Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta kepada Djarum Foundation untuk menaati aturan jika ingin menggelar audisi bulu tangkis. Sebelumnya, Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin memastikan bahwa audisi umum bulu tangkis tetap digelar pada tahun 2020 dengan nama resmi Audisi Umum Bulu Tangkis PB Djarum 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota KPAI bidang Penanggung Jawab Bidang Kesehatan dan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza), Sitti Hikmawaty mengatakan bahwa Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan, dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, masih berlaku dan harus ditaati oleh semua pihak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hikmawaty mengatakan bakal tetap melarang ajang seleksi atlet tepok bulu itu jika menabrak aturan seperti yang terjadi pada tahun 2019. "Kan peraturannya belum berubah, KPAI kan pengawas terhadap perlindungan anak," ucap Hikmawaty kepada Tempo, Rabu, 5 Februari 2020.
KPAI, kata Hikmawaty, bakal memantau pelaksanaan Audisi Umum Bulu Tangkis PB Djarum 2020 itu. Ia menyinggung bahwa pada 2019 lalu, PB Djarum sempat meminta kelonggaran untuk memasang logo ukuran kecil dengan dalih baru mengetahui aturan dan perlu menyesuaikan karena turnamen bagi atlet junior itu sudah berjalan.
Menurut dia, KPAI sudah memberi ruang pada waktu itu. Karena itu, jika tetap dilanggar dengan tetap memasang logo PB Djarum maka publik bisa menilai siapa yang tidak komitmen dengan kesepakatan.
"Kalau dalam pelaksanaannya tidak ada yang dilanggar ya nggak masalah, tapi kalau dalam pelaksanaannya nanti ada yang dilanggar, ya berarti kan konsekuensi hukumnya kan sudah jelas di situ," kata dia.
Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Bulu Tangkis (PB) Djarum, sebelumnya menyampaikan bahwa audisi bulu tangkis tahun ini akan tetap berjalan dengan nama resmi Audisi Umum Bulutangkis PB Djarum 2020. Hal itu sesuai dengan hasil evaluasi internal.
"Nanti (ada) tagline kecil beasiswa bulu tangkis," kata Yoppy usai acara pemberian penghargaan atlet muda PB Djarum di Djakarta Theatre, Rabu, 5 Februari 2020.
Dalam audisi yang rencananya mulai digelar semester kedua tahun ini akan tetap menggunakan logo PB Djarum. Ia pun tidak mempersoalkan jika keputusan itu bakal menuai protes dari KPAI. Sebelumnya komisi tersebut sempat meminta pemberhentian audisi bulu tangkis PB Djarum karena dianggap mengeksploitasi anak dengan pemasangan logo produk hasil tembakau itu dalam audisi.
"Terserah mereka dong, bukan urusan saya. Yang penting kami punya niat baik. Kami jalani, kalau nanti disetop sama otoritas berwenang, kami berhenti, simpel aja," ucapnya.
Yoppy menambahkan, tahun ini rencananya audisi bulu tangkis PB Djarum digelar di lima kota, tidak lagi delapan kota seperti tahun lalu. Ia menyebut lima kota itu adalah Kudus, Purwokerto, Yogyakarta, Pekanbaru, dan Makassar. "Tiga di Jawa, dua luar Jawa," kata dia.
Terkait dengan keputusan tidak menggunakan logo PB Djarum pada tahun lalu, menurut Yoppy, merupakan langkah temporer yang diambil setelah munculnya protes dari KPAI. Ia berkeyakinan bahwa pemasangan logo Djarum di kaus peserta yang merupakan anak-anak tidak melanggar aturan.
"Kan sudah sepakat audisi lanjut terus, kami ngatur sendiri, formatnya seperti apa, terserah kami. Saya tidak mau didikte dong harus gini, harus gitu, saya enggak mau," ujarnya.
IRSYAN HASYIM