Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertemuan itu terjadi di sebuah padang golf di Roma, tiga tahun silam. Setelah berlatih golf, Diego Maradona didatangi seorang remaja. Ia sempat berpikir, pemuda itu pencari tanda tangan. Remaja itu ternyata anak dari si bintang. Maradona langsung memeluknya dan mengajaknya berbincang-bincang.
Inilah pertemuan pertama Diego Armando Maradona Jr. dengan sang ayah selama 17 tahun. Itu terjadi karena si Tangan Tuhan ogah mengakui darah dagingnya. Diego Jr. adalah anak Maradona dengan gadis Napoli, Cristina Sinagra. Saat itu, Maradona tengah di puncak karier. Setelah membawa Argentina menjadi juara dunia, setahun kemudian giliran Napoli yang dibawa ke puncak Seri A.
Saat itu dia merasa terganggu dengan pengakuan Sinagra yang mengumumkan anak itu hasil cinta dengan sang bintang. Apalagi, kala itu, Maradona tengah menjalin cinta dengan Claudia Villafañe, perempuan yang dinikahinya tapi kemudian mereka bercerai.
Akhirnya, kebenaran terkuak juga. Berdasarkan hasil tes DNA, pengadilan memutuskan Diego Maradona Jr. adalah sah anak biologis sang bintang. Maradona pun tak bisa mengelak. Bukan hanya hasil tes. Di lapangan, Diego Jr. mewarisi kemampuan bermain sepak bola ayahnya. Dribble-nya paten. Menurut pers Italia, kemampuannya lebih baik ketimbang Hugo, adik Maradona yang bermain di Italia.
Pada usia 11 tahun, Diego masuk dalam skuad remaja Napoli. Malah dia sempat masuk tim nasional Italia U-17. Banyak klub yang mengincarnya. Sayang, karier Diego selanjutnya kembang-kempis. Setelah bermain di Genoa junior, dia bermain di klub Cervia, hingga akhirnya berlabuh di Quarto, sebuah klub kecil.
Diego tak setenar ayahnya. Popularitasnya sebatas muncul di acara reality show di televisi. Belakangan, dia laku sebagai model, dunia yang jauh dengan sang ayah. Toh, dia begitu bangga menjadi anak sang bintang. ”Nama itu tak pernah mengganggu, malah selalu menjadi inspirasi,” katanya.
IB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo