Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

LA Galaxy Juarai Piala MLS 2024 dengan Kalahkan Red Bulls 2-1, Pertajam Rekor sebagai Tim Paling Sering Raih Trofi

Klub sepak bola LA Galaxy menjuara Piala MLS 2024 (MLS Cup 2024). Mereka menjadi kampiun dengan mengalahkan New York Red Bulls 2-1.

8 Desember 2024 | 10.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
LA Galaxy menjuarai MLS Cup 2024. Reuters/Kirby Lee-Imagn Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Klub sepak bola LA Galaxy menjuara Piala MLS 2024 (MLS Cup 2024). Mereka menjadi kampiun dengan mengalahkan New York Red Bulls 2-1 di Dignity Health Sports Park, Carson, California, Minggu WIB, 8 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LA Galaxy meraih gelar juara untuk keenam kalinya, sekaligus memperpanjang rekor sebagai tim yang paling sering juara. Mereka kini terpaut dua gelar dari DC United. Hasil ini juga memastikan mereka mengakhiri paceklik gelar selama 10 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak awal Galaxy menjadi favorit dalam laga final ini. Mereka mampu mencetak dua gol dalam waktu 13 menit melalui Joseph Paintsil dan Dejan Joveljic. Red Bulls berhasil mencetak satu gol balasan di menit ke-28 melalui Sean Nealis.

Galaxy memastikan Piala MLS pertama mereka sejak 2014. “Saya sangat bangga dengan para pemain,” kata pelatih kepala Galaxy, Greg Vanney.

“Saya pikir di awal pertandingan kami tampil luar biasa ... mereka telah mengukuhkan diri mereka sebagai legenda di klub ini, yang merupakan hal yang sangat penting di klub ini.”

Gaston Brugman dinobatkan sebagai MVP Piala MLS. Ia memberikan umpan kepada Paintsil untuk mencetak gol pembuka yang krusial.

Joveljic, pencetak gol kedua LA Galaxy, menilai timnya layak juara. “Memenangkan trofi lagi setelah 10 tahun adalah perasaan yang istimewa,” kata dia. “Kami masih muda, para pemain yang haus akan kemenangan dan kami layak mendapatkannya 100 persen.”

Kemenangan ini mengakhiri masa-masa sulit bagi Galaxy, salah satu dari 10 tim awal MLS yang bangkit menjadi merek global dengan kekuatan bintang Hollywood.

Tim ini, dalam beberapa tahun terakhir, telah mendapati diri mereka berada di bawah bayangan tim tetangga, LAFC. Setelah gagal mencapai babak playoff musim lalu, beberapa pihak bahkan mempertanyakan apakah Vanney harus mempertahankan pekerjaannya.

“Kami berkomitmen tanpa henti sejak hari pertama,” kata Vanney. “Kami berkomitmen untuk menang, kami berkomitmen pada cara bermain yang kami inginkan, dan kami tetap bertahan bahkan selama tahun yang sulit tahun lalu.”

“Karena kami tetap pada pendirian kami, kami berhasil mencapai tempat yang seharusnya.”

Kekalahan tersebut mengakhiri kisah Cinderella Red Bulls. Tim yang memiliki banyak pemain berbakat lokal ini gagal meraih gelar Piala MLS pertama mereka.

Red Bulls berhasil lolos ke babak playoff sebagai unggulan ketujuh Wilayah Timur dan tampil luar biasa dengan menyingkirkan juara bertahan Columbus Crew, rival sekota New York City dan Orlando City untuk mencapai final.

Inter Miami yang diperkuat Lionel Messi juga lolos ke babak playoff setelah menjuarai babak reguler. Namun, mereka kandas di babak pertama.

REUTERS 

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus