Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bonus cicilan

Setelah menjuarai kompetisi divisi utama perserikatan, 30 pemain dan ofisial persib mempersoalkan bonus mobil. belakangan diketahui, mobil yang di janjikan hanya taksi cicilan yang ditangani 4848.

24 Maret 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMAIN kesebelasan "Pangeran Biru" Persib Bandung sampai pekan ini masih dibanjiri bonus. "Cuma Rp 3 juta per orang. Ya, sekadar penghormatan saja karena desakan masyarakat," kata Ketua Umum Persib, Ateng Wahyudi, di tengah pesta ulang tahunnya yang ke-54, Senin pekan ini. Sebelumnya, bonus sudah diberikan begitu Persib lolos ke babak enam besar Perserikatan. Jumlahnya tak disebutkan. "Itu rahasia dapur," kata Ateng, yang juga Wali Kota Bandung ini. Bagaimana dengan bonus mobil untuk setiap pemain? "Soal itu saya serahkan kepada Irawan Sarpingi, orang yang punya janji," kata Ateng. Inilah janji yang bikin heboh. Perusahaan taksi 4848 kabarnya menjanjikan mobil ke setiap pemain jika berhasil menjuarai kompetisi divisi utama perserikatan tahun ini. Ternyata, bonus mobil itu adalah "taksi cicilan". "Kalau taksi cicilan dengan aturan yang rumit, saya tidak mau. Aturannya saja sudah bikin pusing kepala. Saya menolak," kata Ajat Sudrajat. Menurut Ade Mulyono, janji mobil itu datang dari Ateng Wahyudi. Pak Ateng bilang, "Ibu jari pun jangan diberi tahu. Kalau kalian juara, kalian akan diberi mobil," cerita Ade kepada TEMPO. Pantaslah jika pemain Persib melonjak girang setelah menggulung Persebaya Surabaya 2-0 di final. Apalagi ketika pulang ke Bandung disambut luar biasa. Salah satu yang menyambutnya adalah sebuah taksi 4848 yang bertuliskan: "Hadiah buat pemain Persib." Namun, bos 4848, Irawan Sarpingi, belakangan nyeletuk, "Siapa, sih, orangnya yang akan memberikan uang sebesar Rp 1 milyar untuk membeli 30 mobil itu?" Lho? Ternyata, maksud Irawan, semata-mata keringanan mencicil mobil taksi 4848, bukan bonus mobil. Jadi? "Saya tetap menuntut mobil. Berapa pun harganya, Rp 1 juta pun tak apa, pokoknya tetap mobil. Karena itulah yang dijanjikan dahulu," kata Ade. Menurut Ajat, taksi cicilan itu pengoperasiannya tetap ditangani 4848. Selama tiga tahun, setoran 30 taksi (sejumlah pemain Persib plus ofisial) akan dibagi dua: separuh untuk melunasi kredit, dan separuh untuk calon pemilik. Jika setoran taksi diperkirakan Rp 40 ribu sehari, maka taksi baru lunas 4 tahun 9 bulan. "Mendingan saya kredit sendiri," kata Ajat. Pepatah kuno kan sudah bilang: memang lidah tak bertulang. Kok masih pada percaya, Kang! Lalu janji apa bagi pelatih?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus