Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Raja Sapta Oktohari menepis rumor yang mengatakan cabang olahraga balap sepeda dicoret untuk PON 2020 Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sampai hari ini belum ada komunikasi apapun tentang hal itu," kata pria yang akrab disapa Okto itu pada rapat pleno pengurus baru ISSI yang berlangsung di Jakarta, Senin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya sempat tersiar rumor bahwa dua nomor balap sepeda, yakni Mountain Bike dan BMX akan dicoret dari PON 2020 di Papua.
Menurut Okto, semua daerah sudah berpartisipasi dalam pra PON yang sudah selesai dilaksanakan. Bahkan ISSI pusat telah membangun komunikasi yang sangat baik dengan Pengurus Provinsi (Pengprov) Papua.
Okto justru menyatakan bahwa organisasinya sangat membuka diri kepada semua pihak, terutama Pengurus Besar PON. Sehingga jika terdapat masalah akan dapat diselesaikan secepatnya.
Bagi ISSI, penyelenggaraan PON merupakan ajang penting karena pesta olahraga itu juga berfungsi sebagai seleksi nasional.
Para juara PON akan menjadi atlet-atlet Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas), yang dipersiapkan untuk jenjang-jenjang yang lebih tinggi.
Pra PON balap sepeda dan Kejuaraan Nasional 2019 telah dihelat pada Juli silam di Jakarta dan Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, diikuti 300 pembalap.
Dari jumlah tersebut, tersaring sebanyak 100 pembalap sepeda dari 28 provinsi yang akan bersaing pada PON 2020 Papua.