Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Gelar Terbaru Buat Orang Kita

Pemain catur eddy handoko dari indonesia berhasil meraih gelar fide master dalam sirkuit catur master asia 1981 putaran kedua di manila. (or)

9 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENGAKU dulu hanya dibimbing ayahnya dan tak pernah menyentuh buku catur, Eddy llandoko kini menyandang gelar Fide Master, sesudah jadi kampiun nasional 1978 dan 1979. "Modal saya cuma kemauan keras," katanya. Lahir di Sala 21 tahun lalu, Master ini adalah putra ke4 dari Li Ong Swie. Daiam Sirkuit Catur Maseer Asia (SCMA) 1981 putaran kedua di Manila, Februari, ia menempati urutan kedua dan sekaligus menyabet gelar Fide Master (Result). Prestasi itu diulanginya lagi dalam sirkuit lanjutan di Wisma Catur, Jakarta, pekan lalu. "Langkah bidak Eddy sukar ditebak," kata juara SCMA putaran ketiga Ravi Sekhar dari India. "la juga trampil melepaskan diri bila terjepit. " FIDE Master merupakan gelar baru di lingkungan Federasi Catur Internasionai (FIDE). Hal ini dicetuskan dan disahkan dalam sidang umum FIDE di Buenos Aires, Argentina, 1978. Kadar FIDE Master satu tingkat di bawah gelar Master Internasional (Ml). "Gelar FIDE Master diperkenalkan karena persyaratan untuk mendapatkan MI terlalu sulit," kata Dr. Max Arie Wotulo, wakil Indonesia dalam Komisi Kualifikasi FIDE. Di zone X FIDE, meliputi Asia dan Pasifik, baru ada 13 MI dan 3 Grandmaster (GM). Adalah Herman Suradireja saja dari Indonesia yang bergelar GM. Untuk mendapatkan gelar FIDE Master lebih mudah dibanding Ml cuma dalam soal persentase kemenangan. Tapi rating peserta sama. Jika rating peserta sekitar 2251 sampai 2275, misalnya, kemenangan minimal yang dibutuhkan adalah 64% dari pengikut kejuaraan sedikitnya 13 orang. Makin tinggi rating peserta kian ringan prosentase kemenangan yang dituntut. Setelah dua kali mengantungi FIDE Master Result baru seorang pemain berhak memakai gelar FIDE Master. Sedang untuk MI (Result) dibutuhkan kemenangan minimal 76%. Dalam SCMA putaran ketiga yang diikuti oleh 14 pesertadari lima negara-Malaysia (1), India (1), Singapura (1), Filipina (3) dan Indonesia (8) -- rating bergerak dari 2200 sampai 2420. Kualifikasi rating terendah dan tertinggi semuanya dipegang oleh peserta Indonesia. Yang terendah adalah MN Ahmad Fauzi dan M.N. Syarif Mahmud. Sedang yang tertinggi adalah Ml Ardiansyah. Eddy Handoko adalah satu-satunya pemain Indonesia yang meraih FIDE Master sejak predikat ini diperkenalkan tiga tahun lalu. Ia mempunyai rating 2390 dari 13 kali pertandingan SCMA putaran ketiga hanya kalah dua kali - yaitu dari MI Filipina Rico Mascarina dan MN Ahmad Fauzi. Ia pernah mengalahkan Sekhar. Di belakangnya menyusul Benny Kileng yang mengumpulkan 8« angka dengan FIDE Master Result. Handoko putus sekolah di kelas I SMA di Sala. Ambisinya ialah menjadi GM kedua dari Indonesia. "Catur sudah merupakan bagian dari hidup saya," ujarnya. Karyawan PT Batik Keris ini punya banyak waktu bermain catur. "Repotnya di Sala tak ada musuh yang imbang." Karena itu pula ia sering mencari lawan di Jakarta. Sepekan seusai SCMA, misalnya, ia mengikuti pertandingan antar regu kelas utama Persatuan Catur Jakarta (Percaja) di Wisma Catur. Ia bermain dalam regu DL Pamordian -- klub Ardiansyah dan MN Sutan Aritonang. Tapi, "saya tidak ingin pindah ke J akarta," katanya. Handoko bertubuh jangkung -- tinggi 175 cm dan berat badan 62 kg. Rambutnya gondrong dengan belahan di tengah. Ia berkumis dan berjenggot tipis. Selama pertandingan asap hampir tak berhenti mengepul dari mulutnya. Semula Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) berharap MN Ronny Gunawan, juga 21 tahun, juga akan meraih predikat FIDE Master. Waktu di Manila ia bahkan di atas Handoko. "Sayang di Jakarta ia cuma memperoleh nilai 4« (34,61%)," kata Wotulo "Kalau saja dia berhasil mendapatkan 57% dia bisa dipromosikan jadi FIDE Master." SCMA 1981 yang diawali di Hongkong akan meliputi enam putaran kejuaraan. Setelah Manila dan Jakarta, menurut rencana, putaran keempat akan diselenggarakan di Kualalumpur. Setelah itu Singapura, lalu Bangkok, dan terakhir di Madras. Peserta tiap putaran bisa berbeda-beda, tergantung dari undangan pihak penyelenggara. Biasanya yang diundang adalah pemain yang mempunyai rating di atas persyaratan minimal .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus