Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Lomba lari ekstrem Rinjani 100 K, yang telah berlangsung selama tiga hari, Jumat hingga Ahad, 4-6 Mei 2018, menghasilkan rekor waktu baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lomba yang sudah berlangsung tiga tahun terakhir ini diikuti 1.163 pelari dari 39 negara. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya, yang hanya 502 pelari dari 28 negara. Pada Ahad, pukul 11.30 siang tadi, lomba ditutup Komandan Korem 162 Wirabhakti Kolonel Infanteri Farid Maruf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa rekor waktu tercipta sepanjang lomba. Di nomor 100 kilometer (km) putra, Phairat Varasin dari Thailand menorehkan waktu 22 jam 37 menit. Sedangkan di nomor 100 km putri, Wenfie Xie dari Cina menorehkan waktu 27 jam 39,08 menit.
''Selama tiga kali penyelenggaraan, ini perempuan pertama yang masuk finis 100 kilometer,'' kata Race Director Rinjani 100 Rudi Rohmansyah kepada Tempo, Ahad siang, 6 Mei 2018. "Batas waktu yang ditetapkan 36 jam untuk 100 kilometer.''
Selain Wenfie Xie, juga ada dua peserta perempuan lain yang berhasil finis.
Phairat mengatakan lomba ini memang sangat berat dan alamnya sangat indah. ''Yang membuat saya termotivasi, penduduknya ramah serta marshal dan panitia juga membuat semangat terus,” ucap pelari yang memecahkan rekor yang dibuat Jan Nilsen dari Norwegia sejak 2016 lalu (26:35:00) tersebut.
Rekor juga pecah di nomor 60 km pria oleh Shingo Watanabe dari Jepang (14:33:38) dan 60 km putri oleh Foo Kam Miew dari Malaysia (17: 32:02). Pecah rekor juga terjadi pada nomor 36 km putri oleh Blasevic Mateja (08:28:22).
Rinjani 100 ini tidak memberikan hadiah berupa uang, tapi hanya berupa produk sponsor, seperti voucher untuk beli sepatu atau tas penutup rambut untuk naik sepeda motor. "Bukan pencari hadiah, tetapi orang dalam konteks petualangan bukti diri mampu," tutur Rudi.
Pendiri Rinjani 100, Hendra Wijaya, menyebutkan Rinjani 100 ini bukti bahwa lomba tersebut makin jadi pembicaraan orang. Pemandangannya bagus dan treknya menantang mengundang orang datang ke sini. ''Saya berharap tahun depan akan semakin banyak yang mendukung, baik swasta maupun pemerintah,” katanya di Sembalun.
Rincian peserta tahun ini adalah kategori 100 km (158 pelari), 60 km (288), 36 km (577), dan 27 km (140). Khusus untuk rute 100 dan 60, start dari Senaru. Sedangkan dua nomor lain start dari Sembalun. Semua nomor finis di Sembalun.
Rute yang mereka tempuh berada di Gunung Rinjani hingga puncak dan bukit-bukit di sekitarnya, seperti Bukit Pergasingan, Anak Dara, Montong Karang, dan Nangi.
Total gain (tanjakan) dalam lomba ini juga bervariasi. Nomor 100 km, misalnya, adalah 9.166 meter hingga 1.703 meter untuk nomor 27 km. Lomba ini juga merupakan race kualifikasi untuk lomba The Ultra-Trail du Mont-Blanc, yang melintas di Prancis, Italia, dan Swis.
SUPRIYANTHO KHAFID