Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Lomba Lari Milo: Jalan Layang Kuningan, Jadi Trek Terberat

Tanjakan berjarak sekitar 200 meter membuat peserta lomba lari Milo International 10 K, Minggu, 14 Juli 2019, harus mengerahkan tenaga ekstra.

14 Juli 2019 | 12.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ribuan peserta mengikuti lomba lari Milo Jakarta International 10K di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta, Ahad, 15 Juli 2018. Lomba lari ini merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-491 DKI Jakarta. ANTARA/Aprillio Akbar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jalan layang Kuningan HR Rasuna Said, Jakarta, menjadi trek terberat yang harus dilalui peserta lomba lari Milo International 10 K, Minggu pagi, 14 Juli 2019. "Tanjakannya cukup jauh sekitar 200 meter dengan kontur menanjak. Luar biasa capeknya," kata peserta, Rendy Apriyanto di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekitar 16.000 peserta lomba melintasi dua jalur Jembatan Layangan Kuningan sebanyak dua kali saat arah berangkat dan menuju garis finis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ruas Jalan HR Rasuna Said ditutup sementara dari lalu lintas kendaraan sejak pukul 05.00 WIB hingga 10.00 WIB untuk kepentingan pelari.

Proses pelepasan peserta oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Achmad Firdaus dimulai pukul 06.00 WIB tepat di kawasan Epicentrum Jakarta.

Peserta terbagi dalam tiga gelombang pemberangkatan, yakni kelompok A, B, dan C. Terdapat lima kategori yaitu 10 K Open International, 10 K Indonesian Only, 10 K Indonesian Student, 5 K Indonesian Only, dan 1,7K Family Run.

Pasangan suami isteri asal Bandung, Jawa Barat, Eva Fahad dan Fajar Arrozaq, mengatakan terhibur dengan lomba tersebut, meski memberikan sejumlah catatan penting yang perlu diperhatikan panitia.

"Misalnya fasilitas water station yang idealnya disediakan di tiga lintasan, tapi hari ini hanya dua lintasan saja di KM 2,5 dan KM 7,5," katanya.

Panitia kegiatan, kata Eva, tidak menyediakan minuman isotonik di Water Station yang penting untuk cairan tubuh bagi pelari. "Biasanya water station tersedia isotonik setiap 2,5 kilometer, tapi hari ini hanya disediakan air putih saja," kata pelari yang rutin mengikuti kejuaraan di berbagai daerah sejak 2018 itu.

Selain itu, Eva juga mengkritisi cuaca di kawasan Jakarta yang relatif panas bila dibandingkan dengan kenyamanan udara di kawasan perbukitan Bandung.

"Baru beberapa kilometer lari sudah keringatan. Cuacanya panas banget, tidak seperti di Bandung," ujarnya.

Pada penyelenggaraan ke-10 ini, Milo Jakarta International 10K mengusung tema A Decade of MILOJI 10K dan dilaksanakan sebagai bagian dari perayaan HUT ke-492 DKI Jakarta.

Peserta kegiatan mendaftarkan diri seharga Rp 175.000 untuk mengikuti kegiatan tersebut untuk memperoleh paket lomba lari, berupa produk Milo, tas, medali, dan kostum.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus