Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kalau ada, silakan, kata bob kalau ada, silahkan, kata bob kalau adam silahkan, kata bob

Kongres pasi memilih kembali bob hasan sebagai ketua umum pasi (persatuan atletik seluruh indonesia).

4 September 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"KALAU ada yang mau menggantikan saya, silakan," kata Bob Hasan di saat akhir masa jabatannya sebagai Ketua Umum PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Jabatan yang ditawarkan pengusaha terkenal itu ternyata belum menjadi rebutan. Dan Kongres PASI 31 Agustus 1982, tetap memilih Bob Hasan sebagai ketua umum. Pria bertubuh tegap dengan rambut mulai beruban itu memang dikenal punya dedikasi besar di cabang atletik dan wartawan olahraga (Siwo/PWI) memilihnya sebagai Pembina Terbaik Olahraga 1980. Pengusaha kelahiran Palembang ini, juga dikenal sebagai anak angkat (alm.) Jenderal Gatot Subroto. Gaya kepemimpinan Bob Hasan sebagai pengusaha agaknya terbawa juga di atletik. "Pak Bob pakai sistem pendekatan pribadi. Ia bicara dengan atlet, wartawan, pelatih, orang tua atlet, baru mengambil keputusan," kata Steve Thenu, seorang coach atletik nasional. Program utama Bob Hasan dalam masa kepengurusannya yang lalu dititikkan pada pemassalan atletik. Ia juga mengirim atlet-atlet dalam jumlah besar ke turnamen-turnamen di luar negeri. Misalnya marathon Hangten (Bangkok), Hongkong dan Manila, kejuaraan terbuka di Bangkok, Kualalumpur, Australia, Seoul, kejuaraan SEA Games dan nanti juga Asian Games, kejuaraan Atletik Asia di Tokyo. Ia juga mengirim atlet-atlet berlatih ke Jerman Barat. "Pulang dari luar negeri, mereka pasti menceritakan pengalamannya kepada teman-temannya sehingga tertarik ke atletik," tutur Bob Hasan. Misalnya Frans Mahuse (18 tahun), atlet lempar yang pernah dikirim ke Jer-Bar tahun lalu, kini melatih belasan anak remaja di Merauke. Prestasi atlet-atlet itu juga terlihat. Di pesta olahraga SEA Games memang baru 3 medali emas yang bisa direbut, tapi dalam beberapa turnamen, atlet PASI telah menangkat nama Indonesia. Ali Sofyan Siregar, Gatot Sudarsono menjuarai marathon Hangten. Di Kejuaraan terbuka Bangkok 1981 yang diikuti atlet-atlet Cina, Korea dan Jepang, Indonesia mampu merebut tiga medali emas. Hanya di kejuaraan di Seoul bulan lalu yang diikuti juga atlet-atlet Amerika dan Eropa, Indonesia memang belum mendapat emas, kecuali dua medali perak dan empat perunggu. Pemecahan-pemecahan rekor nasional juga terjadi. Dalam periode 1978-82, 23 rekor baru (12 putri) yang dipatokkan -- 10 diantaranya merontokkan rekor yang belasan tahun tak pernah terpecahkan. Tapi Ketua Umum PASI yang terkenal murah hati terhadap para atlet itu, merasa lebih senang menangani atlet-atlet dari keluarga miskin. "Orang tua mereka biasanya malah menawarkan kepada saya, mau diapakan, terserah. Orang tua yang tergolong berada, malah suka melarang anaknya olahraga hanya karena takut mengganggu sekolah," tutur Bob Hasan. Tak sedikit pula atlet yang karena prestasinya, mendapat beasiswa Supersemar atau dipekerjakan di suatu perusahaan. Tahun 1981 tercatat 1.700 pelatih atletik di seluruh Indonesia. Mereka dibina pelatih-pelatih dari luar negeri. Bob Hasan agaknya punya harapan tertentu dalam kedudukannya sebagai Ketua Umum PASI. "Saya harapkan 4-10 tahun mendatang atletik makin digemari. Dengan begitu cabang-cabang olahraga lain akan punya pemain yang menguasai atletik. Misalnya, pemain boia atau bulutangkis bisa lari, lempar dan lompat dengan baik," kata Bob Hasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus