Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Spanyol menatap Piala Dunia 2022 di Qatar dengan target mencapai babak final. Dalam paiala dunia kali ini, Spanyol tergabung ke dalam Grup E bersama dengan Jerman, Jepang, dan Kosta Rika. Spanyol akan memainkan pertandingan pertamanya melawan Kosta Rika, Spanyol vs Kosta Rika pada 23 November 2022. Dalam Grup E, Spanyol difavoritakan untuk lolos ke babak 16 besar bersama Jerman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walau begitu, juara Piala Dunia 2010 ini, dalam 2 edisi piala dunia sebelumnya tidak tampil mengesankan, pada 2014 gagal lolos dari babak grup dan 2018 hanya mampu mencapai babak 16 besar. Pelatih Spanyol, Luis Enrique, menyatakan bahwa untuk Piala Dunia 2022, timnya sedang berada dalam kondisi yang baik dan siap bersaing dengan target mencapai babak final.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"tidak diragukan, Spanyol menjadi calon juara. Kami berada di urutan tujuh Rangking FIFA dan kami yakin akan memainkan 7 pertandingan di Qatar," kata Enrique.
Baca: Luis Enrique Tak Sekadar Pelatih Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022 bagi Ferran Torres
Profil Pelatih Timnas Spanyol Luis Enrique
Luis Enrique Martinez Garcia atau populer disebut dengan Luis Enrique merupakan seorang manajer sepak bola dan juga mantan pemain sepak bola asal Spanyol. Enrique lahir pada 8 Mei 1970 di Gijon, Spanyol. Melansir Transfermarkt, Enrique mengawali karier sepakbolanya dari tim junior Sporting Gijon pada 1981.
Pada 1988, Enrique memulai karier professional dalam dunia sepak bola dengan bergabung ke dalam Sporting Gijon B. Pada 1989, Enrique promosi ke Sporting Gijon dan mencatatkan hasil yang impresif dengan bermain sebanyak 36 kali dan mencetak 15 gol.
Selanjutnya, pada 1991, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini dipinang oleh Real Madrid dan berhasil memberikan beberapa gelar bagi Real Madrid, seperti La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Kariernya yang cukup apik dan cemerlang di Real Madrid menjadi ternoda setelah ia pindah ke Barcelona yang menjadi musuh bebuyutan Real Madrid.
Enrique memutuskan untuk pindah ke Barca pada 1996 dan di Barcelona Enrique berhasil mencatatkan prestasi di Eropa, seperti juara UEFA Super Cup dan juara Piala Winners. Setelah membela Barcelona selama 8 musim, Enrique memutuskan untuk gantung sepatu.
Enrique juga mencatatkan banyak penampilan bersama Spanyol, baik Spanyol U-21 maupun timnas Sapnyol. Salah satu prestasi Enrique bersama timnas Spanyol adalah ia berhasil meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
Setelah pensiun, Enrique memutuskan ntuk mendalami dunia kepelatihan dan manajerial sepak bola. Tim pertama yang ditangani oleh Enrique adalah Barcelona B pada 2008. Kemudian, pada 2011, Enrique menangani AS Roma. Satu tahun menangani Roma, Enrique pindah lagi ke Celta Vigo. Baru satu tahun di Celta Vigo, Enrique dipinang oleh Barcelona untuk menjadi juru taktik Barcelona pada 2014.
Ketika di Barcelona, Enrique mencatatkan beberapa torehan prestasi yang mentereng sebagai seorang manajer. Enrique berhasil mempersembahkan treble winners bagi Barcelona dan ia berhasil menciptakan salah satu trio yang paling tajam saat itu, yaitu Trio Messi, Suarez, dan Neymar (MSN).
Setelah menukangi Barcelona, Luis Enrique dipercaya untuk menjadi juru taktik La Furia Roja dan ia berhasil membawa Spanyol menjadi peringkat tiga pada Euro 2020 dan menjadi runner up pada UEFA Nation League.
EIBEN HEIZIER
Baca juga: Profil Gregg Berhalter Petih Timnas Amerika Serikat, Upaya Unjuk Gigi di Piala Dunia 2022 Qatar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.