Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis legendaris Indonesia, Icuk Sugiarto, merayakan ulang tahunnya pada hari ini, 4 Oktober 2021. Menginjak usia 59 tahun, Icuk telah mencatatkan prestasi dalam berbagai ajang kejuaran bulutangkis. Bagaimana kisahnya?
Dilansir dari p2k.um-surabaya.ac.id, pria kelahiran Solo, 4 Oktober 1962, ini mulai menunjukkan kepiawaiannya dalam olahraga bulu tangkis sejak usia 12 tahun. Melihat bakat anaknya tersebut, kedua orang tua Icuk, Harjo Sudarmo dan Ciptaningsih, terus menggembleng anaknya untuk bermain bulu tangkis lebih baik lagi. Untuk mengembangkan bakat anaknya, kedua orang tua Icuk memasukkan anaknya ke klub bulu tangkis lokal di Solo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di klub pertamanya tersebut, kemampuan Icuk perlahan-lahan mulai berkembang. Karena manajer tim melihat kemampuan bulutangkis Icuk yang di atas rata-rata, Icuk akhirnya dibawa ke Jakarta untuk berlatih di Sekolah Atlet Ragunan. Di Jakarta, Icuk menamatkan pendidikannya di SMA Negeri Ragunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama berlatih di Jakarta, kemampuan bulutangkis Icuk terus mengalami peningkatan. Dilansir dari p2k.unkris.ac.id, Icuk akhirnya mampu merebut gelar juara internasional pada 1979. Kala itu, Icuk berhasil merebut gelar Juara 1 Single ASEAN.
Selain nomor single, Icuk juga bermain di nomor double beberapa kali. Dilansir dari p2k.um-surabaya.ac.id, Icuk memenangkan pertandingan di nomor double pada Kejuaraan Nasional 1980 dan Kejuaraan India Open 1981. Bahkan, pada Asian Games 1982, Icuk juga berhasil membawa pulang medali emas di nomor double.
Puncak karir Icuk Sugiarto terjadi pada 1983 ketika dia berhasil menyabet gelar juara dunia. Kala itu, Icuk berhadapan dengan pebulu tangkis senior asal Indonesia, Liem Swie King. Laga yang disebut sebagai All Indonesian Final itu berlangsung sangat sengit. Icuk akhirnya berhasil memenangi laga tersebut dengan skor 15-8, 12-15, 17-16. Pertandingan tersebut hingga kini dikenal sebagai salah satu pertandingan badminton paling fenomenal di dunia.
Setelah pensiun pada 1989, karir bulu tangkis Icuk Sugiarto tetap bersinar. Ia aktif melatih di PB Pelita Bakrie dan berhasil membesarkan atlet-atlet besar, seperti Nova Widianto, Markis Kido, Vita Marissa, dan Candra Wijaya. Anak-anak Icuk, yaitu Tommy Sugiarto dan Jauza Fadhila Sugiarto, kini menempuh jalur karir yang sama seperti ayahnya. Keduanya pun juga menunjukkan kiprah yang hampir sama cemerlangnya seperti ayahnya ketika seusia mereka.
BANGKIT ADHI WIGUNA