Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Masalah Keselamatan Pembalap MotoGP di Sirkuit Mandalika Jadi Sorotan

Laporan The Race mengungkap masalah penyebab kotornya lintasan Sirkuit Mandalika pada tes pramusim. Bermuara pada aspek keselamatan pembalap MotoGP.

15 Februari 2022 | 09.57 WIB

Pekerja menaiki ekskavator untuk menonton jalannya tes pramusim MotoGP 2022 dengan latar depan pembalap Repsol Honda Team MotoGP Marc Marquez di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat, 11 Februari 2022. ANTARA/Andika Wahyu
Perbesar
Pekerja menaiki ekskavator untuk menonton jalannya tes pramusim MotoGP 2022 dengan latar depan pembalap Repsol Honda Team MotoGP Marc Marquez di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat, 11 Februari 2022. ANTARA/Andika Wahyu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kembalinya MotoGP ke Indonesia untuk pertama kalinya sejak 1997 telah menjadi salah satu langkah yang paling ditunggu-tunggu para penggemar balap motor di Tanah Air. Namun, tes pramusim di Sirkuit Mandalika sepanjang akhir pekan lalu meninggalkan masalah pada aspek keselamatan pembalap di arena balap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masalah keselamatan pembalap di sirkuit yang berada di Pulau Lombok itu menjadi pembicaraan utama. Laporan The Race menuliskan bahwa masalah tersebut terungkap setelah otoritas MotoGP memberlakukan jumlah putaran wajib untuk membersihkan sirkuit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Keputusan menjadikan pembalap sebagai pembersih sirkuit dianggap tidak menyelesaikan masalah. Dengan 24 pembalap yang rata-rata menghabiskan 62 putaran per hari, artinya Sirkuit Mandalika sudah dilalui lebih dari 4 ribu putaran selama tiga hari tes pramusim. "Sebenarnya kami tidak mungkin untuk melanjutkan balapan,” kata pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, kepada The Race.

“Itu tidak mungkin karena dua alasan. Yang pertama, kami tidak bisa menyalip. Kedua, hanya ada satu garis balap dan selebihnya seperti air. Anda bisa jatuh dengan sangat mudah. Tapi saya yakin mereka bisa membersihkan trek dalam satu bulan,” ujar Aleix.

Sepeda motor pembalap WithU Yamaha RNF MotoGP Team Darryn Binder melayang di udara saat kecelakaan tes pramusim MotoGP 2022 hari kedua di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 12 Februari 2022. ANTARA FOTO/Andika Wahyu


Kotornya lintasan balap mungkin dianggap wajar karena aktivitas pembangunan di sekitarnya masih berlangsung. Namun, Aleix menambahkan, ada masalah yang belum dipecahkan di Mandalika jika dibandingkan dengan kondisi di Sirkuit Losail, Qatar dan Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina.

“Masalah terbesar adalah di jalur balap. Motor di depan Anda bisa melontarkan ribuan batu ke arah Anda di setiap tikungan per tikungan ke arah Anda. Jika melihat lengan pembalap yang sudah mengikuti yang lain, itu seperti motocross. Saya tidak tahu bagaimana mereka dapat meningkatkan sirkuit ini. Aspalnya seperti menghilang,” ujar Aleix.

Pembalap VR46 Ducati Marco Bezzecchi mengaku bahwa ia melihat salah satu pelindung helmnya retak. Sedangkan pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP Fabio Quartararo mengaku bahwa ia menerima lontara batu di bagian lehernya saat berada di belakang rekan satu timnya, Franco Morbidelli.

“Saya berada di belakang Franco dan saya menerima banyak kerikil di visor helm. Itu saya hanya di belakang Franco, jadi bayangkan berada di belakang empat atau lima pembalap untuk banyak lap. Sejujurnya, setelah satu putaran leher saya sakit, bayangkan jika itu terjadi sebanyak 10 putaran," ujar pembalap asal Prancis tersebut.

“Khususnya, saya pikir, dari Tikungan 1 ke Tikungan 7, aspalnya seperti hilang, dan saya pikir untuk balapan mereka perlu melapisi kembali Tikungan 1. Ini adalah bencana total,” ujar Quartararo.

Sejumlah marshall membawa motor milik pembalap Tech 3 KTM Factory Racing Raul Fernandez seusai kecelakaan pada hari kedua tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 12 Februari 2022. ANTARA FOTO/Andika Wahyu

 

Otoritas MotoGP belum melihat dampak terburuk dari lontaran batu di lintasan. Namun, laporan The Race menambahkan, pelapisan ulang dikabarkan menjadi salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah di Sirkuit Mandalika. Panitia hanya punya waktu lima pekan tersisa sebelum seri Indonesia berlangsung.

Sejumlah sumber menduga bahwa masalah bersumber pada jenis batu agregat yang digunakan dalam proses konstruksi. Ada dugaan penggunaan material tidak mengikuti rekomendasi konsultan sehingga komposisi aspal tidak saling mengikat. Walhasil, kecepatan motor lebih dari 300 km/jam cukup kuat membuat batu-batu keluar dari lintasan dan terlontar.

Kotornya sirkuit menyebabkan kerusakan pada motor dan cedera yang dialami sejumlah pembalap. Masalah ini tidak muncul saat seri World Superbike pada November lalu. Namun, itu masuk akal karena tenaga motor WSBK yang lebih renda dan ban yang tidak lebih mencengkeram dibandingkan dengan MotoGP. Terlebih lagi, hujan yang turun saat gelaran WSBK membuat suhu trek menjadi lebih rendah.

Satu-satunya solusi adalah pelapisan ulang trek dengan material yang sesuai. Namun, dengan hanya lima pekan, solusi itu tidak mungkin terjadi. Sejumlah kabar burung menyebutkan bahwa seri Indonesia bakal dipindah ke akhir MotoGP 2022 atau dibatalkan hingga 2023.

Namun, promotor MotoGP, Dorna, dikabarkan sangat ingin mengadakan balapan di Indonesia sehingga opsi tersebut juga tidak mungkin diambil. Loris Capirossi, Race Direction Representative dari Dorna Sports, mengaku terkesan dengan Sirkuit Mandalika. "Saya sangat terkesan dengan pekerjaan yang telah diselesaikan, layout treknya semua orang suka, para pembalap menikmatinya," kata Capirossi pada Jumat lalu.

Loris Capirossi. (Instagram/@capirossiloris)

"Semua pekerjaan yang dilakukan sepanjang tahun sangat baik, kami sangat senang kembali ke Indonesia. Ini sangat penting bagi kami, bagi market, dan kami tahu Indonesia memiliki banyak fan, dan senang rasanya bisa ke sini lagi," ujar mantan juara dunia kelas 125cc dan 250cc tersebut.

Capirossi memastikan bahwa homologasi trek Sirkuit Mandalika sudah memenuhi standar FIM. Sebagai sirkuit baru, ia memaklumi apabila terdapat sejumlah kendala, seperti ketika kondisi lintasan yang kotor. "Saat ini tidak terlalu masalah karena ini baru tes, kami punya waktu untuk membersihkannya dan mengatur segalanya. Bagaimanapun juga untuk trek baru, hal seperti itu normal," ujarnya.

Tempo masih mengonfirmasi kabar tersebut kepada Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Pada Sabtu lalu, Wakil Presiden Direktur MGPA Cahyadi Wanda mengatakan pihaknya masih menunggu investigasi Dorna dan FIM soal penyebab kotornya trek. "Setelah pramusim ini, kalaupun ada pengerjaan ulang itu minor, tidak ada pengerjaan besar untuk trek. Kalau sekarang, evaluasinya kami belum terima, apakah benar penyebabnya aspal atau hal lain," kata dia.

THE RACE | ANTARA | M NURHENDRA SAPUTRA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus