Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Liga Bergelimang Harta

11 Agustus 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUAT klub-klub elite di Eropa, Liga Champions merupakan lumbung uang. Hadiah yang disediakan pada perhelatan bergengsi ini amat menggiurkan. Totalnya mencapai Rp 4,6 triliun. Setumpuk hadiah ini bisa menjadi obat paling mujarab bagi klub-klub Eropa yang sekarang mengalami paceklik keuangan. Syaratnya? Gampang saja. Semakin tinggi prestasi yang mereka raih, semakin besar pula hadiah yang didapat. Klub-klub yang lolos pada fase pertama otomatis mendapat sangu masing-masing sebesar Rp 18 miliar. Apabila lolos ke putaran kedua, tiap tim berhak mengantongi Rp 3 miliar. Jika menang, hadiahnya akan ditambah bonus Rp 3 miliar lagi. Kalau lolos ke perempat final atau delapan besar, bonusnya lebih besar lagi: Rp 24 miliar. Semakin jauh melangkah, duit yang diraup klub akan kian membengkak. Apabila melenggang ke semifinal, mereka diganjar hadiah Rp 30 miliar. Di babak final, sang juara berhak menggondol duit Rp 60 miliar. Juara kedua tak akan terlalu kecewa karena akan mendapat hadiah Rp 36 miliar. Tahun lalu Real Madrid yang paling beruntung. Juara Liga Champions 2002 ini mengumpulkan hadiah Rp 193 miliar. Duit ini berasal dari bonus sebesar Rp 79,5 miliar yang diterimanya pada putaran awal sampai babak 16 besar. Setelah lolos ke perempat final dan akhirnya menjadi juara, mereka mengantongi lagi Rp 114 miliar. Kas Madrid masih menggelembung lagi berkat perolehan penjualan hak siar sebanyak Rp 280 miliar. Harga hak siar ini berbeda untuk tiap klub, yakni bergantung pada jumlah klub yang berlaga, peringkat musim lalu di negaranya, dan penampilan klub itu selama berlaga di Champions. Duit yang diraup Real Madrid pun masih bertambah lagi karena klub ini juga mendapat bagian dari hasil penjualan tiket. Hujan hadiah juga pernah dialami Bayern Munchen saat menjadi juara Liga Champions dua tahun silam. Dari hadiah pertandingan dan penjualan hak siar, kesebelasan terkemuka di Jerman ini mengantongi Rp 300 miliar. Ini belum termasuk dari hasil penjual tiket dan cenderamata klub, yang mencapai Rp 150 miliar. Itulah yang membuat gebyar Liga Champions tak pernah surut. Semua tim di Eropa selalu berlomba-lomba agar bisa tampil di ajang ini. Sebab, hadiah yang dijanjikan memang luar biasa dan terbesar dibanding liga mana pun di dunia. Bahkan Piala Dunia, yang menyedot perhatian umat sedunia, hanya menyediakan hadiah Rp 400 miliar. Jangan membandingkannya pula dengan Liga Indonesia, yang cuma didanai Rp 8 miliar tiap musim. Apalagi membayangkan Rp 4,6 triliun—jumlah hadiah di Liga Champions—dipakai buat menggelar liga di negeri ini. Soalnya, jika dihitung-hitung sungguh mengejutkan: dana itu bisa menghidupi Liga Indonesia lebih dari lima abad! Hendriko L. Wiremmer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus