Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tak Ada Medali dari Atlet Layar Indonesia

Kontingen Indonesia tidak mampu meraih satu pun medali di cabang layar Asian Games 2018.

1 September 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tak Ada Medali dari Atlet Layar Indonesia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Kontingen Indonesia tidak mampu meraih satu pun medali di cabang layar Asian Games 2018. Dari 10 kelas yang digelar, atlet layar Indonesia belum mampu bersaing dengan negara lain di arena Indonesia National Sailing Center, Ancol, Jakarta Utara, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Raihan terbaik Indonesia hanya menempati posisi keempat di kelas Mixed RS: One. Di kelas ini, Indonesia menerjunkan Nenni Marlini dan Ridwan Ramadan. Keduanya kalah oleh atlet Cina, Hong Kong, dan Malaysia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelatih layar Indonesia, I Wayan Sujana, mengatakan selama pertandingan dari babak pertama hingga terakhir, atlet Indonesia banyak melakukan kesalahan ketika memulai pertandingan. Selain itu, angin kencang yang berembus di Ancol menjadi musuh utama atlet.

Menurut dia, postur tubuh atlet Indonesia jika dibandingkan dengan atlet negara lain tergolong kecil sehingga kesulitan dalam mengendalikan layar ketika angin kencang. "Angin hari ini terlalu kencang, bisa 20 knot, dan kita kalah berat badan sehingga mereka sulit mengendalikan," ujar I Wayan seusai pertandingan.

Dalam Asian Games 2018, Ia mengatakan, cabang olahraga layar memang tidak menargetkan emas. Hal ini mengingat kesiapan atlet yang belum memadai serta keterlambatan kedatangan alat.

Dari awal, target yang ditetapkan maksimal perak dan minimal perunggu. Namun apa yang ditargetkan itu ternyata tak terwujud.

"Ini menjadi pelajaran bagi kami, terutama pengalaman penting bagi para atlet untuk menghadapi SEA Games di Manila," kata dia.

Di kelas RS: X Men, Indonesia, yang menerjunkan I Nyoman Suarta, berada di urutan ke-8. Pada kelas RS: X Women, Indonesia berada di posisi keenam atau juru kunci. Kemudian di kelas Laser Standard, Indonesia berada di posisi ke-10.

Di kelas Laser Radial Indonesia berada di posisi ke-9, kelas 470 Men di posisi ke-10, kelas 470 Women di posisi ke-7, kelas 49er Men pada posisi ke-9, kelas 49er FX Women di posisi ke-5, dan kelas Open Laser 4.7 pada posisi ke-10 dan ke-20.

Dari 10 kelas yang dipertandingkan-RS:X Men, RS: X Women, Laser Standar, Laser Radial, 470 Men, 470 Women, 49er Men, 49er FX Women, Mixed RS: One, dan Open Laser 4.7-tak ada satu pun medali yang diraih hingga babak terakhir atau race ke-15.

Melihat kondisi cabang layar saat ini cukup miris. Sebab, Indonesia pernah punya atlet layar yang berulang kali meraih medali emas. Dia adalah Oka Sulaksana, peraih medali emas bagi Indonesia dalam Asian Games 1998 di Bangkok dan Asian Games 2002 di Busan, serta medali perak dalam Asian Games 2006 di Qatar dan Asian Games 2010. ANTARA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus