Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Formula 1 Nyck de Vries menceritakan apa yang terjadi di Emilia Romagna dalam beberapa hari terakhir. Seperti diketahui, wilayah tersebut dilanda banjir dan badai sehingga Grand Prix Formula 1 Emilia Romagna akhir pekan ini dibatalkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nyck de Vries mengaku berada di wilayah Emilia Romagna ketika bencana itu berlangsung. Beruntung dirinya mendapatkan tempat penginapan dari karyawan tim pabrikan Formula 1 McLaren yang juga terjebak di sebuah desa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pada hari Selasa hujan sangat deras, Faenza sebagian sudah terendam air, jalan menuju hotel diblokir. Saya juga tidak bisa kembali ke Autobahn, karena kebanjiran," tulis sang pembalap di akun media sosial Instagram pribadinya.
“Jadi saya terdampar di sebuah desa dengan hanya satu asrama, yang tentu saja sudah penuh dipesan. Beruntung bagi saya karyawan McLaren berbaik hati memberi saya tempat tidur," tambah Nyck de Vries.
Lebih lanjut pembalap berdarah Indonesia tersebut menjelaskan bahwa keesokan harinya lobi hotel yang ia tempati diubah menjadi tempat pengungsian warga Emilia Romagna. Dirinya pun terharu karena orang-orang setempat saling peduli satu sama lain.
“Kemudian balapan dibatalkan dan satu-satunya jalan pulang adalah melewati pegunungan melalui Florence. Perjalanan itu cukup menantang. Bagian itu hanya mungkin (dilewati) berkat orang-orang yang membantu, dan akhirnya saya bisa meninggalkan wilayah badai,” jelas dia.
"Terima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam kepada semua orang yang telah menawarkan bantuan. Pikiran saya tertuju pada orang-orang yang paling terpukul yang terus terkena dampak tragedi ini," tutup dia.
Sementara itu rekan setim Nyck de Vries di AlphaTauri, Yuki Tsunoda juga terlihat membantu membersihkan lumpur di markas pabrikannya di wilayah Emilia Romagna. Aksi ini mendapatkan banyak pujian dari berbagai pihak.
"Setelah malam yang mengerikan di Faenza, lumpur di mana-mana, jalanan berbau bensin. Orang-orang mencari makanan atau tempat untuk tidur karena mereka harus meninggalkan rumah mereka. Mereka membutuhkan setiap dukungan," kata Tsunoda.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto
