Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, memuji tata kelola pembinaan pemain muda di Indonesia saat ini. Ia menilai hal ini jauh lebih baik daripada saat ia membentuk timnas U-19 pada 2013.
"Lebih banyak sumber (pemain) saya sekarang. Di samping itu, bila punya informasi ada pemain bagus, saya datang ke situ," kata Indra saat ditemui di lokasi Training Camp di Cikarang, Bekasi, Selasa, 17 Oktober 2017.
Indra mengatakan perubahan signifikan ini terjadi setelah kesuksesan tim nasional Indonesia U-19 merebut juara AFF pada 2013. Saat itu skuad asuhan Indra Sjafri, yang dipimpin Evan Dimas, menang atas Vietnam lewat adu penalti. Itu merupakan gelar juara pertama Indonesia di kancah internasional sejak 22 tahun terakhir.
Setelah kemenangan itu, Indra mengatakan gairah dan semangat lembaga pembinaan pemain muda meningkat pesat. Mulai Sekolah Sepak Bola (SSB), akademi sepak bola, hingga Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di seluruh Indonesia berlomba-lomba mencari dan menelurkan pemain muda berkualitas.
"Mereka menjadi semangat berlatih dan sumber pemain lebih banyak. Memilih pemain itu saat ini lebih mudah. Ini akan berlanjut terus," tutur Indra.
Di masa kepengurusan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) saat ini, Indra mengatakan pengawasan terhadap pembinaan pemain muda juga lebih diperhatikan. Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di daerah getol menyeleksi pemain muda potensial di daerah masing-masing.
Alhasil, pelatih berusia 54 tahun itu mengaku banyak mendapat data dan informasi pemain muda di daerah-daerah. Hal ini pula yang membantu Indra memilih 23 nama yang masuk ke skuad timnas U-19 binaannya saat ini.
Hal ini ia nilai jauh lebih baik daripada masa-masa ia mengumpulkan skuad timnas U-19 era Evan Dimas pada 2013. Saat itu, ia menilai, tata kelola pemain muda masih sangat minim. Ia pun akhirnya kerap memilih blusukan sendiri ke daerah untuk mencari bibit-bibit pemain muda.
"Saya optimistis Indonesia akan semakin bagus. Ini terbukti dari 2013 saya membangun tim dan sekarang saya punya tim 2017, kualitasnya jauh lebih baik. Orang bisa lihat dan bisa juga pakai analisis statistik," kata Indra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini