Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kisah Boris Becker dan Karier yang Hancur karena Kecanduan Seks

Mantan bintang tenis dunia, Boris Becker, memiliki jejak karier yang luar biasa, tapi juga tak lepas dari skandal. Ia kini tengah bangkrut.

25 Januari 2018 | 14.56 WIB

Mantan petenis Boris Becker dan istrinya, Lilly Becker menghadiri gala dinner yang diadakan oleh Novak Djokovic Foundation di London, Senin (8/7). Joel Ryan/Invision/AP
Perbesar
Mantan petenis Boris Becker dan istrinya, Lilly Becker menghadiri gala dinner yang diadakan oleh Novak Djokovic Foundation di London, Senin (8/7). Joel Ryan/Invision/AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar kebangkrutan Boris Becker sebenarnya sudah merebak hampir dua tahun terakhir. Kini kasus utang menumpuk mantan petenis nomor wahid dunia itu kembali merebak, setelah Becker berusaha mencari lima trofi Grand Slam-nya yang hilang untuk dijual.

Nama Becker melegenda setelah dia muncul menjadi petenis termuda yang menjuarai tunggal putra Turnamen Wimbledon. Becker masih berusia 17 tahun 7 bulan ketika menjadi juara di Wimbledon 1985 dengan mengalahkan petenis Amerika Serikat, Kevin Curren.

Total, Becker memenangi enam gelar Grand Slam pada masa jayanya. Keenam gelar tersebut adalah Australia Terbuka (1991 dan 1996), Wimbledon (1985, 1986, dan 1989), dan AS Terbuka (1989). Becker belum sekalipun memenangi Grand Slam Prancis Terbuka, dan hanya mampu tiga kali mencapai semifinal 1987, 1989, dan 1991.

Baca: Boris Becker Bangkrut, Cari 5 Trofi Grand Slam-nya untuk Dijual

Kejayaan di dunia tenis membuat Becker menjadi miliarder dari hadiah kejuaraan dan kontrak sponsor, dengan kekayaan diperkirakan mencapai US$ 63 juta, atau sekitar Rp 836 miliar menurut kurs saat ini.

Namun Becker yang lahir di Leimen, 22 November 1967 itu punya sisi gelap, yaitu gaya hidup yang bermewah-mewah. Predikat playboy melekat erat dalam diri pria berpostur 190 cm tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Novak Djokovic, merayakan kemenangannya bersama Boris Becker, disaksikan istrinya Jelena, usai mengalahkan Roger Federer di final putra Amerika Terbuka 2015 di New York City, 13 September 2015. AP/Bill Kostroun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Gadis-gadis selalu mengantre di depan kamar hotelnya, setiap kali Boris tampil dalam sebuah turnamen. Mereka rela menunggu berjam-jam hanya untuk bertemu Boris," kata mantan pelatih Becker, Gunther Bosch, dalam sebuah wawancara dengan Observer Sport Monthly, pada 2017 lalu.

"Kecanduan seks menghancurkan karier Boris," kata Bosch lagi, mengutip headline sebuah tabloid Inggris ketika Becker kalah di Wimbledon 1987.

Baca: Legenda Tenis Dunia Boris Becker Dinyatakan Bangkrut

Becker menikah dengan Barbara Feltus pada 1993, tapi dia juga punya hubungan dengan seorang model asal Rusia, Angela Ermakova. Sebuah pemberitaan tabloid di Inggris menyebutkan, Becker pernah berhubungan seks dengan Ermakova di dalam toilet sebuah restoran Jepang di London, padahal Feltus sedang terbaring di rumah sakit.

Becker akhirnya bercerai dengan Feltus pada 2000, dan perceraian itu membuat petenis playboy itu harus tekor US$ 25 juta sebagai pembagian gono-gini. Setelah itu Becker kawin-cerai, antara lain dengan Alessandra Meyer-Wolden, Oliver Pocher, dan terakhir Sharlely "Lilly" Kerssenberg.

Selain kehancurannya disebut-sebut karena kecanduan seks, Boris Becker juga mengalami kegagalan dalam berbagai bisnis yang dilakoninya. Bisnisnya yang berantakan sebagai agen Mercedes-Benz serta kontraktor perumahan mewah di Majorca, Spanyol, dan gedung perkantoran di Dubai, juga ikut mendorong kebangkrutan sang petenis flamboyan itu.

AP | BBC | NEW YORK TIMES

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus