Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Selama gelaran Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah, telah tercipta sebanyak 145 rekor baru, dengan salah satu di antaranya rekor ASEAN. Satu catatan rekor tingkat Asia Tenggara tersebut dipecahkan oleh atlet asal Kalimantan Selatan, Ahmad Fauzi, saat bertanding pada cabang olahraga (cabor) atletik untuk nomor Lempar Cakram F37 Putra.
Ketua Pengurus Besar (PB) Peparnas 2024, DB Susanto mengemukakan 144 rekor nasional dan 1 rekor ASEAN yang berhasil diciptakan menjadi bukti nyata bahwa dengan konsistensi dan kerja keras, segala hambatan dapat diatasi.
"Raihan 144 rekor nasional ini bukanlah hal yang mudah dicapai. Setiap atlet telah menunjukkan perjuangan luar biasa, dan mereka layak mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya," ujar Susanto dalam sambutannya di acara penutupan Peparnas 2024 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu malam, 13 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun sejumlah rekor baru nasional yang dipecahkan di antaranya 17 rekor untuk cabang olahraga (cabor) para angkat berat. Untuk pula dari cabor para renang dengan total rekor baru yang tercipta mencapai 22 nomor.
Dia menambahkan keberhasilan memecahkan rekor ASEAN juga menunjukkan bahwa Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat untuk bersaing di level internasional. Peparnas 2024 di Solo, menurut dia, telah menjadi saksi kebangkitan olahraga nasional Indonesia, dengan semangat keberagaman dan kesetaraan.
"Para atlet difabel dari seluruh penjuru Indonesia telah berjuang sekuat tenaga untuk menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk mencapai prestasi," kata dia.
Jumlah medali yang diperebutkan pada Peparnas 2024 tercatat mencapai 567 medali, terdiri dari berbagai cabang olahraga difabel, yakni para atletik, para bulutangkis, boccia, para renang, dan lainnya.
Jawa Tengah keluar sebagai juara umum Peparnas 2024. Urutan kedua ditempati Jawa Barat dan posisi ketiga adalah Daerah Khusus Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Susanto menekankan bahwa Peparnas 2024 juga menjadi momentum penting dalam memperkuat persatuan dan kesatuan di antara masyarakat. Tidak hanya sebagai ajang olahraga, kegiatan olahraga ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam semangat yang sama, baik sebagai atlet, pelatih, pendukung, maupun panitia.
"Peparnas 2024 tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang kebersamaan dan kolaborasi. Setiap langkah dan setiap upaya yang dilakukan di sini mencerminkan kekuatan persatuan kita sebagai bangsa," kata Susanto.
Pilihan Editor: Tutup Peparnas 2024, Menpora Berkomitmen Penyandang Disabilitas Tetap Dapat Kesempatan yang Sama Terutama di Olahraga