Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pasti Tanpa Israel

Thailand tidak mengundang Israel dalam sidang federasi Asian Games. Meskipun Israel & IOC mengancam tidak mengakui Asian Games VIII, hasil sidang federasi tetap memutuskan penolakan kehadiran Israel. (or)

17 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

POSISI Israel dalam dunia olahraga makin terjepit. Setelah didepak dari Konfederasi Sepakbola Asia beberapa waktu yang lalu, usahanya untuk menggabungkan diri dengan induk organisasi sepakbola di Eropa, pun ditolak. Seperti juga yang dialami Taiwan, satu per satu Federasi Olahraga Internasional mulai menutup pintu bagi Isrel. Sampai saat ini wadah yang bersifat "pekan olahraga" dan masih menerima Israel turut ambil bagian barangkali hanya "Olimpiade Moskow 1980" yang akan datang. Itu pun masih tanda tanya: adakah Pemerintah Soviet tak akan mengambil langkah seperti yang ditempuh Pemerintah Kanada terhadap Republik Cina (Taiwan) di Olimpiade Montreal 1976? Teror terhadap atlit Israel dalam Olimpiade Munchen 1972 dan suasana pemboikotan atlit negara-negara Arab di Asian Games VII, 1974 Teheran, terhadap atlit Israel masih menghantui calon tuan rumah Pekan Olahraga Asia ke-VIII yang rencananya akan berlangsung di Bangkok dari tanggal 9-21 Desember tahun ini. Tapi apa pun alasan keamanan, teknis penyelenggaraan apalagi politik yang dikemukakan untuk menolak partisipasi Israel, anggota yang sah dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Federasi Asian Games (AGF), tak dapat dibenarkan pimpinan IOC, Lord Killanin. Itulah sebabnya dalam pertemuan para anggota IOC di Athena bulan Mei lalu, IOC mengancam untuk mencabut pengakuannya terhadap Asian Games VIII, apabila tuan rumah Thailand tidak mengundang Israel. Thailand memang tidak mengundang Israel untuk menghadiri sidang Federasi Asian Games yang berlangsung di ruang sidang Hotel Ambassador, Bangkok. Tapi berita 3 orang delegasi Israel mengirap di hotel itu cukup menggemparkan. Suara protes pertama datang dari Al-saad, Ketua delegasi Saudi Arabia. Kepada pers Al-saad terang-terangan menuduh kehadiran Israel di situ hanya untuk mengacau lewat "siasat politik". Sambil mengingatkan konsensus negara-negara Asia dengan ke-7 negara Arab yang dia wakili di Olimpiade Montreal 1976, Al-saad bertanya apakah dalam pertemuan itu para anggota federasi AG telah lupa akan putusan untuk tidak mengundang Israel? Patronase Ketua delegasi Israel, Haim Glovinski, tidak tinggal diam. "Kami datang ke sini untuk memperjuangkan hak kami sebagai anggota federasi," katanya. "Kami percaya bahwa setelah pertemuan di Athena, pihak tuan rumah akan merubah kebijaksanaannya." Tuan rumah Thailand tampaknya cukup bijaksana. Karena dalam pertemuan antara Glovinski dan Dawee Chullasapaya, Ketua Dewan Federasi AG, tegur sapa utusan Israel itu untuk sewaktu-waktu berkunjung ke Bangkok, dikemukakan. "Tentu saja saya mengatakan: silakan," kata Dawee. Malah Marskal Udara itu menambahkan: "Kapan saja anda datang, pintu kami selalu terbuka." Maka Glovinski pun muncul didampingi dua pembantunya, Ofek dan Caspi. Tidak hanya itu, mereka menuntut hadir dalam sidang federasi tanggal 6 Juni itu. Delegasi Indonesia yang terdiri dari Suprayogi, Gatot Suwagio dan Suworo tidak tinggal diam. Sebagai orang yang pernah mengalami peristiwa yang hampir serupa di Asian Games IV Jakarta 1962 -- peristiwa Sondi -- jalan keluar yang disarankan praktis saja. "Persoalan patronase dari IOC mudah dipecahkan. Memangnya atlit Asia begitu hebat bisa menumbangkan rekor dunia. Yang penting bukan pengakuan, tapi lancarnya penyelenggaraan," kata Suworo pada wartawan TEMPO, Lukman Setiawan. Untuk kelancaran penyelenggaraan, terutama yang menyangkut segi sekuriti bukan soal kecil bagi Dawee. Diperlukan tambahan 250.000 dolar AS. Sementara itu anggaran untuk AG yang meliputi jumlah 3 juta dolar AS baru diterima dari kontribusi para anggota sebesar 1,8 juta dolar AS. Kekurangan 1,2 juta dolar AS ini diharapkan dapat dipenuhi lewat delegasi Al-saad yang membawa suara ke-7 negara Arab. Meskipun kedatangan Al-saad bukan untuk "menendang Israel dengan uang," tapi ia tidak menyangkal kemungkinan bahwa bantuan 1,2 juta dolar AS itu tergantung pada hasil sidang Federasi. Oleh karena itu Al-saad yang dibantu oleh Al-sabah, Ketua delegasi Kuwait, berkeras menolak "pemungutan suara untuk partisipasi Israel dalam AG VIII." Yang tercantum dalam agenda sidang Federasi tanggal 6 Juni itu antara lain hanya "masalah patronase IOC." Terhadap masalah ini ke-19 anggota federasi AG yang hadir sepakat untuk "menolak kehadiran Israel sebagai syarat memperoleh patronase IOC." Mereka adalah Bahrain, RRC, Korea Utara, Korea Selatan, Indonesia, Iran, Irak, Jepang, Kuwait, Nepal, Pakistan, Filipina, Qatar, Malaysia, Saudi Arabia, Singapura, Sri Lanka, Syria, dan Thailand. Putusan untuk tetap menolak Israel oleh Ketua Federasi AGF tak lupa dilaporkan kepada Perdana Menteri, Kriangsak Chamanand. "Maksudnya supaya pemerintah Thai tahu duduk perkara. Bukan kami yang menolak, tapi seluruh anggota Federasi yang memutuskan," kata Dawee. Namun demikian dalam sidang tanggal 6 Juni itu, Glovinski sempat membuat pernyataan keras. "Kami akan meneruskan kepada pimpinan IOC dan Federasi Olahraga Internasional bahwa kalian telah mencampur-adukkan olahraga dan politik." Di samping itu pernyataan tertulis yang memuat 9 pasal -- intinya hubungan Israel dengan Asian Games dan protes penolakan Federasi terhadap partisipasi Israel -- disebar-luaskan melalui mass media.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus