Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

DPR Mendengar Bang Ali

Ketua umum PSSI Ali Sadikin di depan Komisi IX DPR membeberkan kesulitan yang dihadapinya serta menandatangani kerja sama pemerintah dengan PSSI dalam pelaksanaan pembinaan Sepak Bola.(or)

3 Maret 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRESTASINYA memang merosot. Namun PSSI berhasil menggelinding ke forum DPR. Di depan Komisi IX, Ketua Umum PSSI, Ali Sadikin, pekan lalu membeberkan kesulitan yang dihadapinya. "Hambatan utama PSSI adalah terbatasnya anggaran untuk pembinaan," kata Ali Sadikin, tanpa menjelaskan anggaran rutin PSSI dalam angka kepada forum itu. Ia cuma menyebutkan bantuan KONI Pusat sebesar Rp 100.000 per bulan. "Apalah artinya jumlah itu, "tambahnya. Terpilihnya sebagai Ketua Umum lewat Kongres Istimewa PSSI di Semarang, Agustus 1977, menggantikan Bardosono, Ali Sadikin mewarisi hutang harus pula membenahi organisasi, serta menyusun program kerja. "Sementara itu, masyarakat menuntut prestasi secepat mungkin," ujarnya. Tantangah itu berangsur dijawabnya dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan kompetisi yang, katanya, belum tentu pula bisa menyulap prestasi secepat yang diharapkan masyarakat. Umumnya pemain sepakbola datang dari golongan yang kurang mampu. "Separoh dari waktu di pelaInas dihabiskan untuk memperbaiki keadaan fisik mereka terlebih dahulu," lanjut Ali Sadikin. "Habis, gizi mereka kurang." Dijelaskannya pula peranan PSSI membentuk suatu lembaga sepakbola utama (Galatama), bersifat non amatir. "Lewat Galatama diharapkan akan tumbuh pemain baik dan berdisiplin." Ali Sadikin bukan cuma mengeluh. Ia juga mengeritik, dan meminta agar DPR membuat Undang-Undang yang menciptakan iklim untuk membantu dunia olahraga. la mengambil contoh dengan perusahaan mau menyumbang untuk olahraga, malah diuber pajak oleh pemerintah. "Di luar negeri orang boleh menyumbangkan sebagian kewajiban pajaknya untuk bidang-bidang sosial," katanya. "Di sini, malah diusut dari mana uang itu." Heboh kasus suap yang merundung PSSI? Ia menyarankan agar DPR membentuk Undang-Undang yang bisa menjerat penyuap, minimal para wakil rakyat ini mengusahakan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah mengenai hal itu. "Agar kami dapat pegangan," tambahnya. Tuntutan Ali Sadikin itu, menurut Wakil Ketua Komisi IX DPR, M. Safei Sulaiman, cukup mendapat perhatian dari para anggota komisi. Tapi, "untuk mengeluarkan Undang-Undangnya, kita terbentur lagi kepada tata tertib DPR," katanya. "Minimal harus usul 2 fraksi." Sementara itu, sesungguhnya angin baru telah dihembuskan pemerintah. Di gedung Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga (PLSOR, 4 hari sebelum Ali Sadikin berbicara di DPR, ditanda-tangani suatu kerjasama antara pemerintah dan PSSI. Kedua pihak akan melaksanakan pembinaan sepakbola melalui kegiatan pelajar dan pemuda. Direncanakan bahwa pendidikan dasar mengenai sepakbola akan diberikan di SLTP dan SLTA. Bahkan, bakal didirikan pula Pusat Latihan Sepakbola Pelajar. Soal biaya ditanggung PLSOR.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus