HYMNE Olympiade, diiringi musik oleh Shostakovich, bergema.
Presiden Leonid Brezhnev didampingi oleh Ketua Komite
Internasional (IOC) demisioner Lord Michael Killanin dan Ketua
Panitia Penyelenggara Olympiade XXII Ignati Novikov melangkah
menuju panggung kehormatan Stadion Vladimir Lenin, Moskow. Tak
lama kemudian atlet Sergei Balov tampil di depan couldron dengan
obor di tangan. Bluup. Api yang disulut di Gunung Olympia,
Yunani, setelah menempuh perjalanan 5.000 km menyala. Sekitar
100.000 orang bertepuk riuh. Dan Olympiade XXII dinyatakan
dibuka.
Tapi buntut boikot masih terasa. Tidak semua peserta, terutama
sekutu AS, berdefile dengan bendera maupun papan nama nasional
mereka. Tercatat sekitar 30 negara mempergunakan panji IOC dalam
upacara pembukaan itu sebagai tanda ikut protes atas invasi
Soviet ke Afghanistan.
Di luar lapangan, beberapa negara bahkan memanggil diplomat
masingmasing pulang agar tidak terlibat langsung dengan kegiatan
Olympiade XXII. Paling menyolok meninggalkan posnya untuk
sementara adalah Dutabesar Inggris Sir Curtis Keeble.
Ini bukan pesta olahraga dunia pertama yang dibuka dalam suasana
boikot. Olympiade XXI di Montreal, 197), juga berlangsung tanpa
keikutsertaan Z8 negara Afrika Hitam. Mereha menarik diri
sebagai protes terhadap politik perbedaan warna kulit.
Menurut Killanin, boikot AS terhadap Olympiade XXII tidak akan
terjadi sekiranya Presiden Carter dan pembantunya mengetahui
lebih banyak olahraga internasional. Ia menambahkan olahraga
yang diketahui orang pertama AS itu cuma baseball dan rugby.
"Mungkin apabila mereka tersangkut di dalamnya kita tidak akan
mendapat boikot," ucap Killanin.
Kontingen Afghanistan, yang terdiri dari 17 orang, mendapat
eluan hangat dari pengunjung dan kamerad atlet Eropa Timur dalam
defile pembukaan. Tapi kemudian mereka dicurigai. Sebagian dari
mereka rupanya ingin membelot ke Barat. Pengawalan ketat
akhirnya dilakukan buat mereka.
Rencana pembelotan itu terbongkar setelah siaran stasion
televisi di Inggris. Seorang olahragawan Afghanistan, kata
siaran itu telah menghubungi jaringan radio dan televisi AS, CBS
News, untuk kemungkinan mendapatkan suaka di AS.
Soviet juga tak ramah terhadap warga sendiri. Mereka yang bukan
penduduk Moskow tidak diperkenankan memasuki ibukota Soviet itu
selama Olympiade berlangsung. Larangan juga berlaku untuk
kendaraan dari luar kota. Sedikitnya 165 jalan di Moskow ditutup
untuk lalulintas umum.
Penduduk Moskow (delapan juta jiwa) telah diperingatkan supaya
hatihati berhubungan dengan turis dan wartawan asing. "Besar
kemungkinan mereka itu adalah para sabotir dan agen asing yang
sedang menyamar," tulis suratkabar Moskovskaya Pravda.
Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher mengritik pedas
pemerintah Soviet yang melarang warganya memasuki Moskow.
Kritiknya itu dilontarkannya di depan Kongres Partai Konservatif
Wels di Swansea sembari ia mencela Partai Buruh yang dinilainya
makin ke kiri. "Tengoklah Moskow," katanya. "Petugas keamanan
melakukan penjagaan luar biasa."
Pengamanan ketat juga dilakukan terhadap pendatang--baik atlet,
ofisial, wartawan, maupun turis. Associated Press melaporkan
dalam 24 jam setelah menjejakkan kaki di Soviet isi kantung akan
mengalami pemeriksaan tidak kurang dari sembilan kali. Mulai
dari jamtangan, ikat pinggang, sampai pulpen akan diteliti oleh
petugas keamanan. "Hal ini," tulis AP lagi, "telah membuat para
atlet khawatir akan hak-hak kebebasan mereka."
Di perkampungan atlet penjagaan yang ketat dan berlapis bahkan
dilengkapi dengan detektor yang peka. Setiap orang baru
diperkenankan memasuki perkampungan setelah mendapatkan tanda
'bersih' dari barikade elektronik. Siapa yang mencoba membawa ke
luar tissue dari kamar saja akan ketahuan oleh penjaga.
Pengamanan balai wartawan pun tak kalah ketatnya. Tas tangan
maupun kamera selalu diperiksa dengan sinar X terlebih dahulu
sebelum dibawa masuk ruangan.
Agaknya di Moskow inilah sekuriti Olympiade paling ketat. Dalam
rombongan yang terdiri dari enam orang bisa dipastikan seorang
adalah anggota polisi atau dinas rahasia KCB. Belum lagi
terhitung patroli jalan raya yang sering membawa anjing pelacak.
Ketua Organisasi Pembebasan Paleslina (PLO) Yasscr Arafat
tercatat sebagai tamu negara pertama yang berkeliling di
perkampungan atlet, kompleks terlarang bagi orang kebanyakan.
Arafat melakukan peninjauan sehari setelah pembukaan Olympiade
dan berjumpa dengan beberapa olahragawan.
Arafat tak bisa dipisahkan dari tragedi pembantaian 11 atlet
Israel oleh kelompok Black September (B$) di Olympiade XX,
Muenchen 1972 Sebab BS adalah alat organisasi gerilyawan Al
Fattah yang dipimpinnya.
Israel, termasuk kelompok pemboikot, tak hadir sama sekali dalam
Olympiade ini. Rabbi Adolf Salomonovich yang ditunjuk sebagai
penanggungjawab seksi keagamaan Yahudi agak kecewa.
Para pekerja Soviet di perkampungan atlet ikut memanfaatkan
Olympiade XXII. Ketika toko souvenir untuk para olahragawan
mulai dibuka, awal Juli, mereka langsung menyerbu dan memborong.
Kesempatan mendapatkan barang-barang yang bagus seperti ini
jarang ditemukan. Tersedia di toko itu mulai dari kamera sampai
produk yang hanya untuk kelas tertentu. Para atlet Soviet yang
berjumlah 560, setelah memasuki perkampungan olahragawan juga
meniru apa yang dilakukan oleh para pekerja itu.
Selama kesibuL n penyelenggaraan Olympiade banyak atraksi baru
timbul di Moskow. Wanita tnuda berkeliaran di jalan, mencari
mangsa orang-orang asing yang berdatangan. Para pejabat Soviet
mengatakan sesungguhnya pelacuran sudah dibasmi habis pada masa
Revolusi Bolshevik, 1917. "Kalau pada saat sekarang masih ada
itu hanya gejala lokal saja," kata mereka.
Tapi, menurut AP, suasana di Moskow saat ini sudah hampir sama
seperti Roma atau Frankfurt saja. Tarif berkisar Rp 30.000
sampai Rp 60.000 untuk pelacur kelas tinggi.
Moskow juga telah berubah secara fisik. Tak kurang 99 bangunan
baru, termasuk 26 gelanggang olahraga, kini menghiasi kota itu
dan empat satelitnya (Tallin, Leningrad, Kiev dan Minks) untuk
menyambut Olympiade ini. Tapi peremajaan kota hanya punya
pengaruh sedikit bagi warganya. Sebab semua keramaian yang
berbau olympiade itu tertutup bagi mereka.
Untuk memugar Moskow pemerintah Soviet tak kurang mengeluarkan
biaya Rp 252 milyar, kira-kira sepertiga dari jumlah pengeluaran
pembangunan kompleks olahraga Montreal. Jurubicara Dewan Kota
mengatakan biaya fasilitas Olympiade XXII sulit untuk dihitung.
Karena termasuk biaya perbaikan dan pemugaran bandar udara serta
jaringan jalan raya.
SEGALA sesuatu di Soviet memang sulit untuk diduga. Tak hanya
pengeluaran uang, keamanan, tapi Juga Jadwal penerbangan. Lima
maskapai penerbangan Barat (Lufthansa, JAL, SAS, Air France dan
British Airways) merencanakan akan mengajukan protes sehubungan
dilarangnya pesawat mereka mendarat di bandar udara
Sheremetyevo, Moskow, 19 Juli mulai jam 16.00 sampai 17.00 --
bersamaan pembukaan Olympiade. Pesawat itu diberitahu bahwa
mereka tidak dapat mendarat karena 'alasan keamanan'. Tidak
disebutkan kerugian yang diderita oleh perusahaan penerbangan
tersebut.
Bisnis lain yang terpukul, kali ini akibat boikot, adalah
perusahaan penerbitan di Jerman Barat. Peter Niemann, seorang
penerbit di Muenchen menyatakan ia telah kehilangan kontrak
pencetakan 750.000 eksemplar buku petunjuk mengenai Olympiade
XXII. Juga biro perjalanan menderita kerugian. Banyak turis
yang membatalkan pemberangkatan mereka. Deutsches Reisburo di
Frankfurt memperkirakan kerugian scbesar DM 2,3 juta.
Tapi penjualan suevenir, terutama yang bermotif beruang Misha,
maskot Olympiade XXII, di Moskow melonjak dilaporkan sebuah
mainan kayu yang biasanya berharga Rp 300 setelah diberi cap
Olympiade melonjak empat kali lipat. Barang elektronik seperti
radio maupun tape recorder juga naik 5 sampai 10%.
Bagaimana dengan prestasi? Tercatat empat rekor dunia tumbang di
hari pertama (20 Juli) yang mempertandingkan 16 cabang olahraga
secara serentak itu. Alexander Melentev dari Soviet membidik
rekor baru nomor Free Pistol dengan skor 581 dari 600
kemungkinan Barbara Tirause dan tim 4 x 100 m beranting putri
dari Jerman Timur menumbangkan dua rekor lama dari kolam renang.
Rekor keempat dipatok oleh atlet angkat besi Korea Utara, Han
Gyong Si di kelas 52 kg.
Nomor-nomor spesialis yang dipegang atlet negara pemboikot,
seperti Ali, Jerman Barat, Jepang, RRC maupun Kanada, belum
dipertandingkan ketika bcrita ini diturunkan. Dari kolam renang
putra, misalnya, tidak hadir atlet AS yang memegang 9 dari 11
rekor dunia. Tidak disangsikan lagi pertandingan ini akan
kurang semarak. Tapi bukan berarti kejutan akan mustahil dari
Par Arvidson (Swedia) atau Vladimir Salnikov (Soviet) maupun
Duncan Goodhew (Inggris).
Di lintasan lari, nama seperti Edin Mvses dari AS yang memegang
rekor dunia lari gawang 400 m, tampak akan sulit didekati
prestasinya. Pelari gawang Sviet Evgeniy Gavrilenko belum
setanding Moses. Rekor dunia saat ini 7,13 detik. Sementara
Gavrilenko maih di atas 49 detik. Belum terhitung nomor jarak
pendek, menengah, maupun marathon yang dipegang olahraga-an AS
dan sekutunya.
Tapi di bagian putri kelompok Timur memang tanpa saingan.
Kecuali untuk lomba 1.500 m putri yang rekornya dipang Mary
Decker dari AS. Selebihnya Tatiana Kazankina (Soviet), Barbel
Eckert (Jerman Timur), Irena Swezinka (Polandia), dan nama tenar
lainnya adalah lawan yang sulit untuk disisihkan. Kenyataan ini
menyebabkan banyak atlet di Barat yang kesal terhadap
pemboikotan. "Saya sudah berlatih untuk Olympiade Moskow, dan
kenyataannya kami tak jadi berangkat. Mau bilang apa?" kata
Decker yang berharap meraih medali emas dan memecahkan rekor di
Olympiade XXII. Pelari maraton dunia Bill Rodgers tcrmasuk yang
memprotes pemboikotan.
Di nomor permainan seperti bola volley, bola basket, serta
olahraga tak terukur seperti tinju, absennya AS dan Jepang
memberi peluang besar bagi tuan rumah untuk menambah koleksi
medali emas. Sekaligus melicinkan jalan-bagi tuan rumah untuk
merajai Olymliade XXII. Tapi ambisi Sovict untuk menjadikan
Olympiade XXII terbesar dalam sejarah sudah pasti tak akan
kesampaian. Dalam jumlah atlet peserta saja, misalnya, Olympiade
XXII sudah kalah unggul dibandingkan pesta olahraga dunia
sebelumnya. Menurut IOC, atlet peserta Olympiade XXII berjumlah
5.923 orang. Sedang di Olympiade XXI hadir 6.152 olahragawan.
Tak jadi mengikuti Olympiade XXII bukan berarti atlet pemboikot,
terutama dari AS, kurang diperhatikan. Dengan perbandingan suara
375 lawan 28 Senat AS memberikan persetujuan untuk menghadiahkan
medali bagi 650 atlet mereka yang tak jadi ke Olympiade XXII.
Harga total medali emas yang akan dibagi-bagikan kepada para
atlet di Gedung Capitol, Washington, 30 Juli, bernilai US$
50.000. "Kami rasa mereka wajar menerima penghargaan itu," kata
Senator Bruce Vento dari Partai Demokrat Minnesota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini