Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Panitia Taipei Open 2022 Mendapat Kritik dari Sejumlah Atlet Bulu Tangkis, Ini Penyebabnya

Sejumlah atlet mengkritik panitia penyelenggara Taipei Open 2022 dan sistem gelembungnya. Turnamen sudah berjalan sejak Selasa, 19 Juli 2022.

20 Juli 2022 | 12.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Bulu tangkis. ANTARA/Maha Eka Swasta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 300 Taipei Open 2022 sudah berjalan sejak Selasa, 19 Juli 2022. Sebagian peserta, terutama para pemain internasional, sempat mengeluhkan buruknya kesiapan panitia kejuaraan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zhang Beiwen adalah salah satu pemain yang vokal mengutarakan keluhannya di media sosial. Atlet yang bertanding di bawah bendera Amerika Serikat itu menulis ada beberapa poin yang membuatnya kecewa dengan penyelenggaraan Taipei Open 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, ia tidak mendapat waktu untuk tes lapangan sehari sebelum turnamen resmi dimulai atau pada Senin kemarin. "Tujuh pemain termasuk saya tidak mendapat kesempatan untuk menjajal lapangan utama karena menunggu hasil PCR dari pukul 08.00 pagi sampai 10.00 malam pada 18 Juli," tulis Zhang.

"Para pemain tuan rumah yang datang di hari yang sama dengan saya bisa melakoni latihan pada siang hari. Jangan tanya siapa saja mereka karena yang bermasalah adalah penyelenggara," kata Zhang melanjutkan.

Atlet berusia 32 tahun itu juga menyayangkan keputusan penyelenggara yang tidak menyediakan fasilitas PCR kilat agar para atlet dapat memanfaatkan waktu untuk latihan sebelum bertanding. Apalagi Taipei Open 2022 menggunakan sistem gelembung yang membuat mobilitas para peserta sangat terbatas selama pertandingan.

"Jika rumah sakit yang dipilih sangat lamban mengapa tidak melakukan tes di hari yang sama ketika kami tiba? Kenapa justru sehari setelahnya," kata Zhang.

"Pertandingan di negara lain melakukan tes sesaat setelah pemain mendarat sehingga hasilnya akan keluar pada keesokan paginya. Alhasil, kami masih bisa berlatih. Atau ada juga PCR kilat hanya tiga jam."

Selain perkara perbedaan perlakuan dengan pemain lokal, Zhang juga menyoroti minimnya armada bus untuk antar-jemput atlet dari penginapan ke venue. Hal tersebut berakibat pada beberapa atlet yang harus menunggu berjam-jam hanya untuk menuju venue yang sebenarnya hanya membutuhkan waktu lima menit jalan kaki.

"Beberapa orang tidak mendapatkan bus. Ada juga yang terlambat 30 menit ke lapangan. Ada juga yang menunggu sejam tanpa ada satu pun bus yang datang. Pemain dan pelatih mengalami hal yang sama," Zhang menutup keluhannya.

Selain Zhang Beiwen, Hoo Pang Ron dari Malaysia juga mengalami hal serupa. Ia mengaku hanya menghabiskan waktu seharian di kamar sembari menunggu hasil tes. Alhasil, Hoo yang berpasangan dengan Toh Ee Wei melakoni babak pertama tanpa tes lapangan terlebih dahulu.

Ganda campuran Malaysia itu membalas kekecewaannya kepada penyelenggara Taipei Open 2022 di lapangan. Mereka berhasil mengalahkan wakil tuan rumah, Chen Xin-Yuan/Yang Ching Tun, dalam dua gim 27-25, 21-13. Sementara itu, Zhang Beiwen baru akan melakoni babak pertama Rabu, 20 Juli 2022, melawan Sung Shuo Yun dari Taiwan.

Dua wakil Indonesia yang tampil hari ini, Christian Adinata dan Komang Ayu Cahya Dewi, mendapatkan hasil kontras di babak penyisihan. Christian kalah 21-14, 17-21, 15-21 dari Chen Chi Ting (Taiwan) sedangkan Komang menang 21-13, 21-14 atas Keyura Mopati (India). Komang akan menghadapi wakil tuan rumah, Chen Su Yu, di babak 32 besar Taipei Open 2022.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus