Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mike Tyson, yang akan melawan Jake Paul dalam duel tinju dunia Sabtu WIB, 16 November 2024, adalah petinju besar yang pernah terpuruk dan berhasil bangkit lagi. Ia bergelimang harta di masa jayanya, lalu bangkrut pada 2003.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tyson, yang kini berusia 58 tahun, masih dianggap sebagai salah satu petinju kelas berat terhebat sepanjang masa. Ia menjadi juara dunia pada usia 20 tahun, 4 bulan, dan 22 hari dan merupakan pemegang rekor petinju termuda yang pernah memenangkan gelar kelas berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjadi juara sejati atau tak terbantahkan dari tahun 1987 hingga 1990. Dia adalah petinju kelas berat pertama yang secara bersamaan memegang gelar WBA, WBC dan IBF, serta satu-satunya petinju kelas berat yang menyatukan keduanya secara berturut-turut.
Mike Tyson dan harimau peliharaannya. (Allsport)
Di masa jayanya memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 300 juta (Rp 4,7 triliun). Gaji yang diterimanya dari bertanding saat itu sangat fantastis. Pemasukan terbesar yang diterima Tyson untuk sebuah pertandingan adalah pada tahun 2002, saat ia menghadapi Lennox Lewis. Ia kala itu mendapatkan imbalan US$ 103 juta (Rp 1,6 triliun), mayoritas berasal dari bonus bayar-per-tayang.
Namun, pada 2003 ia dinyatakan bangkrut oleh pengadilan. Iron Mike saat itu terlilit utang hingga US$ 23 juta (Rp 365,9 miliar).
Cristiano Ronaldo dan putranya berfoto bersama Mike Tyson di sela pertarungan tinju Tommy Fury vs Jake Paul di Arab Saudi, 26 Februari 2023. (Instagram/@cristiano)
Kenapa Mike Tyson Bangkrut?
Mike Tyson bangkrut karena gaya hidup mewah berlebihan, investasi buruk, ditipu
manajer dan promotornya, juga kecanduan obat terlarang. Kala itu, Mike Tyson benar-benar tak mengekang diri dalam menghabiskan uangnya.
Ia antara lain memelihar dua ekor harimau Bengal yang mahal di rumahnya. Mike Tyson juga membeli 19 kendaraan untuk dibagi-bagikan pada temannya. Ia menghabiskan US$ 240 ribu (Rp 3,8 miliar) dalam bentuk tunai untuk belanja sehari-hari dan US$ 230 (Rp 3,6 miliar) untuk biaya ponsel dan pager.
Pada tahun 2010, Tyson mengonfirmasi di The View bahwa ia masih menghadapi masalah keuangan, dengan menyatakan bahwa ia "bangkrut dan bangkrut". Namun, semua keterpurukan itu kini sudah berlalu.
Mike Tyson sudah bangkit dan bisa menapak lagi. Ia bisa melunasi utang-utangnya berkat partisipasinya dalam acara televisi, film, dan acara-acara berbayar. Si Leher Beton berhasil mendapatkan kembali stabilitas lingkungan ekonominya.
Kini, menurut Marca, kekayaan bersih Mike Tyson dilaporkan mencapai US$10 juta (Rp 158 miliar). Ia akan mendapat US$ 20 juta (Rp 317,8 miliar) dari pertarungan dengan Jake Paul.
Jake Paul vs. Mike Tyson. Dok. Netflix
MARCA | THE STANDARD