Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Novak Djokovic berpisah dengan pelatih lamanya Marian Vajda pada akhir musim 2021. Hubungan Djokovic bersama Vajda amat panjang sebab keduanya telah bekerja sama selama 15 tahun. Keduanya berpisah setelah ATP Finals di Turin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelatih asal Slovakia ini membantu Djokovic meraih 20 gelar Grand Slam. "Marian telah berada di sisi saya selama momen paling penting dan berkesan dalam karier saya," tutur Djokovic, Rabu, 2 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petenis Serbia itu amat mengapresiasi atas dedikasi Vajda selama 15 tahun terakhir. "Meskipun dia mungkin akan meninggalkan tim profesional, dia akan selalu menjadi keluarga dan saya tidak bisa cukup berterima kasih kepadanya untuk semua yang telah dia lakukan."
Novak Djokovic dan Marian Vajda sempat memutus kerja sama selama setahun pada periode 2017. Namun memasuki 2018, Djokovic kembali mengajak Vajda bergabung bersama tim kepelatihannya.
Vajda menyatakan merasa beruntung bisa melihat perkembangan Djokovic. Ia menegaskan akan terus mendukung Djokovic baik di dalam dan di luar lapangan.
"Saya akan melihat kembali waktu kami bersama dengan rasa bangga yang luar biasa dan saya sangat berterima kasih atas kesuksesan yang telah kami capai," ujar Vajda.
Djokovic kehilangan posisi peringkat nomor satu dunia dari petenis Rusia Daniil Medvedev pekan ini setelah kalah secara mengejutkan 6-4, 7-6(4) dari petenis kualifikasi asal Ceko Jiri Vesely dalam perempat final Kejuaraan Tenis Dubai.
Djokovic tidak dapat mempertahankan gelar Australia Open pada Januari dan bersaing merebut gelar Grand Slam ke-21 setelah dideportasi dari negara itu karena persoalan persyaratan vaksinasi Covid-19. Pesaing Djokovic, Rafael Nadal sukses menjuarai Australia Open dan menambah koleksi Grand Slam-nya menjadi 21.
Baca: Daniil Medvedev Resmi Jadi Petenis Nomor Satu, tapi Nasibnya Terancam