Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Gundul dulu, ko kemudian

Pertarungan tinju antara joe frazier dengan george foreman di nassau coliseum. pada ronde ketiga frazier dipukul ko oleh foreman. kabarnya frazier akan meninggalkan ring tinju sejak kekalahan tersebut. (or)

26 Juni 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH berpose dalam berbagai tokoh Amerika: Sitting Bull, Ben Franklin, Jenderal Mac Arthur, George Washington dan Betsy Ross, akhirnya Joe Frazier, 32 tahun mencukur habis rambutnya menjelang pertarungannya dengan George Foreman di Nassau Coliseum, selasa 15 Juni malam Tapi, "ini tidak termasuk dalam strategi menghadapi Foreman", ujar Frazier. Naik ring melayani permainan Foreman, setelah ia dikalahkan dalam 2 ronde di tahun 1973, gaya Frazier memang tak berubah dari masa lalu. Kendati tampak lebih berhati-hati menghindari pukulan maut Foreman yang terkenal maut itu. Berhasil menyarangkan 2 kali pukulan hook kiri ke wajah lawan, yang menempatkan Frazier pada posisi di atas angin di ronde permulaan. Tapi kebolehannya mulai sirna ketika di ronde ketiga, Foreman mulai menghujani mukanya dengan setengah lusin pukulan jab yang telak. Idem dito dengan ronde lanjutan. Dan Frazier mulai tampak groggy. Melanjutkan pertandingan dalam kondisi serupa, apa yang tersisa dari Frazier adalah strategi penyelamatan diri dari bahaya . Sembari menanti kesempatan saat lawan lengah. Tapi taktik itu ternyata tak mempan di tangan Foreman. Pada pertengahan ronde ke lima, sebuah pukulan kiri yang keras mendarat di muka Frazier. Dan mengirimnya ke kanvas. Bangkit pada hitungan ketujuh, nasib yang lebih naas segera tiba. Suatu pukulan kanan menyilang kembali mengantar dirinya ke lantai ring untuk kedua kalinya. Dalam keadaan setengah sadar, ia bangun lagi di hitungan kedelapan. Tapi pelatihnya, Eddy Futch segera berteriak: "Hentikan itu. Hentikan itu" Kesedihan atas kekalahan itu ternyata bukan hanya merundung Frazier. Sebagian pengunjung yang memadati Nassau Coliseum itu ikut berduka atas kekalahannya. "Mengapa lelaki yang baik itu harus kalah?", gumam seorang nyonya seolah tak percaya atas kejadian yang dilihatnya. Dan kini jagonya telah memutuskan diri untuk meninggalkan ring(?) ."Ini adalah kesempatan untuk menggantungkan sarung tinju. Ini waktunya pula buat menyaksikan pemuda tumbuh dalam olahraga ini", ujar Frazier kepada wartawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus