Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas ekstrem membuat pembalap Formula 1 menderita selama tampil di Grand Prix Qatar akhir pekan lalu. Badan pengatur Formula 1 akan mengambil langkah untuk melindungi para pembalap F1 tersebut di tahun-tahun mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa pembalap nyaris pingsan, muntah-muntah dan dehidrasi parah setelah finis. Sementara pembalap rookie Williams, Logan Sargeant, merasa terlalu sakit saat berlomba di GP Qatar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Federasi Otomotif Internasional (FIA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memulai analisis terhadap situasi di Qatar untuk memberikan rekomendasi mengenai kondisi cuaca ekstrem di masa depan.
"Langkah-langkah yang diambil antara lain mencakup panduan bagi para tim, penelitian mengenai modifikasi aliran udara yang lebih efisien di kokpit, dan rekomendasi untuk perubahan kalender agar selaras dengan kondisi iklim yang dapat diterima," tulis FIA dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 10 Oktober 2023.
“Penelitian dari seri lain, seperti event lintas negara di iklim ekstrem, akan diperiksa potensi penerapannya pada event sirkuit.”
FIA mengatakan langkah-langkah tersebut akan dibahas pada pertemuan komisi medisnya di Paris.
Suhu lintasan pada balapan malam hari di sirkuit Lusail, Qatar, tempat pembalap Red Bull Max Verstappen merebut gelar juara dunia ketiga, mencapai 36 derajat Celcius. Sedangkan suhu siang hari melebihi 40 derajat.
FIA mencatat bahwa balapan tahun depan di Qatar akan diadakan pada bulan Desember, ketika suhu seharusnya lebih rendah.
“Meskipun menjadi atlet elit, mereka tidak boleh diharapkan berkompetisi dalam kondisi yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan mereka,” katanya.
Verstappen mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa beberapa pembalap yang bertarung hari itu sangat bugar, bahkan mungkin lebih bugar dari dirinya. "Tetapi sepanjang hari Anda seperti berjalan-jalan di sauna," kata dia.
Grand Prix Qatar dimulai tahun 2021 dan digelar pada akhir November. Tidak ada balapan pada tahun 2022 karena negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola.
Kalender tersebut, yang kini memiliki empat balapan di Timur Tengah, disusun oleh pemegang hak komersial dan kemudian disetujui oleh FIA.
Putaran Timur Tengah biasanya dijadwalkan pada awal dan akhir kalender untuk menghindari bulan-bulan terpanas. Kalender tahun depan dijadwalkan memiliki rekor 24 putaran.
Selain cuaca ekstren di Qatar, pembalap F1 juga kesulitan menghadapi panas dan kelembapan udara di GP Singapura dan GP Miami.
Pilihan Editor: Rookie Oscar Piastri Raih Kemenangan Perdana di Formula 1
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto