Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Berita Tempo Plus

Jika atlet lagi cemas

Disertasi nitya wismaningsih sudrajat,49, dosen fakultas psikologi unpad, tentang kecemasan atlet menjelang pertandingan. peran pelatih maupun psikolog sangat diperlukan.

23 Januari 1993 | 00.00 WIB

Jika atlet lagi cemas
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SEORANG pelari digembleng secara intensif. Pagi-sore ia latihan. Catatan waktunya bagus, malah ada peningkatan. Tapi, begitu ia bertanding, hasilnya mengecewakan. Catatan waktu yang diukir sangat jauh dari hasil latihan. Padahal, ia dalam kondisi fit dan tak punya problem keluarga. Mengapa itu bisa terjadi? Staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Bandung, Nitya Wismaningsih Sudradjat, 49 tahun, mencoba me- nelusuri hal itu dan kemudian dituangkannya lewat disertasi berjudul panjang: Kecemasan Bertanding serta Motif Ke- berhasilan dan Keterkaitannya dengan Prestasi Olah Raga Perseorangan dalam Pertandingan untuk Kejuaraan. Sabtu dua pekan lalu, disertasi itu dipertahankan dengan hasil ''sangat memuaskan'', dan Nitya berhak menyandang gelar doktor. Nitya meneliti 120 atlet di Jawa Barat pada cabang (nomor perseorangan) atletik, renang, angkat besi, angkat berat, panahan, dan menembak. Prestasi olah raga jenis itu ditentukan oleh faktor fisik dan psikologis. Sumbangan faktor psikologis terhadap prestasi atlet itu diperkirakan 25-50 persen. Nitya kemudian mengukur faktor kecemasan pada saat bertanding dan berlatih. Menurut Nitya, seorang atlet yang akan bertanding memunculkan stres, yang responsnya adalah kecemasan. Kecemasan itu jangan diartikan buruk. Sebab, seorang atlet yang tak punya rasa cemas bisa berarti tidak bergairah. Jadi, stres harus dikelola. ''Dalam derajat tertentu kecemasan itu menunjang penampilan. Tapi, kalau berlebihan, dapat menurunkan penampilan,'' katanya. Olah raga prestasi memang bertujuan akhir menjadi juara. Tapi tuntutan juara itu bisa membuat atlet takut gagal. Akibatnya, intensitas kecemasannya meninggi dan akan mengganggu penampilannya. Jika gejala itu terjadi pada seorang atlet, sebaiknya tujuan bertanding diarahkan menjadi meningkatkan prestasi dan menambah pengalaman. ''Dengan begitu, atlet yang cemas tidak merasa terlalu terancam oleh tuntutan menjadi juara,'' katanya. Kecemasan berlebihan ini bisa dilihat pada tanda-tanda psikis, misalnya tingkah laku yang berubah-ubah, ketawa- ketawa, gelisah, tak bisa diam, cepat marah, cepat tersinggung, sulit tidur, dan mulas-mulas. Untuk mengatasi kecemasan itu, dibutuhkan relaksasi. Tentu saja dengan penanganan yang berbeda-beda, karena derajat kecemasan optimal mereka memang tidak sama. Adanya ''satu bahasa'' antara atlet dan pelatihnya untuk mengetahui derajat kecemasan berlebih memang penting. Namun, dalam penelitiannya, Nitya mengungkap bahwa si atlet selalu tidak menyadari dan tidak mau mengakui bahwa dirinya dalam kecemasan yang melampaui batas. ''Karena itu, pengukuran psikologis sebaiknya juga dibarengi dengan pengukuran faal oleh ahli kesehatan olah raga,'' kata Nitya. Misalnya, dengan mengukur denyut nadi, intensitas ketegangan otot, dan suhu badan. Penelitian Nitya ini diakui banyak manfaatnya oleh pelatih atletik Laurens Seba. Terutama cara menangani para atlet, yang tak bisa disamaratakan. ''Yang juga penting, kami yakinkan bahwa mereka selama ini telah mengikuti latihan cukup lama dan lebih berat, sedangkan pertandingan hanya beberapa menit,'' kata Laurens. Dengan begitu, kecemasan berlebihan pada si atlet bisa berkurang. Atlet nasional Martini sependapat bahwa dorongan psikologis memang sangat berperan -- selain latihan fisik. Ia menye- butkan contoh sewaktu menjuarai nomor saptalomba di PON XII lalu. Jadi, peran psikolog dan pelatih dalam mengelola ke- cemasan atlet memang perlu. WY dan Ida Farida (Bandung)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus