IA masih berusia 11 tahun, dan tak bercita-cita menjadi pelari,
ketika Derek Clayton dari Australia mencatat rekor dunia
maraton. Ternyata 12 tahun kemudian, dialah yang tercepat dalam
lomba lari jarak jauh tersebut--42,195 km. Alberto Salazar,
kampiun New York City Marathon (NYCM) 1981 merekam tempo 2 jam 8
menit 13 detik-lebih cepat 21 detik daripada rekor Clayton di
Brussel.
Salazar, satu pekan sebelumnya, sudah meramalkan kemenangannya
itu, Warga New York percaya, mengingat pernah ia dalam waktu 2
jam 9 menit 41 detik memenangkan NYCM 1980. Tak heran pada saat
Salazar sejauh 12 km tetap berada di depan, warga Brooklyn,
Manhattan, dan Central Park mengeluelukannya. "Rekor dunia.
Rekor dunia," teriak mereka -- beberapa orang bahkan ikut
berlari di belakang Salazar sampai dua pos. Dukungan penonton
dan cuaca (19 derajat Celcius 25 Oktober banyak membantu dalam
perbaikan rekor ini, kata Salazar kemudian. Sekitar 16.000
pelari turut berlomba hari Minggu itu.
Bill Rodgers, pelari legendaris yang tak terkalahkan di NYCM
dari 1976 sanpai 1979, walau sudah mempersiapkan diri, tak ikut
kali ini. Ia mengundurkan diri menjelang perlombaan dimulai
tanpa menyebutkan alasannya. Tapi ia kabarnya jengkel terhadap
sponsornya.
Salazar, dilahirkan 23 tahun di Havana, Kuba. Kini menjadi
warganegara Amerika Serikat, ia mulai dikenal sebagai pelari
maraton sejak menjuarai NYCM 1980. Sebelumnya ia pelari 5.000 m
dan 10.000 m--termasuk atlet yang dipersiapkan untuk Olympiade
Moskow. Kalau AS tak memboikot pesta olahraga dunia tersebut, ia
didugaakan menyabet medali emas. Untuk kedua nomor itu, dalam
tahun 1979, ia mencatat 13 menit 22,4 detik dan 28 menit 6,2
detik. Pemegang medali emas lari 5.000 m dan 10.000 m Olympiade
Moskow adalah Miruts Yifter dari Ethiopia dengan beda waktu satu
detik dari rekor Salazar di tahun 1979.
Salazar berlari sejauh 250 km seminggu. Rata-rata 40 km sehari.
"Orang tak mungkin jadi juara bila latihan setengah-setengah,"
katanya. Mahasiswa Universitas Oregon ini berlatih keras sejak
musim panas (Juni) untuk mengikuti NYCM 1981.
Ayahnya, Jose Salazar, orang pergerakan--pernah akrab dengan
Fidel Castro. Tahun 1960 Salazar Sr. membawa keluarganya hijrah
ke Florida, AS, lantaran berselisih paham dengan pemimpin Kuba
itu. Sejak menetap di Wayland, Massachuset, Alberto
diperkenalkan abangnya, Ricardo Salazar, pada dunia atletik. Dan
dia berlatih mulai umur 12 tahun.
Ketika umurnya 17 tahun, Salazar jadi pelari nasional AS yang
menempati urutan ke-24. Tahun 1977 ia meloncat ke tangga ke-9 di
deretan pelari cross country AS. "Sejak atletik mendarah daging
bagi Alberto, prestasinya naik terus," kata Rudy Chapa, pemegang
rekor nasional 3.000 m, rekan sekamar 5alazar di pelatnas.
Sesudah menjuarai NYCM 1981, Salazar konon mengantungi hadiah
uang sebesar US$ 14.000. Tapi pembayaran ini dilakukan di bawah
meja. Seba The International Amateur Athletic Federation (IAAF)
cuma mengizinkan seorang pelari non-profesional menerima bayaran
US$ 1.000--lewat induk organisasi atletik lokal.
Adanya hadiah uang dalam NYCM diungkapkan sumber The Association
of Road Racung Athletes (ARRA), organisasi atletik bayaran. Hal
ini sudah jadi rahasia umum, sama-sama maklum. Salazar sendiri
menolak membicarakan "pendapatan" dari NYCM lalu. Desasdesus
yang dibenarkannya ialah ia akan menikah dengan Molly Morton,
tunangannya, 21 Desember.
Di NYCM 1981, juga pelari wanita Selandia Baru, Alison Roe,
menonjol dengan waktu 2 jam 25 menit 28 detik. Rekomya ini 14
detik lebih cepat daripada prestasi Grete Waitz (dari Norwegia)
dalam NYCM 1980. Waitz dalam maraton terakhir ini mengundurkan
diri setelah berpacu sejauh 25 km. Kaki kirinya terkilir. Roe,
setelah menjuarai Boston Marathon dalam April, memang maju
pesat.
NYCM 1981 diikuti oleh 16.000 pelari dari 57 negara. Termasuk
bekas juara dunia tinju kelas berat di tahun 60-an, Ingemar
Johanssen kini 50 tahun yang mencapai finish 4 jam 31 menit 13
detik. Tapi beberapa pelari top seperti Craig Virgin dan Dick
Quax, dari Selandia Baru, tak serta berlomba karena cedera.
Miruts Yifter dari Ethiopia absen sebagai protes terhadap
kesediaan AS menerima tim rugby Afrika Selatan, dua bulan
berselang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini