Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Harapan Sesudah Killanin

Juan antonio samaranch (spanyol), terpilih sebagai ketua ioc ke-8, penggantikan killanin. dalam masa ioc dipimpin killanin, campur tangan politik meningkat dalam olympiade.

26 Juli 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI Bolshoi Theatre, Moskow, 75 dari 85 anggota IOC (Komite Olympiade Internasional) yang menghadiri sidang telah memilihnya secara aklamasi sebagai orang pertama organisasi tersebut. "Pilihan tepat," komentar pendahulunya, Lord Michael Killanin. "Samaranch memiliki pengetahuan luas dalam olahraga, diplomasi dan politik -- semua itu sangat dibutuhkan saat ini." Juan Antonio Samaranch (lahir di larcelona, 17 Juli 1920) pekan lalu terpilih sebagai Ketua IOC ke-8, sehari sebelum ulang tahunnya. Ia memang bukan orang baru di kalangan olahraga. Bekas atlet tinju, ia memimpin tim Spanyol ke Olympiade XVII di Roma, 1960. Sejak itu Samaranch, Wakil Ketua IOC periode 1974-1978, tak pernah absen dalam berbagai kegiatan komite dan sering menentukan. Sementara menjadi Duta-besar Spanyol untuk Soviet, Samaranch berperan sebagai penghubung antara IOC dan panitia penyelenggara Olympiade XXII dalam menghadapi gerakan boikot yang dicanangkan AS. Diduga inilah yang melahirkan simpati kelompok Amerika Latin dan Eropa Timur di IOC terhadap dirinya. Hanya dalam satu kali pemilihan Samaranch berhasil menyisihkan kandidat James Worral (Kanada), Willi Daume (Jerman Barat), Marc Hodler (Swiss), dan Lance Cross (Selandia Baru) dari tahap nominasi. Samaranch baru akan resmi menjabat Ketua IOC bila obor Olympiade XXII dipadamkan 3 Agustus. Tapi Don Miller Direktur Eksekutif Komite Olympiadc Amerika Serikat (USOC), langsung mengujinya. Miller memintanya untuk membereskan 28 kartu wartawan AS yang akan meliput Olympiade XXII. Panitia penyelenggara Olympiade XXII cenderung memperlambat semua tanda bagi wartawan yang tidak disetujui? terutama dari negara kelompok boikot, dengan alasan mereka terlambat mengajukan permintaan. "Dalih itu tidak bisa diterima USOC," kawat Miller. "Soalnya, mereka telah menyiapkan segala syarat, termasuk permintaan visa dan pemesanan hotel, sekitar tujuh bulan lalu." Sampai acara pembukaan Olympiade, 19 Juli,: 18 wartawan AS itu masih terkatung-katung. Samaranch dihadpkan pada pilihan antara tugas diplomt dan posisinya sebagai Ketua IOC terpilih selama Olympiade berlangsung ampai 3 Agustus. Pemerintah Spanyol. yang turut memboikot, telah mengawatkan pada diplomatnya di Moskow untuk tidak menghadiri semua kegiatan pesta olahraga dunia tersebut. Ternyata Samaranch rela menanggalkan. untuk sementara, jabatan diplomatiknya. Bahkan pesta kemenangannya diselenggarakannya di hotel, bukan di gedung kedutaan-besarnya. Periode kepemimpinan Samaranch, kata Killanin, akan penuh dengan tantangan. "Campur tangan politik yang kini begitu merasuki gerakan olahragsa membunuh masa dcpan Olympiade " Secara tidak langsung Killanin mengajak orang membayangkan bagaimana kalau Soviet dan sekutunya memboikot Olympiade XXIII di Los Angeles, 1984. Killanin dalam pidato perpisahannya selama 45 menit di Bolshoi Theatre menyebut saran pemerintah Yunani yang menghendaki Olympiade dipuiangkan ke tempat asalnya sebagai suatu tawaran yang baik dan harus diperhatikan IOC." Ia mengharapkan sidang IOC di Rio de Janeiro, 1982 sudah bisa menetapkan tuan rumah Olypiade XXIV. Tapi banyak orang meragukan gagasan Olympiade kembali ke tempat asalnya, Yunani. Toh negara ini juga akan bisa didikte oleh negara lain. Tapi "bagaimanapun usaha menpolitikkan olahraga dan gerakan Olmpiade harus diberantas pada periode mendatang," lanjut Killanin, kini Ketua Kehormatan IOC seumur hidup. Masa kepengurusan Samaranch yang bakal didampingi oleh Vitaly Smirnov (Soviet), Masaji Kiyokawa (Jepang), dan Louis Guirandou-N'Diaya (Pantai Gading)--semuanya dengan jabatan Wakil Ketua IOC--adalah delapan tahun. Killanin, yang mewarisi kursi Ketua IOC dari almarhum Avery Brundage di Muernen, 1972, optimistis sekali akan kelangsungan hidup Olympiade di tangan Samaranch. Masa kepengurusan Killanin tak bcgitu beruntung olympiade XXI di Montreal diboikot oleh 28 negara Afrika Hitam yang memprotes pengiriman tim rugby Selandia Baru ke Afrika Selatan, negara rasialis. Dalam Olympiade XXII di Moskow, kelompok boikot bahkan naik menjadi 60 negara dari 140 anggota IOC.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus