Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MILAN - Dulu kawan, sekarang lawan. Saat sama-sama masih berseragam Manchester United, pada musim 2017/2018, Romelu Lukaku dan Zlatan Ibrahimovic selalu bahu-membahu untuk meraih kemenangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun Senin dinihari, nanti keduanya harus melupakan pertemanan itu. Mereka harus saling jegal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di San Siro, Lukaku akan berseragam biru Inter Milan. Sebaliknya, Ibrahimovic berpakaian merah ala AC Milan. Keduanya akan menjadi pusat perhatian selama laga derby Milan ini berlangsung.
Ibrahimovic yang datang sebagai tim tamu punya misi penting, yakni menghentikan rekor buruk selalu kalah dalam tiga laga derby terakhir. Paling anyar, Milan keok 0-2 dalam laga Seri A pada 22 September lalu.
Musim ini Rosonerri–julukan Milan–harus menempuh perjalanan terjal. Milan sempat terseok hingga bertengger di luar posisi 10 besar klasemen sementara Seri A.
Bahkan mereka harus berganti pelatih dari Marco Giampaolo ke Stefano Pioli, Oktober lalu. Namun, hal itu tak juga memberikan perubahan instan.
Bursa transfer musim dingin menyelamatkan mereka. Kedatangan Ibrahimovic bersama bek tengah Simon Kjaer dan kiper Asmir Begovic adalah penyebabnya.
Dalam tujuh laga terakhir di semua kompetisi, Milan tak terkalahkan. Tercatat Milan menuai lima kemenangan dan dua hasil imbang.
Ibrahimovic pun seketika klop dengan skema racikan Pioli. Berbekal formasi 4-4-2, Ibrakadabra-julukan Ibrahimovic-sukses berduet dengan pemain muda Rafael Leao.
Tercatat Ibra sudah bikin dua gol dalam lima kali penampilan. Selain dari kaki Ibrahimovic, keran gol Milan sejak Januari ini mengalir dari Ante Rebic dan Hakan Calhanoglu.
Tak pelak, untuk laga ini, Milan lagi-lagi akan mengandalkan Ibrahimovic. Penyerang berusia 38 tahun itu dianggap punya pergerakan dan pengalaman ciamik di laga krusial.
Beruntung kondisi fisik pemain berkebangsaan Swedia tersebut sudah pulih. Sebelumnya, dia absen di laga melawan Verona karena terserang flu.
Sejumlah media Italia menyebut bahwa mantan penyerang LA Galaxy itu sudah bergabung dengan pemain lain dalam latihan rutin menjelang laga derby Kota Milan. Kemungkinan dia akan dimainkan sejak menit pertama.
Manajer Pioli sejauh ini sudah puas dengan performa Ibrahimovic. Menurut pelatih berusia 54 tahun itu, kedatangan Ibrahimovic seperti menambah semangat dan gengsi anak-anak didikannya.
"Sikap profesional saat latihan dan di luar lapangan menggugah pemain lain. Dia seorang juara, salah satu pemain terbaik dunia," kata Pioli.
Untuk laga melawan Inter pun, ia yakin Ibrahimovic bisa menunjukkan kelasnya dan kecerdasannya. "Saya berharap banyak kepadanya," kata Pioli.
Lukaku juga jadi harapan Inter. Penyerang berusia 26 tahun itu tampil sangar pada musim perdananya bersama Il Nerazzurri.
Di Seri A saja ia sudah bikin 16 gol dalam 22 laga. Ditambah penampilannya di Liga Champions dan Coppa Italia, jika ditotal Lukaku sudah mencetak 20 gol.
Lalu apa yang akan terjadi di lapangan? Lukaku menyimpan rasa hormat kepada Ibrahimovic yang dianggap sebagai seniornya itu.
"Saya kenal dia. Dia pemain juara. Ketika masih di Manchester, saya betah latihan seharian penuh dengan Ibra. Sungguh mengasyikkan," kata Lukaku.
Pemain berkebangsaan Belgia itu pun mengatakan sudah tak sabar bermain satu lapangan lagi dengan Ibrahimovic. Terlebih kini keduanya bakal saling serang.
Lukaku tak akan pernah meremehkan aksi Ibrahimovic meski usianya sudah tergolong senja untuk ukuran pemain sepak bola Eropa.
"Jangan salah, dia adalah pekerja keras. Ia mengajari saya banyak hal, terutama soal latihan keras. Dia sungguh pemain sepak bola profesional."
Tambahan tiga angka akan jadi modal Inter untuk tetap bersaing dengan Juventus di puncak klasemen. Saat ini Inter bertengger di posisi kedua dengan 51 poin.
Mereka terpaut tiga angka dari Juventus di posisi pertama. Adapun Milan berada di tangga kedelapan dengan 32 angka. GOAL | SKY SPORTS | FOOTBALL ITALIA | INDRA WIJAYA
Dulu Kawan, Sekarang Lawan
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo