Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kejuaraan Dunia Yang Tertunda

Kejuaraan catur dunia tertunda, penantang Victor Korchnoi menolak segera bertanding sebelum istri & anaknya diperbolehkan meninggalkan US tuntutan tersebut sedang dibicarakan oleh Fide. (or)

12 September 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

STRATEGI Victor Korchnoi? Dunia catur mencoba menganalisa pertanyaan itu, sementara Moskow makin terdesak untuk membebaskan keluarganya dari Uni Soviet. Tampaknya Korchnoi akan berhasil. Pemain catur kelahiran Leningrad (16 Mei 1931) itu terpisah dari istrinya (Bella) dan anaknya (Igor) sejak ia meninggalkan Uni Soviet tahun 1976. Pembebasan istri dan anaknya dimasukkannya dalam langkah strategi menantang kembali juara dunia tahun 1981. Oktober 1978, Korchnoi gagal merebut gelar juara dunia dari Anatoly Karpov di Baguio City, Filipina. Pada turnamen yang berlangsung 100 hari itu, ia sempat 21 kali menahan remis dan akhirnya kalah tipis 5-1 dari Karpov, pemain Soviet yang lebih muda 20 tahun. Setelah pertandingan di Baguio itu, ia mengikuti 12 turnamen internasional dan 10 kali jadi juara. Dan tahun ini ia kembali jadi penantang juara dunia. Katanya, ia siap mengalahkan sang juara, Karpov. Untuk itu ia berlatih fisik dengan berenang atau main ski. Namun ia menolak segera bertanding, sebeium istri dan anaknya dipersatukan dengannya. Igor masih ditahan di kamp Siberia karena menolak dinas militer. Korchnoi kini menetap di Swiss dan didampingi pengacara Alban Brodbeck. Para pejabat Soviet jelas keberatan mengabulkan tuntutannya. Banyak tuntutan semacam itu, sebelum Korchnoi, telah mereka tolak. Tapi Korchnoi tidak diam. Kegagalannya di Baguio, katanya, karena hadirnya ahli hipnotis Soviet (Dr. Vladimir Zoukhar. Uni Soviet juga, katanya, mendesak FIDE (Persatuan Catur Internasional) supaya pertandingan kejuaraan dunia dilangsungkan di tempat terpencil, tertutup untuk pers, "supaya mereka dapat melakukan praktek-praktek keji." FIDE ternyata tidak mengabaikan tuntutan Korchnoi. "Secara psikologis, Korchnoi dirugikan kalau keluarganya tidak diizinkan meninggalkan Uni Soviet," kata Presiden FIDE, Fredrick Olafsson. Bahkan Presiden FIDE ini juga melakukan pembicaraan dengan para pejabat Soviet. Karena pembicaraan ini cukup berlarut-larut, jadwal pertandingan tertunda terus. "Soviet mendesak saya segera bertanding melawan Karpov, padahal permaisuri dan kuda saya sudah diambil mereka" keluh Korchnoi tentang istri dan anaknya. "Alasan menunda kejuaraan catur dunia tak ada hubungan dengan catur," protes Federasi Catur Soviet (FCS) terhadap FIDE. Ketua Umum FCS, Vitale Sevestianov, menuduh Korchnoi lari dari negerinya "karena kerakusan uang saja." Korchnoi memang selalu main dalam turnamen internasional yang berhadiah uang. Antara lain di Johannesburg (Afrika Selatan), ia merebut hadiah Rp 19,8 juta awal tahun ini. Ia melupakan saja pemboikotan internasional terhadap Afrika Selatan karena politik apartheid-nya. "Saya memang butuh banyak uang untuk membebaskan istri dan anak saya," jawab Korchnoi. Dapat Pujian Ada juga pendukung Korchnoi di kubu Karpov. Boris Gulko, grandmaster yang berusaha sejak 1977 untuk beremigrasi ke Israel, misalnya. Pada saat menerima hadiah pertama Turnamen Catur Terbuka Moskow (uni) 1981, Gulko membacakan himbauannya supaya reuni keluarga Korchnoi dikabulkan. Sang juara dunia, Anatoly Karpov, yang kebetulan hadir, membalas, "protes FCS terhadap FIDE belum dijawab." Karpov (30 tahun) sudah pindah dari kota kelahirannya, Leningrad, dan mendapat fasilitas di Moskow. Kini berputra satu (nama Anatoly juga, 20 bulan), ia bekerja sebagai asisten ilmiah di Fak. Ekonomi Universitas Moskow. Bahkan ia juga sudah selesai menulis buku Di Baguio Yang Jazh. Isinya: pendekatan berbagai segi permainan kejuaraan di Baguio, termasuk analisa dirinya dan karakter sang penantang. Buku itu dapat pujian banyak. Dalam segala kesantaian, Karpov berkomentar, "andaikata tuntutan lawan saya dipenuhi, segala kesuksesannya itu tak memadai untuk menjadikan ia juara." Andaikata? Ya, Presiden FIDE baru-baru ini mengungkapkan bahwa pejabat Soviet (yang tak dikenal) telah setuju memberikan dokumen emigrasi untuk istri dan putra Korchnoi. Pertandingan dengan sistem sama seperti di Baguio City--siapa yang lebih dulu mengumpulkan 6 angka, dialah juara dunia -- akan diterapkan juga di Merano, Italia Utara. Semustinya turnamen itu dimulai 19 September, tapi karena menunggu keluarga Korchnoi--ditunda satu bulan lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus