Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Misha, Boikot Itu Terasa

Pembukaan olimpiade 1980, suasana boikot sangat terasa, tak semua kontingen berdefile dengan bendera nasional, pengamanan sangat ketat. prestasi tak begitu buruk dan atlet afghanistan membelot.

26 Juli 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HYMNE Olympiade, diiringi musik oleh Shostakovich, bergema. Presiden Leonid Brezhnev didampingi oleh Ketua Komite Internasional (IOC) demisioner Lord Michael Killanin dan Ketua Panitia Penyelenggara Olympiade XXII Ignati Novikov melangkah menuju panggung kehormatan Stadion Vladimir Lenin, Moskow. Tak lama kemudian atlet Sergei Balov tampil di depan couldron dengan obor di tangan. Bluup. Api yang disulut di Gunung Olympia, Yunani, setelah menempuh perjalanan 5.000 km menyala. Sekitar 100.000 orang bertepuk riuh. Dan Olympiade XXII dinyatakan dibuka. Tapi buntut boikot masih terasa. Tidak semua peserta, terutama sekutu AS, berdefile dengan bendera maupun papan nama nasional mereka. Tercatat sekitar 30 negara mempergunakan panji IOC dalam upacara pembukaan itu sebagai tanda ikut protes atas invasi Soviet ke Afghanistan. Di luar lapangan, beberapa negara bahkan memanggil diplomat masingmasing pulang agar tidak terlibat langsung dengan kegiatan Olympiade XXII. Paling menyolok meninggalkan posnya untuk sementara adalah Dutabesar Inggris Sir Curtis Keeble. Ini bukan pesta olahraga dunia pertama yang dibuka dalam suasana boikot. Olympiade XXI di Montreal, 197), juga berlangsung tanpa keikutsertaan Z8 negara Afrika Hitam. Mereha menarik diri sebagai protes terhadap politik perbedaan warna kulit. Menurut Killanin, boikot AS terhadap Olympiade XXII tidak akan terjadi sekiranya Presiden Carter dan pembantunya mengetahui lebih banyak olahraga internasional. Ia menambahkan olahraga yang diketahui orang pertama AS itu cuma baseball dan rugby. "Mungkin apabila mereka tersangkut di dalamnya kita tidak akan mendapat boikot," ucap Killanin. Kontingen Afghanistan, yang terdiri dari 17 orang, mendapat eluan hangat dari pengunjung dan kamerad atlet Eropa Timur dalam defile pembukaan. Tapi kemudian mereka dicurigai. Sebagian dari mereka rupanya ingin membelot ke Barat. Pengawalan ketat akhirnya dilakukan buat mereka. Rencana pembelotan itu terbongkar setelah siaran stasion televisi di Inggris. Seorang olahragawan Afghanistan, kata siaran itu telah menghubungi jaringan radio dan televisi AS, CBS News, untuk kemungkinan mendapatkan suaka di AS. Soviet juga tak ramah terhadap warga sendiri. Mereka yang bukan penduduk Moskow tidak diperkenankan memasuki ibukota Soviet itu selama Olympiade berlangsung. Larangan juga berlaku untuk kendaraan dari luar kota. Sedikitnya 165 jalan di Moskow ditutup untuk lalulintas umum. Penduduk Moskow (delapan juta jiwa) telah diperingatkan supaya hatihati berhubungan dengan turis dan wartawan asing. "Besar kemungkinan mereka itu adalah para sabotir dan agen asing yang sedang menyamar," tulis suratkabar Moskovskaya Pravda. Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher mengritik pedas pemerintah Soviet yang melarang warganya memasuki Moskow. Kritiknya itu dilontarkannya di depan Kongres Partai Konservatif Wels di Swansea sembari ia mencela Partai Buruh yang dinilainya makin ke kiri. "Tengoklah Moskow," katanya. "Petugas keamanan melakukan penjagaan luar biasa." Pengamanan ketat juga dilakukan terhadap pendatang--baik atlet, ofisial, wartawan, maupun turis. Associated Press melaporkan dalam 24 jam setelah menjejakkan kaki di Soviet isi kantung akan mengalami pemeriksaan tidak kurang dari sembilan kali. Mulai dari jamtangan, ikat pinggang, sampai pulpen akan diteliti oleh petugas keamanan. "Hal ini," tulis AP lagi, "telah membuat para atlet khawatir akan hak-hak kebebasan mereka." Di perkampungan atlet penjagaan yang ketat dan berlapis bahkan dilengkapi dengan detektor yang peka. Setiap orang baru diperkenankan memasuki perkampungan setelah mendapatkan tanda 'bersih' dari barikade elektronik. Siapa yang mencoba membawa ke luar tissue dari kamar saja akan ketahuan oleh penjaga. Pengamanan balai wartawan pun tak kalah ketatnya. Tas tangan maupun kamera selalu diperiksa dengan sinar X terlebih dahulu sebelum dibawa masuk ruangan. Agaknya di Moskow inilah sekuriti Olympiade paling ketat. Dalam rombongan yang terdiri dari enam orang bisa dipastikan seorang adalah anggota polisi atau dinas rahasia KCB. Belum lagi terhitung patroli jalan raya yang sering membawa anjing pelacak. Ketua Organisasi Pembebasan Paleslina (PLO) Yasscr Arafat tercatat sebagai tamu negara pertama yang berkeliling di perkampungan atlet, kompleks terlarang bagi orang kebanyakan. Arafat melakukan peninjauan sehari setelah pembukaan Olympiade dan berjumpa dengan beberapa olahragawan. Arafat tak bisa dipisahkan dari tragedi pembantaian 11 atlet Israel oleh kelompok Black September (B$) di Olympiade XX, Muenchen 1972 Sebab BS adalah alat organisasi gerilyawan Al Fattah yang dipimpinnya. Israel, termasuk kelompok pemboikot, tak hadir sama sekali dalam Olympiade ini. Rabbi Adolf Salomonovich yang ditunjuk sebagai penanggungjawab seksi keagamaan Yahudi agak kecewa. Para pekerja Soviet di perkampungan atlet ikut memanfaatkan Olympiade XXII. Ketika toko souvenir untuk para olahragawan mulai dibuka, awal Juli, mereka langsung menyerbu dan memborong. Kesempatan mendapatkan barang-barang yang bagus seperti ini jarang ditemukan. Tersedia di toko itu mulai dari kamera sampai produk yang hanya untuk kelas tertentu. Para atlet Soviet yang berjumlah 560, setelah memasuki perkampungan olahragawan juga meniru apa yang dilakukan oleh para pekerja itu. Selama kesibuL n penyelenggaraan Olympiade banyak atraksi baru timbul di Moskow. Wanita tnuda berkeliaran di jalan, mencari mangsa orang-orang asing yang berdatangan. Para pejabat Soviet mengatakan sesungguhnya pelacuran sudah dibasmi habis pada masa Revolusi Bolshevik, 1917. "Kalau pada saat sekarang masih ada itu hanya gejala lokal saja," kata mereka. Tapi, menurut AP, suasana di Moskow saat ini sudah hampir sama seperti Roma atau Frankfurt saja. Tarif berkisar Rp 30.000 sampai Rp 60.000 untuk pelacur kelas tinggi. Moskow juga telah berubah secara fisik. Tak kurang 99 bangunan baru, termasuk 26 gelanggang olahraga, kini menghiasi kota itu dan empat satelitnya (Tallin, Leningrad, Kiev dan Minks) untuk menyambut Olympiade ini. Tapi peremajaan kota hanya punya pengaruh sedikit bagi warganya. Sebab semua keramaian yang berbau olympiade itu tertutup bagi mereka. Untuk memugar Moskow pemerintah Soviet tak kurang mengeluarkan biaya Rp 252 milyar, kira-kira sepertiga dari jumlah pengeluaran pembangunan kompleks olahraga Montreal. Jurubicara Dewan Kota mengatakan biaya fasilitas Olympiade XXII sulit untuk dihitung. Karena termasuk biaya perbaikan dan pemugaran bandar udara serta jaringan jalan raya. SEGALA sesuatu di Soviet memang sulit untuk diduga. Tak hanya pengeluaran uang, keamanan, tapi Juga Jadwal penerbangan. Lima maskapai penerbangan Barat (Lufthansa, JAL, SAS, Air France dan British Airways) merencanakan akan mengajukan protes sehubungan dilarangnya pesawat mereka mendarat di bandar udara Sheremetyevo, Moskow, 19 Juli mulai jam 16.00 sampai 17.00 -- bersamaan pembukaan Olympiade. Pesawat itu diberitahu bahwa mereka tidak dapat mendarat karena 'alasan keamanan'. Tidak disebutkan kerugian yang diderita oleh perusahaan penerbangan tersebut. Bisnis lain yang terpukul, kali ini akibat boikot, adalah perusahaan penerbitan di Jerman Barat. Peter Niemann, seorang penerbit di Muenchen menyatakan ia telah kehilangan kontrak pencetakan 750.000 eksemplar buku petunjuk mengenai Olympiade XXII. Juga biro perjalanan menderita kerugian. Banyak turis yang membatalkan pemberangkatan mereka. Deutsches Reisburo di Frankfurt memperkirakan kerugian scbesar DM 2,3 juta. Tapi penjualan suevenir, terutama yang bermotif beruang Misha, maskot Olympiade XXII, di Moskow melonjak dilaporkan sebuah mainan kayu yang biasanya berharga Rp 300 setelah diberi cap Olympiade melonjak empat kali lipat. Barang elektronik seperti radio maupun tape recorder juga naik 5 sampai 10%. Bagaimana dengan prestasi? Tercatat empat rekor dunia tumbang di hari pertama (20 Juli) yang mempertandingkan 16 cabang olahraga secara serentak itu. Alexander Melentev dari Soviet membidik rekor baru nomor Free Pistol dengan skor 581 dari 600 kemungkinan Barbara Tirause dan tim 4 x 100 m beranting putri dari Jerman Timur menumbangkan dua rekor lama dari kolam renang. Rekor keempat dipatok oleh atlet angkat besi Korea Utara, Han Gyong Si di kelas 52 kg. Nomor-nomor spesialis yang dipegang atlet negara pemboikot, seperti Ali, Jerman Barat, Jepang, RRC maupun Kanada, belum dipertandingkan ketika bcrita ini diturunkan. Dari kolam renang putra, misalnya, tidak hadir atlet AS yang memegang 9 dari 11 rekor dunia. Tidak disangsikan lagi pertandingan ini akan kurang semarak. Tapi bukan berarti kejutan akan mustahil dari Par Arvidson (Swedia) atau Vladimir Salnikov (Soviet) maupun Duncan Goodhew (Inggris). Di lintasan lari, nama seperti Edin Mvses dari AS yang memegang rekor dunia lari gawang 400 m, tampak akan sulit didekati prestasinya. Pelari gawang Sviet Evgeniy Gavrilenko belum setanding Moses. Rekor dunia saat ini 7,13 detik. Sementara Gavrilenko maih di atas 49 detik. Belum terhitung nomor jarak pendek, menengah, maupun marathon yang dipegang olahraga-an AS dan sekutunya. Tapi di bagian putri kelompok Timur memang tanpa saingan. Kecuali untuk lomba 1.500 m putri yang rekornya dipang Mary Decker dari AS. Selebihnya Tatiana Kazankina (Soviet), Barbel Eckert (Jerman Timur), Irena Swezinka (Polandia), dan nama tenar lainnya adalah lawan yang sulit untuk disisihkan. Kenyataan ini menyebabkan banyak atlet di Barat yang kesal terhadap pemboikotan. "Saya sudah berlatih untuk Olympiade Moskow, dan kenyataannya kami tak jadi berangkat. Mau bilang apa?" kata Decker yang berharap meraih medali emas dan memecahkan rekor di Olympiade XXII. Pelari maraton dunia Bill Rodgers tcrmasuk yang memprotes pemboikotan. Di nomor permainan seperti bola volley, bola basket, serta olahraga tak terukur seperti tinju, absennya AS dan Jepang memberi peluang besar bagi tuan rumah untuk menambah koleksi medali emas. Sekaligus melicinkan jalan-bagi tuan rumah untuk merajai Olymliade XXII. Tapi ambisi Sovict untuk menjadikan Olympiade XXII terbesar dalam sejarah sudah pasti tak akan kesampaian. Dalam jumlah atlet peserta saja, misalnya, Olympiade XXII sudah kalah unggul dibandingkan pesta olahraga dunia sebelumnya. Menurut IOC, atlet peserta Olympiade XXII berjumlah 5.923 orang. Sedang di Olympiade XXI hadir 6.152 olahragawan. Tak jadi mengikuti Olympiade XXII bukan berarti atlet pemboikot, terutama dari AS, kurang diperhatikan. Dengan perbandingan suara 375 lawan 28 Senat AS memberikan persetujuan untuk menghadiahkan medali bagi 650 atlet mereka yang tak jadi ke Olympiade XXII. Harga total medali emas yang akan dibagi-bagikan kepada para atlet di Gedung Capitol, Washington, 30 Juli, bernilai US$ 50.000. "Kami rasa mereka wajar menerima penghargaan itu," kata Senator Bruce Vento dari Partai Demokrat Minnesota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus