Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Dingin menggigit salju

Eropa dilanda gelombang dingin yang benar-benar dingin. sedikitnya 300 orang meninggal dunia. diduga disebabkan udara glasial dari eropa utara yang bertiup ke selatan. (ling)

24 Januari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INILAH musim dingin yang benar-benar dingin. Salju menumpuk tebal di sana-sini. Dari berbagai kota Eropa dilaporkan korban terus berjatuhan karena serangan hawa dingin yang jauh di bawah titik beku. Hingga awal pekan ini saja tercatat 300 nyawa melayang akibat kecelakaan lalu lintas, serangan jantung, dan kebakaran akibat kecerobohan menyalakan alat pemanas. Di Inggris, seorang tukang pos dilaporkan tewas membeku tatkala sedang menjalankan tugasnya. Di London, lonceng terkenal Big Ben sempat macet dan kemudian sember suaranya akibat suhu yang anjlok itu . Di Paris, para pejalan kaki harus berjalan tersuruk dengan napas tersengal dan hidung berasap di antara salju setebal 30 cm tertinggi selama sepuluh tahun terakhir ini. Mereka juga harus menunggu sampai satu setengah jam untuk bisa naik kereta api hawah tanah (biasanya cuma tiga menit), karena jadwal kereta api Metro terganggu sang dingin. Sementara di sana-sini banyak kendaraan mogok karena bahan bakar mereka membeku, di sekeliling menara Eiffel sejumlah orang memanfaatkan cuaca itu untuk berpacu dengan kereta salju yang dihela anjing. Pihak penguasa pelabuhan udara di Brest, Montpellier, Toulouse harus menutup bandara mereka karena landas pacu tertutup salju. Pihak penguasa bandara Heathrow, London, menyirami landasan dengan berton-ton air kencing hewan untuk mencairkan salju. Hasilnya ternyata cukup memuaskan: lapangan terbang tak perlu ditutup. Air kencing ternyata tak membahayakan roda pesawat, berbeda dengan garam. Pusat Meteorologi Parc de Montsouris mencatat suhu di Paris merosot hingga minus 12,1 Celsius pekan lalu. Para pengamat cuaca malah memperhitungkan jarum termometer mereka masih akan merosot lagi hingga 15-17 menjelang penutup bulan. Inilah musim dingin terburuk selama 40 tahun terakhir, kata mereka. Sementara itu, di Lembah Doubs, Prancis, suhu tergelincir hingga minus 42. Di balik cerita dingin yang menyengsarakan itu, pekan lalu tiba-tiba ada yang menemukan seorang bayi perempuan di pinggir jalan menuju Amien, 320 km utara Paris. Montok dan terbungkus dalam kantung plastik. Entah siapa yang meletakkannya di udara dingin yang bisa mematikan itu. Tapi, ajaib, bayi seberat 3,60 kg tadi masih hidup. "Seandainya ditemukan terlambat setengah jam saja, mungkin ia sudah meninggal," kata dokter yang merawatnya di rumah sakit. Ia lalu dinamakan Viollette, dan menjadi rebutan para orangtua angkat. Udara dingin yang menyerang Prancis sejak awal tahun ini sempat pula menyebabkan beberapa pusat pembangkit tenaga listrik berhenti berfungsi selama sehari. Sialnya lagi, dua reaktor nuklir di Saint Laurent des Eaux tidak bisa bekerja tiga hari karena persediaan air pada sistem pendinginnya ikut membeku. Padahal, kebutuhan listrik naik pesat. Dua tahun lalu, perusahaan listrik Prancis (EDF) mencatat pemakaian 60.000 MW. Namun, Jumat pekan lalu jarum pencatat mereka sampai pada angka 61.000 MW - hanya terpaut 2.000 MW di bawah kapasitas maksimum. Wali Kota Paris Jacques Chiraq sendiri mengeluarkan imbauan kepada satuan-satuan militer turut serta kerja bakti menanggulangi musibah ini. Untuk sekadar melancarkan arus lalu lintas di jalan raya, mereka harus menuangkan 1.200 ton garam ditambah 20.000 chlor magnesium sepanjang 1.200 km. Menteri Dalam Negeri Charles Pasqua juga telah memerintahkan sejumlah stasiun Metro buka 24 jam sebagai tempat penampungan sementara bagi kaum tunawisma yang ditaksir jumlahnya 15.000 orang. Sejumlah masjid di Paris juga membuka pintu buat para tunawisma itu. Di Moskow keadaannya lebih buruk lagi. Selama 36 tahun terakhir ini, baru sekaranglah mereka merasakan kembali hantaman suhu minus 39 Celsius. Namun, penderitaan terberat dirasakan oleh penduduk di Yakutsk, Siberia. Mereka harus melawan gigitan temperatur minus 60. Dari laporan-laporan yang masuk tercatat sedikitnya 77 jiwa melayang, 14 di antaranya terjadi d Moskow. Sementara itu, aliran minyak di jaringan pipa Siberia turut membeku. Maka, tak mengherankan jika selama dua minggu pertama tahun ini jatah 1,9 juta ton BBM sehari untuk menggerakkan pembangkit tenaga listrik tak bisa sampai di tempat. Di pelabuhan Leningrad (minus 40), 19 kapal tidak bisa naik dok karena air yang membeku. Keadaan ini sungguh jarang terjadi. Pelabuhan itu tadinya dikenal sebagai pelabuhan sepanjang musim. Serangan musim dingin yang dashyat ini ternyata juga menyebabkan murid-murid sekolah dasar di Uni Soviet mendapat liburan ekstra. Seharusnya mereka kembali bersekolah Senin minggu lalu - setelah menamatkan liburan musim dingin. Tapi banyak kepala sekolah terpaksa menutup sekolah ketimbang murid-murid mereka mati kedinginan dalam perjalanan menuju sekolah. Dari belahan Eropa lainnya cerita senada juga terdengar. Di Venesia, Italia, perahu gondola terpaksa menganggur karena sungai membeku. Mengapa musim dingin kali ini begitu menggigit? Para ahli cuaca di Prancis melihat gejala ini sebagai akibat embusan massa udara glasial yang terbentuk seluas ribuan kilometer persegi di utara Skandinavia pada akhir Desember lalu. Embusan tadi bertabrakan dengan embusan massa udara glasial dari Uni Soviet. Ada teori lain yang mengatakan, gelombang udara dingin yang menghantam belahan bumi Eropa ini disebabkan oleh udara glasial dari Eropa Utara yang bertiup ke selatan pada permulaan dua minggu lalu. Sialnya, kata para ahli tadi Prancis terletak di tengah jalur embusan tadi. Sejauh ini dari belahan Amerika belum terdengar adanya embusan gelombang dingin seperti yang pernah terjadi permulaan tahun 1985. Para pengamat cuaca di sana mencatat enam musim dingin di Amerika (1979-1985) sebagai musim dingin yang sangat dingin. Dari pengamatan mereka, penyebabnya adalah adanya arus jet, angin yang berputar di atmosfer pada ketinggian 7.000 meter. Belakangan ini arus jet di atas Eropa rupanya lebih berembus dari arah utara ke selatan daripada dari barat ke timur sambil membawa udara dingin. Rupanya, perubahan arus ini yang membuat orang Eropa menggigil. James R. Lapian, Laporan Sapta Adiguna (Paris) & Robin Siren (Moskow)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus