dan Ian Wright. Paul Gascoigne (dari Lazio, Italia) tidak memperkuat tim Inggris karena cedera. Menurut Cruijff, Gascoigne adalah pemain kreatif yang bisa disebut master. Seperti Belanda, yang pernah dikalahkan Norwegia 2-1, Inggris juga pernah tunduk 2-1. Taylor dikecam habis oleh media massa Inggris. Tim Norwegia yang tanpa bintang cemerlang itu, dan beberapa pemainnya sering didudukkan di bangku cadangan di klub-klub Inggris, malah mampu menghancurkan Inggris. Siapa kenal nama Sarlothm Fjortoft dan Bahnen? Nyatanya, mereka luar biasa. Menghadapi duel ini, Advocaat bakal menginstruksikan menyerang. Inggris akan bertahan dengan mengharapkan seri. Bila Belanda terjebak bertahan, Inggris untung. Dan hasilnya, daaag Oranje! Widi Yarmanto dan Asbari N. Krisna (Hilversum)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus