Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer pelatnas renang, Wisnu Wardhana, mengatakan porsi latihan untuk berlaga di Olimpiade Tokyo saat ini masih fokus pada latihan fisik. Menurut dia, latihan fisik ini untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah porsi latihan yang berkurang selama pandemi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami masih latihan fisik yaitu untuk memantapkan sekaligus untuk adaptasi mereka," kata Wisnu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, 26 Oktober 2020. Pelatnas renang proyeksi Olimpiade sudah dimulai sejak 19 Oktober 2020 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada enam atlet yang dipanggil pelatnas untuk Olimpiade Tokyo. Mereka adalah I Gede Siman Sudartawa, Glen Victor Susanto, Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, Triady Fauzi Sidiq dan Azzahra Permatahani. Latihan dipimpin tim manajer Wisnu Wardhana serta dua pelatih Albert Sutanto dan Doni B.Utomo.
Atlet renang, Glen Victor, berharap pelatnas ini bisa meningkatkan kembali kemampuan berenangnya. Sejak pandemi, kata dia, pelatihan terbatas karena seluruh kolam renang ditutup. “Saat pandemi kemarin, kami kesulitan berlatih baik di gym maupun di kolam renang. Dan harus diakui kami yang di pelatnas sangat kurang berlatih,” kata Glen.
Ia menambahkan, “Saat ini saya juga meninggalkan Bandung menuju Jakarta yang fasilitas kolam serta protokol kesehatan cukup baik. Semoga ini bisa meningkatkan lagi kemampuan, karena memulainya juga dari nol lagi."
Di sisi lain, PB PRSI telah mendapat dana bantuan sebesar Rp 1,2 miliar untuk persiapan Olimpiade Tokyo. Para atlet yang disiapkan itu harus bisa mendekati limit A agar bisa lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo. Demi mencapai target tersebut, enam perenang tersebut bakal menjalani pemusatan latihan di Australia pada awal tahun depan.