Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Banyak Pembalap Cedera, Format Sprint Race MotoGP 2023 Mulai Diprotes

Format sprint race Grand Prix MotoGP 2023 mulai diprotes oleh sejumlah tim karena dianggap membebani pembalap. Simak selengkapnya di sini:

5 Juli 2023 | 07.00 WIB

Franco Morbidelli di Sprint Race MotoGP Prancis 2023, 13 Mei 2023. (Foto: Yamaha)
Perbesar
Franco Morbidelli di Sprint Race MotoGP Prancis 2023, 13 Mei 2023. (Foto: Yamaha)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Format sprint race Grand Prix MotoGP 2023 mulai diprotes oleh sejumlah tim. Karena format baru tersebut dianggap membebani pembalap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari Speedweek, sebanyak 11 tim melakukan pertemuan di sela-sela MotoGP Belanda 2023. Pertemuan itu membahas soal apakah format sprint race akan diubah atau tidak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

KTM, GasGas, dan RNF, menjadi tim yang ingin format sprint race diubah. Ketiga tim itu menginginkan latihan bebas 1 (FP1) pada Jumat pagi tidak masuk hitungan kombinasi waktu penentuan lolos Q2 (kualifikasi 2).

Mereka juga meminta penentu pembalap yang langsung masuk Q2 MotoGP 2023 hanya ada pada hasil latihan bebas 2 (FP2) yang digelar selama 60 menit pada Jumat sore.

Selain itu, mereka juga menyarangkan agar durasi FP3 yang digelar Sabtu pagi diperpendek dari 30 menit menjadi 20 menit. Alasannya, agar para pembalap memiliki waktu istirahat lebih banyak sebelum menjalani babak kualifikasi dan sprint race.

Manajer Tim RNF, Wilco Zeeelenberg, mengatakan bahwa format balapan MotoGP harus diubah karena membuat pembalap dan timnya terbebani. Tercatat, sejak MotoGP 2023 dimulai dengan format baru, sudah ada 12 pembalap yang cedera karena kecelakaan.

Sebut saja Pol Espargaro, Enea Bastianini, Miguel Oliveira, Marc Marquez, Luca Marini, Jorge Martin, Joan Mir, Raul Fernandez, Alex Rins, Francesco Bagnaia, Aleix Espargaro, dan Fabio Quartararo.

"Saat ini, para pembalap MotoGP harus bekerja keras sepanjang akhir pekan dan mengambil risiko lebih banyak. FP1 pada Jumat pagi seharusnya menjadi sesi latihan bebas biasa, bukan untuk memutuskan lolos ke Q2. Kita lihat di delapan balapan, sudah banyak pembalap jatuh dan cedera," kata dia, dikutip Tempo.co dari Speedweek.

"Kita lihat di MotoGP Jerman, di hari Jumat saja sudah ada perangkat motor bernilai hingga 1 juta euro yang hancur," sambung Zeeelenberg.

Sementara itu, tim-tim balap juga setuju format balapan diubah, dan menyarankan Dorna untuk meniru format Formula 1 yang hanya menerapkan sprint race sebanyak enam kali dalam semusim. Namun, perubahan itu membutuhkan kebulatan suara di antara 11 tim balap MotoGP 2023.

SPEEDWEEK

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus