Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Elena Rybakina ditolak Federasi Tenis Rusia pada 2018 karena mereka sudah kelebihan pemain tenis. Kini, sebagai warga negara Kazakhstan ia berhasil menjuarai turnamen grand slam Wimbledon 2022, Sabtu malam, 9 Juli.
Petenis berusia 23 tahun itu lahir di Moskow dan hingga kini masih tinggal di sana. Pada usia 18 tahun ia meniriwa tawaran untuk menjadi warga negara Kazakhstan atas alasan keuangan. Tak mendapat dukungan dari federasi Rusia, ia mendapatkan semua yang dibutuhkan sebagai petenis profesional dari Kazakhstan.
Ia mekar dengan dukungan itu. Puncaknya adalah keberhasilan dia menjuarai Wimbleon 2022, ketika petenis-petenis Rusia dan Belarus dilarang bermain karena invasi Rusia ke Ukraina. Elena Rybakina kemenangan comeback spektakulernya atas favorit juara Ons Jabeur guna menjadi petenis pertama yang mewakili Kazakhstan yang menjuarai grand slam. Ia juga menjadi juara tunggal putri termuda sejak 2011.
Perasannya tampaknya campur aduk di lapangan. Senyum yang nyaris tidak terlihat saat dia berjalan mendekati net setelah mengubah match point pertamanya menjadi kemenangan 3-6, 6-2, 6-2. Dia lebih ekspresif ketika mengangkat trofi dengan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Presiden Federasi Tenis Kazakhstan Bulat Utemuratov yang juga miliarder yang menyokong kemenangannya di Centre Court itu.
Sementara sebagian orang yang sinis menyebutkan sukses dia akan membuat Rusia memperoleh beberapa hak membual, ketenangan yang dia bawa sepanjang dua minggu meskipun beberapa pertanyaan menyelidik tentang asal usulnya sangat mengagumkan.
Rybakina memuji habis-habisan Ons Jabeur yang dia sebut sumber inspirasi, dan berterima kasih kepada Duchess of Cambridge setelah menyerahkan trofi atas nama Kerajaan Inggris.
"Dia bilang saya bermain bagus sekali. Saya saat itu lagi terkaget-kaget, jadi mungkin setengah tidak mendengar. Saya menyesal sekali. Tapi yang pasti dia baik sekali. Sungguh menakjubkan mendapatkan trofi dari dia," kata Rybakina.
Air mata akhirnya mengalir dari Rybakina saat ditanya kapan dia melihat lagi orangtuanya yang tidak menghadapi pertandingan final ini. Rybakina menangis.
"Anda ingin melihat emosi," katanya. "Saya menyimpannya terlalu lama. Mungkin mereka merasa bangga sekali," katanya lagi.
Ketika pertanyaan semakin menjurus kepada politik setelah negara asalnya Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, tetapi Rybakina menjawab dengan diplomatis.
"Dari pandangan saya, saya hanya bisa mengatakan bahwa saya mewakili Kazakhstan. Saya tidak memilih di mana saya dilahirkan," kata dia. "Orang percaya kepada saya. Kazakhstan sangat mendukung saya," kata dia pula.
"Bahkan hari ini saya mendengar begitu banyak dukungan. Saya menyaksikan bendera-bendera. Jadi saya tak tahu bagaimana menjawab pertanyaan ini," ujarnya pula.
Rybakina yang mencetak 144 winner dalam perjalanan ke final dan 29 lainnya dalam laga final Wimbledon 2022, Sabtu itu, mengatakan senjata andalan dia yakni servisnya telah membantunya bangkit setelah gugup pada set pertama.
"Tak berhasil saat set pertama. Saya hanya berpikir bahwa kini saya membutuhkan servis keras karena jika tidak akan sangat berat," kata Elena Rybakina, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Elena Rybakina, Juara Wimbledon 2022
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini