Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Gempa yang mengguncang Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah rupanya menjadi perhatian panitia penyelenggara Asian Para Games 2018. Ketua Panitia Asian Para Games Indonesia (Inapgoc), Raja Sapta Oktohari, mengatakan ikut merasakan duka atas kejadian yang menimpa masyarakat Lombok, Palu, dan Donggala.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panitia Asian Para Games 2018, ucapnya, akan menjadikan bencana gempa tersebut sebagai semangat dan motivasi agar penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu bisa sukses dari sebelumnya. "Kesuksesan Asian Para Games akan dijadikan hiburan buat saudara kami," kata Raja Sapta di Jakarta, Selasa lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban, ujar Oktohari, Inapgoc berencana menghadirkan narasi tentang Palu dan Donggala. Namun ia belum bisa memastikan unsur apa yang akan ditampilkan dalam pembukaan Asian Para Games pada Sabtu mendatang. "Tim kreatif sedang menggodok. Kami mau masukkan unsur itu (Palu-Donggala)," kata dia.
Lebih lanjut, setelah menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Raja Sapta menyatakan Presiden Joko Widodo juga meminta agar narasi Asian Para Games mempertimbangkan kondisi saat ini yang tengah berduka. Meski demikian, kata dia, Presiden berharap penyelenggaraan pesta olahraga bagi atlet difabel bisa lebih sukses dan bisa mencapai target yang ditetapkan.
Presiden Joko Widodo telah melepas kontingen Indonesia yang akan berlaga di Asian Para Games di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa lalu. Dalam kesempatan itu, Kepala Negara meminta para atlet mengheningkan cipta bagi korban gempa di Sulawesi Tengah. Tak lupa, Jokowi kembali mengingatkan atlet agar meraih 16 medali emas dan masuk delapan besar.
Saat ditanya apakah Presiden Jokowi akan kembali mengisi acara pembukaan di Asian Para Games seperti di Asian Games, ia menyatakan tidak. "Masak, setiap pembukaan disuruh main sepeda motor," ucapnya.
Sementara itu, untuk memeriahkan Asian Para Games 2018, Kementerian Sosial akan menyebarkan 8.200 undangan kepada komunitas atau organisasi yang menaungi penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.
"Kemensos diberi tugas oleh Inapgoc untuk mengundang para penyandang disabilitas untuk menghadiri pembukaan Asian Para Games 2018 dan pertandingan-pertandingan di dalamnya," kata Kepala Sub-Direktorat Validasi dan Terminasi Direktorat Jamsoskel Kementerian Sosial, Rachmat Koesnadi.
Menurut Rachmat, total undangan untuk pembukaan dan pertandingan 18 cabang olahraga terdiri atas 3.000 tiket untuk pembukaan penyandang disabilitas non-kursi roda, dan 200 untuk pengguna kursi roda. Sedangkan 5.000 sisanya merupakan undangan untuk menonton pertandingan berbagai cabang. ADITYA BUDIMAN | AHMAD FAIZ | FIKRI ARIGI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo