Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Empat Unggulan Di Spanyol

Persiapan turnamen piala dunia di Spanyol, & sejarah lahirnya kejuaraan ini pd 1904, salah seorang pendirinya adalah diplomat Jules Rimet. Pialanya menjadi lambang supremasi sepakbola tersebut. (or)

23 Januari 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENYELENGGAIAAN turnamen Piala Dunia 1982, tak hanya sekedar pesta olahraga bagi tuan rumah Spanyol. Negara yang baru saja kembali ke monarki ini, tampaknya juga berharap pertandingan tim-tim sepakbola yang diunggulkan di dunia itu dapat mengubah wajah guram yang ditinggalkan mendiang diktator Franco serta berbagai keruwetan dalam negeri. Lankah serupa itu memang bukan pertama kali. Diktator Mussolini pada 1934 juga menyelenggarakan perebutan Piala Dunia untuk mempropagandakan Partai Fasis Italia. Mussolini memang berhasil. Tapi apakah Spanyol akan begitu pula? Yang pasti, Spanyol memang sedang diuji. Di lapangan pertandingan, tim tuan rumah bukan kesebelasan favorit juara. Maka untuk mengatrol citra, mereka mengimbanginya dengan penyediaan fasilitas yang rapi. Hotel di 14 kota, tempat babak penyisihan dilangsungkan, dipugar. Diperkirakan ribuan pecandu sepakbola akan tinggal di Spanyol selama dua pekan. Dari 45.000 jatah yang disediakan untuk tamu, menurut Direktur Mundiespana '82, Julio Abreu, sudah terjual 32.000 tiket--dengan harra US$ 3 sampai US$ 40 selembar. Tak cuma lewat fasilitas meeka memperbaiki citra. Ketua Federasi Sepakbola Spanyol (FEF), Pablo Porta, telah menghimbau penonton, terutama warga Spanyol, agar memelihara obyektivitas dan sportivitas mulai dari tendangan pertama di Coruna sampai bunyi peluit akhir di Madrid. Dengan bantuan Federasi Sepakbola Internasional (Fl FA) wasit-wasit juga ditatar khusus untuk menciptakan suasana itu. Sebab satu gol kemenangan, apalagi lewat keputusan kontroversial dari wasit, bisa membuat demonstran turun ke jalan. Tahun 1930, misalnya, ketika Uruguay mengalahkan Argentina di final, di Stadion Centenary, Montevideo, mereka harus menebus mahal kemenangan 4-2 tersebut. Karena esok harinya, konsulat mereka di Buenos Aires, Argentina, ditimpuki batu oleh sekelompok demonstran. Ide penyelenggaraan kejuaraan dunia sepakbola yang bisa mengguncangkan hubungan antarnegara ini, lahir di Paris tahun 1904 dari empat tokoh olahraga Prancis. Salah seorang di antaranya diplomat Jules Rimet. Mereka inilah pendiri FIFA. Rimet yang namanya diabadikan selama 26 tahun pada piala yang menjadi lambang supremasi sepakbola dunia itu, juga merupakan Presiden FIFA terlama--dari 1921 sampai 1954. Piala Jules Rimet itu kini menjadi milik tetap kesebelasan Brazil, setelah mereka meraih gelar juara dunia tiga kali. Waktu Brazil memboyong Piala Jules Rimet untuk selama-lamanya, 1970, mereka menawarkan piala pengganti. Nama yang diusulkan Piala Churchill --diplomat Inggris itu. Tawaran itu ditolak sebagian besar anggota FIFA. Lalu sebagai gantinya, FIFA menugasi seniman Italia Silvio Gazzaniga untuk merancang piala baru. Hasilnya: sebuah piala beentuk jambangan dengan bola dunia di puncaknya. Tinggi 36 cm dan berat 5 kg. Piala emas 18 karat itu dibuat oleh perusahaan Bertoni di hlilan. Harganya, waktu itu, US$ 20.000. Piala Dunia dari FIFA ini mulai diperebutkan di Muenchen, 1974, dan diboyong oleh tuan rumah Jerman Barat. FIFA menetapkan Piala Dunia tersebut sebagai piala bergilir, tidak dapat dimiliki secara tetap. Bagi tim yang menjuarai kejuaraan dunia tiga kali, akan diberikan Piala Dunia tiruan--ukuran dan bentuknya sama, kecuali bahannya. Selain itu FIFA juga memberikan