Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kontingen Indonesia berhasil menjadi juara umum ASEAN University Games 2024 dengan mengoleksi 126 medali emas, 97 perak dan 71 perunggu. Thailan merebut posisi kedua dengan 53 emas, 49 perak, dan 29 perunggu. Sedangkan Malaysia di posisi ketiga dengan 38 emas, 47 perak, dan 62 perunggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Kontingen Mahasiswa Indonesia Del Asri di sela penutupan AUG 2024 di Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu, 6 Juli, bersyukur karena selain menggenapi target juara umum, atlet-atlet Indonesia juga mampu membuat sejarah dengan mencatatkan rekor baru.
“Alhamdulillah. Sebagai Ketua Kontingen saya berterima kasih atas kerja keras atlet, pelatih dan semua pihak. Terutama Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Belmawa Dikti), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora),” kata Del Asri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti mengapresiasi penampilan Kontingen Mahasiswa Indonesia yang telah memberikan prestasi membanggakan di 21st ASEAN University Games 2024 Surabaya-Malang.
Selain itu, kata dia, hasil yang paling penting selain perolehan medali dalam gelaran kompetisi olahraga mahasiswa antarperguruan tinggi se-Asia Tenggara itu adalah kerja sama antarnegara yang dapat berlangsung baik.
"Ada berita baik yang kita wartakan ke seluruh Indonesia dan dunia, bahwa AUG 2024 sudah dilaksanakan dengan baik, medali sudah diperoleh tapi lebih daripada itu kami bisa menjalin kerja sama antara atlet dan akademisi dari seluruh negara ASEAN," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden ASEAN University Sport Council (AUSC) Prof Mohd Ruslim Mohammed menyatakan penyelenggaraan AUG 2024 di Indonesia bisa dijadikan tolak ukur bagi negara yang akan menjadi tuan rumah dalam dua tahun ke depan.
"Kata pertama yang ingin saya katakan itu luar biasa, biasanya dalam penyelenggaraan AUG itu satu universitas menjadi venue seluruh cabang olahraga, namun di Indonesia bisa melibatkan sembilan universitas di dua kota, yaitu Surabaya dan Malang," ucapnya.
Tak hanya itu, kata dia, dalam kompetisi olahraga multieven yang digelar tiap dua tahun sekali tersebut biasanya 11 negara tidak semuanya mengikuti seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan, namun pada gelaran kali ini semuanya ikut.
"AUG kali ini mencatatkan sejarah, di mana setiap cabang olahraga diikuti delegasi dari 11 negara. Sebelumnya, setiap cabang olahraga hanya diikuti beberapa delegasi saja, tetapi sekarang banyak yang berpartisipasi. Artinya, dari aspek partisipasi terjadi peningkatan keterlibatan atlet, pelatih atau ofisial," ujarnya.
Pilihan Editor: Jadwal Final Four Proliga 2024 Minggu 7 Juli: Ada Laga LaVani vs Bank SumselBabel, Perebutan Gelar Juara Putaran Pertama