Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Melawan Si Ratu Tenis

Stephens menantang Halep di babak final Prancis Terbuka 2018.

9 Juni 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Stephens menantang Halep di babak final Prancis Terbuka 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PARIS - Persis setahun lalu, Sloane Stephens tak yakin akan masa depannya di dunia tenis. Saat itu dia baru pulih dari operasi kaki yang membuat peringkatnya terjun bebas ke posisi ke-957 dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hari ini, Stephens akan berlaga di babak final untuk merebut gelar Grand Slam keduanya, Prancis Terbuka. Meraih gelar pertama juara Amerika Serikat Terbuka 2017, Stephens yang menjadi unggulan ke-10 akan menantang unggulan pertama Simona Halep di lapangan Philippe-Chatrier.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Stephens lolos ke final setelah mengalahkan sahabatnya sendiri, Madison Keys, pada Kamis malam. Ini laga penting kedua bagi mereka, setelah Stephens mengalahkan Keys di final Amerika Serikat Terbuka tahun lalu. Apa boleh buat, Stephens menjadi wanita Amerika Serikat pertama yang menggantikan Williams bersaudara untuk merebut gelar juara Prancis Terbuka sejak 2001.

Bagi Stephens, laga semifinal cukup menguras tenaga dan emosi karena ia harus menghadapi rekan sendiri. Untung saja, dia mampu menjaga permainannya sehingga Keys banyak membuat kesalahan sendiri dalam pertandingan itu. "Syukurlah, saya bisa melewati semifinal," kata Stephens.

Perjalanan Stephens untuk masuk ke dunia tenis papan atas memang terbilang cepat, bahkan ajaib. Hingga Wimbledon 2016, ada sembilan turnamen Grand Slam yang telah ia mainkan. Namun, di tengah jalan, dunia berbalik: dia mengalami musibah, kakinya patah dan dia butuh istirahat panjang selama 11 bulan. Saat berlangsungnya final Prancis Terbuka tahun lalu, Stephens masih mengistirahatkan kakinya agar cepat pulih.

Tahun lalu, saat peringkatnya di posisi ke-83 di dunia-peringkat terendah yang pernah diraihnya-dia membuat kejutan dengan memenangi turnamen Amerika Serikat Terbuka. Namun rupanya dia belum benar-benar bangkit. Setelah kemenangan itu, dia mengalami delapan kali kekalahan beruntun-termasuk kalah di putaran pertama Australia Terbuka, Januari lalu.

Dia baru benar-benar bangkit setelah merebut gelar juara Miami Terbuka pada Maret lalu, dengan mengalahkan empat pemain yang telah merebut gelar juara Grand Slam berturut-turut. Kesuksesan itu bahkan tak membuatnya percaya pada apa yang telah diraihnya.

Lawan yang kini menanti Stephens di final adalah ratu tenis Rumania yang selalu menjadi favorit di turnamen tanah liat. Kehilangan satu set dalam perjalanannya menuju final, dia akhirnya berhasil menyingkirkan juara Prancis Terbuka 2016, Garbine Muguruza, di semifinal dengan mudah. Kemenangan ini memperkokoh posisinya di peringkat pertama dunia, sekaligus membuka kesempatan besar untuk memenangi gelar Grand Slam pertamanya.

Halep telah dua kali menjadi finalis Roland Garros. Pertama, dia kalah dalam final menghadapi Maria Sharapova pada 2014 dan Jelena Ostapenko pada 2017. Dia juga menjadi runner-up untuk Caroline Wozniacki di Australia Terbuka pada Januari lalu. Dengan pengalaman itu, Halep mengatakan sudah tak ada tekanan lagi saat bermain di laga final. "Aku kehilangan tiga kali gelar hingga sekarang. Jadi, aku akan baik-baik saja."

Baik Halep maupun Stephens adalah petenis yang lebih banyak bertahan dalam permainannya. Hal ini juga menjadi ciri khas petenis yang menyukai lapangan tanah liat-yang membuat bola memantul lebih pelan daripada di lapangan keras atau rumput. Pertarungan nanti diprediksi akan berlangsung seru dan menyedot perhatian penonton. Sebab, permainan akan didominasi oleh reli panjang dalam setiap perebutan poinnya.

Halep, seperti biasanya, akan mendapat banyak dukungan dari penonton. Bendera Rumania yang berkibar di tribun lebih banyak dibanding pada babak-babak awal petenis ini berjuang. Sementara itu, Stephens tentu saja akan tetap mendapat dukungan dari sahabatnya, Keys, dari bangku penonton. GUARDIAN | THENEWYORKTIMES | DAILYMAIL | NUR HARYANTO

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus