Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih bulu tangkis tunggal putra Malaysia, Hendrawan, mengatakan dirinya terbuka untuk kemungkinan kembali ke Indonesia dan menjadi pelatih tunggal putra di Tanah Air. Meski begitu, dia mengungkapkan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hendrawan, 50 tahun, salah satu legenda bulu tangkis Indonesia. Mantan pemain tunggal putra ini sebelumnya telah mempersembahkan medali perak di Olimpiade Sydney 2000 dan menyabet gelar Juara Dunia 2001.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Keinginan itu memang ada dan tentu pembicaraan itu selalu ada, tapi memutuskan sesuatu tidak semudah itu, dalam arti bukan bersikap tidak nasionalis, tapi belum jodoh saja," kata Hendrawan di sela-sela turnamen mini PBSI Bright Up Cup 2022 di Tenis Indoor Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat, 10 November 2022.
"Belum ada titik temu saja. Tapi keinginan untuk kembali ada," ujar dia menambahkan.
Salah satu fator yang menjadi pertimbangan Hendrawan adalah keluarga. "Ilustrasinya seperti ini, menikah bukan saja suka tidak suka, tetapi banyak faktor. Memang ada pertimbangan seperti itu," katanya.
Meski kini menjadi pelatih Malaysia, Hendrawan mengaku masih berkomunikasi dengan PBSI. "Kami diskusi, ngobrol, termasuk juga kami selalu bertukar pikiran dengan PBSI. Apa yang kira-kira bisa saya bantu," ujarnya.
"Suatu saat ya mungkin saja saya akan kembali, pasti," kata Hendrawan.
Sebelumnya, Hendrawan melatih di Pelatnas PBSI selama lima tahun pada 2004-2009. Ketika itu, ia menangani pemain tunggal putra Simon Santoso, Sony Dwi Kuncoro dan pemain tunggal putri. Saat menerima pekerjaan sebagai pelatih bulu tangkis Malaysia, pemain pertama yang dia latih adalah Lee Cong Wei.