kenang-kenangan berupa miniatur Piala Dunia bagi 24 kesebelasan finalis--dalam kejuaraan dunia sebelumnya jumlahnya 16 tim. Di Spanyol, tim favorit untuk menjuarai turnamen, menurut majalah sepakbola terkemuka Placar, adalah Brazil, Jerman Barat, Argentina, dan Uni Soviet -- urutan berdasarkan prestasi tim dalam babak penyisihan grup maupun pertandingan persahabatan. Pasaran tarohan juga memberikan angka peluang utama untuk keempat kesebelasan itu -- selain memperhitungkan pula faktor tuan rumah. Brazil diunggulkan dengan angka 5-2, Jerman Barat 9-2, Argentina 5-1, Spanyol 7-1, dan Uni Soviet 12-1. Pele Putih Dalam undian pembagian grup pekan lalu di Madrid, Brazil dan Uni Soviet berada dalam satu grup di Grup 6. Tim Brazil, yang dalam Piala Dunia 1978 menempati urutan ketiga, dua tahun terakhir memperlihatkan kemajuan pesat di tangan pelatih Tele Santana. Mereka tak terkalahkan dalam Grup I Amerika Selatan -- melawan Bolivia dan Venezuela. Dalam lawatan ke Eropa tahun lalu mereka juga membuat kejutan dengan memukul Inggris, di London. Peluang bagi Brazil banyak dibantu pula oleh munculnya Zico --yang dijuluki orang Pele Putih. Ia, asal klub Flamengo, terpilih sebagai Pemain Terbaik dalam kejuaraan antarklub memperebutkan Piala Toyota di Tokyo, Desember 1981. Zico memang bukan pemain yang lapar gol. Tapi dialah sesungguhnya motor tim nasional. Zico disebut-sebut calon kuat sebagai bintang Piala Dunia 1982. Kesebelasan Brazil sekarang, menurut Santana, tak hanya tangguh dalam perorangan. Juga kompak dalam tim. Ia optimistis Brazil menjadi juara di Spanyol. "Tak ada istilah runner up untuk kami," kata poros halang Socrates. Tim Jerman Barat juga tak terkalahkan aalam Grup I Eropa -- melawan Austria, Bulgaria, Albania, dan Finlandia. Prestasi mengesankan itu memunculkan Karl Heinz Rummenigge, Paul Breitner, dan Bernd Schuster sebagai Pemain Terbaik Eropa 1981. Pelatih Jupp Derwall mengakui regunya lebih kuat dibanding tim yang memenangkan Piala Dunia 1974. Prestasi kesebelasan Argentina, yang mendapat tiket gratis untuk mempertahankan gelar di Spanyol, walau masih diperhitungkan lawan, belakangan ini menurun. Di Buenos Aires, kandang sendiri, kesebelasan ini gagal menahan Polandia dan Cekoslowakia. Pelatih Mcnotti mengakui anak asuhannya memang sudah kurang kompak. Juga kondisi mereka rata-rata mengecewakan. Lihat saja, misalnya, bintang Piala Dunia 1978 Mario Kempes. "la tidak seperti dulu lagi," kata Menotti. Menurut dia, daya gebrak Kempes sudah kurang. Argentina memang punya bintang lain: Diego Maradona. Tapi konflik Menotti dengan Maradona tampak masih belum berakhir. Argentina, sampai minggu lampau, masih belum mengumumkan nama para pemainnya. Mengenai Uni Soviet, sekalipun pasar taruhan memberi kemungkinan 12-1, dinilai sebagai kuda hitam Piala Dunia 1982. Peluangnya untuk ke final dinilai pengamat lebih besar ketimbang Spanyol yang oleh petaruh diberi angka lebih tinggi. Kesebelasan Uni Soviet diperkuat oleh bintang kaliber dunia seperti Oleg slokhin, Ramaz Shegelia, Alexander Chivadze, dan David Kipiani. Kesebelasan Uni Soviet dikenal telah meninggalkan pola permainan monoton. Mereka mengadaptasi gaya Eropa yang cepat dan teknik perorangan tinggi a la Amerika Latin. Di luar faktor gaya dan pemain di lapangan, seperti diungkapkan pemain legendaris Pele, nasib jugalah yang menentukan. Siapa berani memastikan, misalnya, Inggris, juara dunia 1966, tidak akan membuat sensasi lagi? Turnamen Piala Dunia 1982 yang akan dimainkan di 17 stadion berlangsung dari 13 Juni s/d 11 Juli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus