Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Besok, Asian Games berakhir. Kontingen Indonesia kokoh berada di peringkat keempat dengan raihan 30 emas, 23 perak, dan 37 perunggu. Ini catatan terbaik Indonesia di sepanjang keikutsertaannya dalam Asian Games sejak 1951.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Pemuda dan Olahraga berjanji bonus besar telah menanti bagi para peraih medali. Tak tanggung-tanggung, bonus sebesar Rp 1,5 miliar siap diberikan kepada peraih medali emas nomor perseorangan. Adapun peraih perak diberi Rp 500 juta dan pemenang perunggu mendapat Rp 250 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, tim ganda (double) yang mendapatkan medali emas akan diberi bonus masing-masing sebesar Rp 1 miliar, perak Rp 400 juta, dan perunggu Rp 200 juta.
Sedangkan tim beregu yang meraih medali akan mendapatkan bonus masing-masing Rp 750 juta (emas), Rp 300 juta (perak), dan Rp 150 juta (perunggu).
Atas perhitungan bonus terbaru dari Kemenpora itu, atlet paralayang Jafro Megawanto akan menjadi atlet dengan bonus terbesar. Atlet asal Malang, Jawa Timur, itu akan mendapatkan bonus sebesar Rp 2,4 miliar. Berikut ini atlet-atlet Indonesia dengan bonus terbesar di Asian Games 2018.
1. Jafro Megawanto: Rp 2,4 miliar (paralayang-dua emas dan satu perunggu)
Indonesia berhasil memenuhi target dua emas. Salah satunya berkat pilot putra Jafro Megawanto. Atlet asal Malang, Jawa Timur, itu berhasil menyumbangkan satu emas dari nomor akurasi individu putra dan akurasi beregu putra.
Selain itu, ia menyumbangkan satu perunggu saat bertanding bersama tim Indonesia lain di nomor lintas alam beregu putra. Capaian itu membuat Jafro akan mendapat bonus total Rp 2,4 miliar.
2. Aries Susanti Rahayu: Rp 2,25 miliar (panjat dinding-dua emas)
Aries Susanti Rahayu berhasil tampil menawan di cabang olahraga baru Asian Games, panjat dinding. Atlet berusia 23 tahun itu berhasil menjadi yang tercepat di nomor speed individu putri.
Selain itu, ia menjadi bagian dari tim speed relay putri Indonesia saat menaklukkan Cina di final. Total bonus sebesar Rp 2,25 miliar telah menanti Aries.
3. Jonatan Christie: Rp 1,8 miliar (bulu tangkis-satu emas dan satu perak)
Bulu tangkis berhasil memenuhi target dua emas di Asian Games 2018. Salah satu emas justru muncul dari nomor yang tak terduga, yakni tunggal putra. Jonatan Christie menjadi penghilang dahaga masyarakat Indonesia akan prestasi tunggal putra Indonesia yang lama meredup.
Di partai final, atlet berusia 20 tahun itu menaklukkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen, dan memastikan emas pertama bagi Indonesia di bulu tangkis. Sebelumnya, Jojo-sapaannya-ikut andil dalam mengantarkan tim beregu putra Indonesia meraih medali perak.
4. Aqsa Sutan Aswar: Rp 1,75 miliar (jetski-satu emas dan satu perunggu)
Pembalap muda Aqsa Sutan Aswar berhasil menyumbangkan satu emas bagi Indonesia dari nomor baru jetski. Aqsa nyaris meraih emas dari nomor runabout limited, yang lebih dulu dipertandingkan.
Namun, di putaran akhir, masalah pada mesin membuat Aqsa gagal finis. Dari nilai akumulatif empat balapan, Aqsa pun harus puas mendapat perunggu.
Adapun atlet berusia 21 tahun itu berhasil membayar kekalahan tersebut. Turun kembali pada nomor endurance runabout open, Aqsa tampil prima dan menyumbang emas bagi Indonesia.
5. Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo: masing-masing Rp 1,3 miliar (bulu tangkis-satu emas dan satu perak)
Pasangan ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mampu memenuhi target mereka untuk meraih emas di Asian Games 2018. Di final, mereka menaklukkan rekan satu pelatnas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lewat pertandingan ketat.
The Minions-julukan Marcus/Kevin-juga turut serta dalam tim beregu putra Indonesia menembus final nomor beregu. Tampil sebagai ganda pertama Indonesia, mereka tak terkalahkan sama sekali di Asian Games 2018. Meski begitu, tim Indonesia harus mengakui keunggulan Cina di partai final beregu putra.
7. Puji Lestari: Rp 1,25 miliar (panjat dinding-satu emas dan satu perak)
Selain Aries Susanti Rahayu, Indonesia memiliki pemanjat andal lain, yakni Puji Lestari. Puji berhasil menembus partai final speed putri meski akhirnya harus mengakui keunggulan Aries di partai final. Puji juga turut ambil bagian dari tim putri Indonesia saat merebut medali emas di nomor speed relay putri.
6. Ihram, Ardi Isadi, Ferdiansyah, dan Ali Buton: masing-masing Rp 1,05 miliar (dayung-satu emas dan satu perak)
Dayung Indonesia menyumbang 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu di Asian Games ini. Emas satu-satunya didapat dari nomor L/W Men’s 8+, yang terdiri atas delapan orang dan satu pilot. Ihram, Ardi Isadi, Ferdiansyah, dan Ali Buton ambil bagian dari tim itu.
Pada hari yang sama, mereka kembali menyumbangkan medali. Kali ini perunggu didapatkan dari nomor L/W Men’s 4+, yang terdiri atas empat orang. EGI ADYATAMA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo