Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim bulu tangkis Indonesia menggelar latihan terakhir sebelum memulai perjuangan di Korea Open 2023, Senin, 17 Juli 2023. Sesi latihan terakhir digelar di Jinnam Stadium, Yeosu, Korea Selatan yang bakal menjadi arena pertandingan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah atlet memberi beberapa catatan soal arena pertandingan setelah sesi latihan. Atlet tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengatakan ukuran lapangan di Jinnam Stadium lebih kecil dibandingkan tempat lain. "Ini pertama kali saya main di kota Yeosu dan dibandingkan lapangan pertandingan yang lain relatif lebih kecil venuenya," ujar dia dikutip dari keterangan resmi PBSI, Jakarta, Senin, 17 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk meraih hasil maksimal di Korea Open 2023, Gregoria telah mempersiapkan diri, dari segi fisik maupun mental. Saat ini, kata dia, kedua aspek tersebut sudah dalam kondisi baik.
Gregoria mengaku masih perlu beradaptasi dengan suasana Jinnam Stadium yang baru direnovasi. "Karakteristiknya sedikit berangin, jadi tadi coba benar-benar adaptasi agar tidak terpengaruh dengan kondisi itu. Selain itu, saya merasa cahaya di lapangannya tidak merata. Di pinggir-pinggir itu agak gelap tapi mungkin besok sudah lebih merata saat pertandingan," tutur dia.
Pasangan ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri / Bagas Maulana (Fikri / Bagas) juga merasa bahwa di beberapa area lapangan terasa gelap sehingga membuat mereka kesulitan mengontrol shuttlecock. Selain itu, menurut Bagas, lapangan pertandingan masih cukup licin.
"Secara garis besar lapangannya menurut kami aman tapi memang agak licin. Tapi kami tidak tahu itu karena karpetnya yang memang licin atau karena sebelum kami ada yang menggunakan juga," kata Bagas.
Fikri menilai situasi ini menjadi bahan untuk mereka beradaptasi sebelum memulai pertandingan. Pasangan yang pada tahun lalu sampai ke babak semifinal itu akan berupaya menjaga konsistensi permainan untuk mengulang pencapaian tersebut. "Kami ingin tampil konsisten. Cukup sulit menjaga konsistensi tapi kami berharap setidaknya kami mampu mengulangi pencapaian tahun lalu," ucap Fikri.
"Tantangan tersulit bagi kami adalah bagaimana mengalahkan diri sendiri. Kami harus bisa keluar ketika berada di bawah tekanan dalam sebuah pertandingan," kata Bagas menambahkan.