Mahkota Pical bisa hilang

PENGURUS WBA, seperti dikatakan oleh ketua komisi pertandingan badan tinju pro itu, Alberto Aleman, ternyata sudah merekomendasikan permohonan dari Jakarta untuk pertandingan Pical-Galaxy kepada dewan eksekutif WBA. Dewan yang punya 24 anggota itulah yang memutuskan nasib pertandingan itu. "Rekomendasi tadi minimal harus disetujui dua pertiga suara anggota dewan," kata Alberto melalui telepon dari kantornya di Panama kepada wartawan TEMPO Ahmed Soeriawidjaja di Jakarta, Selasa lalu. Menurut rencana, Rabu pekan ini keputusan itu sudah diumumkan WBA. Tapi syarat yang diberikan WBA: pertandingan ini bukan pertandingan untuk menyatukan juara WBA dengan juara IBF (superfight), melainkan cuma pertandingan memperebutkan gelar juara WBA. Artinya, "Kalau Pical menang, dia menyandang gelar juara WBA, tapi harus melepaskan gelar IBF," kata Alberto. Hal yang sama juga berlaku bagi Khaosai Galaxy. "Kalau Galaxy yang menang, dia tetap juara kelas bantam yunior WBA, tapi dia tidak berhak menyandang gelar kelas yang sama di IBF. Itu persyaratan kami," katanya. Kabar buruk untuk kubu Ellyas Pical datang dari IBF. Melalui telepon dari rumahnya di New York, James Stevenson, Wakil Presiden IBF, mengatakan kepada TFMPO bahwa mereka tidak mau tahu urusan pertandingan Pical-Galaxy. "Itu sepenuhnya urusan pribadi Ellyas Pical," katanya. Cuma kemudian Stevenson mengatakan bahwa sesuai dengan catatan IBI, batas waktu bagi Pical untuk mempertahankan gelarnya melawan penantang IBF ialah tanggal 4 April mendatang. Itu dihitung 9 bulan sejak Pical berhasil merebut gelarnya kembali dari Cesar Polanco, petinju Dominika itu, 4 Juli tahun lalu. Bukankah baru saja Desember kemarin, Pical mempertahankan gelarnya di Jakarta melawan petinju Kor-Sel, Lee Dong Choon? "Choon bukan petinju yang termasuk dalam daftar penantang teratas," jawab Stevenson. Sedang peraturan tadi mewajibkan seorang juara bertanding paling lambat dalam 9 bulan melawan penantang yang menduduki daftar teratas dan paling siap (mandatory fight). Di dalam daftar urutan penantang, yang diumumkan IBF, Desember 86, tiga teratas diduduki petinju Kor-Sel: Taeil Chang, Soonchun Kwon, dan Byungkwan Chung. Petinju Dominika, Cesar Polanco, yang pernah mengalahkan Ellyas Pical, menyusul di urutan ke-4. Kalau sampai 4 April nanti berarti sebulan setelah pertandingan Pical--Galaxy, Pical tak bertanding, "Otomatis gelarnya kami cabut," kata Stevenson. Orang kedua IBF itu kemudian memberi contoh kasus pencopotan gelar juara dunia kelas terbang yunior yang dilakukan IBF terhadap petinju Filipina, Doddy Penalosa, yang pernah memukul KO petinju Indonesia, Yani Hagler, di Jakarta Doddy beberapa waktu yang lalu kalah melawan Hilario Zapata, juara kelas terbang WBA asal Panama. "Pencopotan itu bukan karena Doddy kalah dari petinju versi lain, tapi karena dia tidak bertanding sampai melewati batas yang kami tentukan," kata Stevenson. Dengan demikian, kalau Pical jadi melawan Galaxy Maret nanti, hampir pasti gelarnya akan dicopot IBF. Soalnya, bagaimana mungkin Pical, manajer atau promotornya, mempersiapkan dua pertandingan kejuaraan dunia dalam tempo sebulan. Agar Pical bisa tetap menyandang gelar dunia, satu-satunya jalan adalah dengan mengalahkan Khaosai Galaxy. Dengan begitu, Pical bisa menyandang juara dunia versi WBA, bukan lagi IBF. Ini pun jika dia bisa memperoleh peringkat penantang di WBA, agar bisa melawan Galaxy.