Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Makin Panas

"Manny Pacquiao seharusnya malu dengannya."

23 Maret 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
FLOYD MAYWEATHER JR VS MANNY PACQUIAO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LAS VEGAS - Pertarungan tinju termahal sepanjang sejarah antara Floyd Mayweather Junior dan Manny Pacquiao semakin panas.

Perseteruan terakhir atas pertandingan senilai US$ 250 juta itu datang dari aspek kesepakatan kontrak tambahan dengan Badan Anti-Doping Amerika Serikat. Pihak Mayweather Jr menolak membayar denda sebesar US$ 5 juta jika gagal lolos tes doping. Hal ini disampaikan penasihat hukum Manny Pacquiao, Michael Koncz, melalui media olahraga Amerika Serikat, ESPN.

Menurut Koncz, pihaknyalah yang meminta agar ada denda yang bakal dibayar dua petarung itu jika setelah atau sebelum pertandingan mereka terbukti menggunakan doping. "Mereka telah membuat pernyataan yang merendahkan selama bertahun-tahun soal Manny dan doping. Sekarang kami menantang mereka untuk berani membayar denda US$ 5 juta, mereka malah menolaknya," kata Koncz. "Ini sangat menyakitkan."

Yang disinggung Koncz adalah tarik-ulur rencana pertarungan antara Manny Pacquiao dan Mayweather. Rencana itu sebenarnya sudah ada sejak 2010, tapi tak kunjung terealisasi karena ada ketidaksepakatan di antara kedua belah pihak soal kontrak. Mayweather meminta Pacquiao dites doping oleh Badan Anti Doping Amerika Serikat. Sedangkan Pacman-julukan Pacquiao-menolak jika badan itu yang menangani tes.

Usaha-usaha untuk mempertemukan mereka di atas ring pun diwarnai saling lempar komentar pedas. Manny menuduh Mayweather hanya mencari alasan karena tidak berani bertanding. Demikian juga Mayweather.

Sekarang pihak Mayweather semakin geram lantaran ada permintaan tambahan soal denda itu. Sebenarnya kontrak utama pertandingan sudah ditandatangani oleh kedua petarung. Menurut Leonard Ellerbe, Kepala Eksekutif Mayweather Promotions, seharusnya klausul soal tes tersebut dimasukkan ke kontrak utama yang sudah ditandatangani itu.

"Michael Koncz adalah seorang idiot. Manny Pacquiao, menurut saya, seharusnya malu dengannya," ujar Ellerbe. "Jelas dia tidak membaca kontraknya. Kenapa dia meminta petarungnya menandatangani sesuatu yang, buat dia sendiri, tidak memuaskan?"

Soal ini, Koncz pun beralasan dia tidak mengajukan hal itu di kontrak utama lantaran dia tidak ingin kelangsungan pertarungan tersebut terancam dengan adanya klausul soal denda tes doping itu. "Kedua pihak toh sama-sama tahu bahwa kami juga harus menandatangani kesepakatan terpisah dengan Badan Anti Doping Amerika Serikat untuk memberi panduan bagaimana tes doping akan dilakukan," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus