Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Pelatnas Renang Indonesia, Wisnu Wardana, akhrinya buka suara soal tak dipanggilnya sejumlah atlet senior langganan medali dalam pemusatan latihan.
Ia mengatakan itu merupakan bagian dari promosi degradasi Pelatnas renang yang dilakukan oleh Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Keputusan itu sesuai dengan berdasarkan arahan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) merujuk pada rencana aksi prestasi Merah Putih menuju Olimpiade 2032 Brisbane.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti diberitakan sebelumnya perenang senior, I Gede Siman Sudartawa dan beberapa perenang senior lainnya tidak masuk dalam persiapan Pelatnas untuk SEA Games 2023. Merujuk Surat Keputusan PB PRSI No 14 Tahun 2022 tentang Penunjukkan Atlet, Pelatih, Tim Manajer, official Tahun 2022.
Baca Juga: Daftar Atlet Pelatnas Renang untuk SEA Games 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam surat tersebut, perenang senior seperti I Gede Siman Sudartawa, Glenn Viktor, hingga Fadlan Prawira terdegradasi. Namun, PRSI masih tetap mempertahankan beberapa wajah lama, di antaranya Farrell Armandio Tangkas dan Azzahra Permatahani.
"Sesuai dengan tujuan program DBON dan juga PPON mereka menyampaikan komposisi 60 persen atlet junior dan 40 persen atlet senior. Kami kombinasi untuk mendukung program pemerintah," kata Wisnu Wardana dalam rilis PRSI.
Menurut Wisnu, untuk atlet senior seperti Siman, Glenn dan Fadlan tetap berpeluang tampil di SEA Games 2023. Sebab PRSI membuka kesempatan tersebut melalui seleksi nasional pada Februari mendatang sesuai masukan teknis dari pelatih.
Wisnu menambahkan, keputusan PRSI tersebut adalah cara untuk merealisasikan raihan medali Olimpiade tahap 3 periode 2029-2032, di mana pemerintah menargetkan 8-14 medali emas dan masuk 10 besar dan meloloskan 450 atlet ke Olimpiade 2032.
Harapan tersebut diberikan kepada beberapa cabang olahraga yakni bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, dayung, senam artistik, renang, hingga pencak silat apabila dipertandingkan di Olimpiade.
Siman Ungkap Kekecewaan
Seperti diberitakan sebelumnya, Siman mengungkapkan rasa kekecewaanya karena tidak masuk dalam Pelatnas SEA Games 2023. Ia mencurahkan isi hatinya tersebut dalam akun Instagram pribadinya, Senin, 17 Oktober 2022.
Kekecewaan tersebut ditunjukkan kepada Menteri Pemudan dan Olahraga serta Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Perenang berusia 28 tahun ini merasa ada ketidakadilan terkait dengan pemilihan atlet untuk pelatnas SEA Games 2023.
"Terimkasih atas ketidakadilan yang tidak memberikan kesempatan kepada kami (senior) untuk memperkuat tim pelatnas SEA Games 2023 di cabang olahraga renang," tulis Siman di Instagramnya.
"Hal ini akan saya gunakan untuk memotivasi saya dan akan saya buktikan," ujar dia.
Selanjutnya: Apa Kata Ketua KOI soal kasus ini?
Pandangan Ketua KOI
Sementara itu, Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari menghargai keputusan PRSI dan meminta mereka untuk lebih serius mempersiapkan atlet menghadapi agenda multieven ke depan. Raja Sapta menilai, promosi dan degradasi merupakan hal yang biasa dilakukan induk organisasi. Kebijakan yang diambil oleh PRSI tersebut berdasarkan arahan DBON dan PPON.
"Kami menghormati kebijakan federasi, dalam hal ini PRSI. Kami menginformasikan renang adalah cabor yang diandalkan, kini tak sebatas di SEA Games tapi juga ditargetkan di Olimpiade," kata Raja Sapti.
"NOC Indonesia telah memberikan support berupa direct Communication kepada FINA (International Federation of Aquatic) untuk memberikan dukungan kepelatihan, seperti coaching clinic dan program training camp untuk atlet. Sekarang bola ada di PRSI.”
Okto menyadari, tantangan yang dihadapi PRSI tidak mudah. Baik menyiapkan prestasi jangka panjang hingga jangka pendek. Untuk tahun 2023, setidaknya ada beberapa agenda multievent yang harus diperhatikan PRSI, mulai SEA Games 2023 Kamboja (5-17 Mei), ANOC World Beach Games Bali (5-12 Agustus), serta Asian Games 2022 Hangzhou yang ditunda menjadi 23 September-8 Oktober.
"Kami menyadari tantangan PRSI tidak mudah, terlebih cabor ini juga menjadi andalan di SEA Games dan juga diproyeksikan medali di Olimpiade 2032. NOC meminta keseriusan PRSI dalam mempersiapkan atletnya menghadapi sejumlah agenda-agenda multievent tersebut,” ujar Raja Sapta menambahkan.
Baca Juga: Jadwal Denmark Open Rabu: 9 Wakil Indonesia Berlaga