Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Dunia balap motor Indonesia diguncang oleh insiden tragis di Sirkuit Mandalika yang melibatkan pembalap muda, Haruki Noguchi. Pembalap asal Jepang ini dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Asia Road Racing Championship (ARRC) Mandalika kelas ASB1000.
Usai terlibat kecelakaan parah di tikungan 10 Sirkuit Mandalika Haruki Noguchi mengalami cedera kritis. Haruki sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Nusa Tenggara Barat hingga akhirnya meninggal pada Kamis, 17 Agustus 2023.
Profil Sirkuit Mandalika
Sirkuit mandalika atau bernama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit berdiri di atas lahan seluas 133,1 hektar. Dirangkum dari indonesia.travel, sirkuit ini terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Sirkuit ini mulai dikerjakan sejak Oktober 2019 dan selesai pada Juli 2021. Lalu diresmikan pada Jumat, 12 November 2021 oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
Sirkuit yang memakan biaya 3,5 triliun ini dibangun sebagai tempat penyelenggara event balap internasional. Misalnya menjadi tuan rumah MotoGP musim 2022 dan Kejuaraan Dunia Superbike seri ke-11. Mandalika juga menjadi perhelatan Asia Talent Cup, sebuah balapan yang digelar untuk mencari bibit pembalap muda Asia.
Diketahui, Sirkuit Mandalika dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal sebagai Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Sementara itu, dana pembangunannya diperoleh dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT Wijaya Karya (Tbk) Persero, PT PP (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dilansir dari setneg.go.id.
Sirkuit Mandalika sendiri mempunyai panjang lintasan 4,31 kilometer. Dikutip dari astra-honda.com, lintasan ini memiliki 17 tikungan dengan 11 tikungan mengarah ke kanan dan 6 lainnya mengarah ke kiri. Sebelumnya, lintasan ini sempat dirancang memiliki 19 tikungan, namun diperpendek menjadi 17 tikungan dengan alasan keselamatan.
Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit pertama berkelas internasional di Indonesia. Pasalnya, lintasan ini menggunakan teknologi pengaspalan bernama Stone Mastic Asphalt atau SMA. SMA mampu memperkuat struktur lapisan permukaan dengan prinsip kontak stone by stone sehingga pembalap tidak mudah terjatuh saat terjadi wet race atau jalan licin.
Hebatnya lagi, sirkuit Mandalika dilengkapi concrete wall dengan debris fence yang terbuat dari besi. Bentuk dari concrete wall ini biasanya ditemukan di sirkuit Baku, Azerbaijan, atau gelaran balap Formula E di jalanan perkotaan.
Terlepas dari lintasan mewahnya, sirkuit Mandalika juga dirancang menampung luapan penonton dengan total kapasitas 200.000 penonton. Serta dilengkapi 40 garasi yang dibangun secara permanen.
Tak cukup sampai disitu, sirkuit Mandalika mendapatkan tiga rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Mulai rekor pengaspalan menggunakan teknologi building information modelling (BIM) dengan volume terbanyak, pembangunan sirkuit pertama standar Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), hingga lintasan sirkuit tercepat.
Sebagai informasi, nama Mandalika diambil dari cerita lokal yang ada di Lombok. Mandalika merupakan putri yang cantik dan memesona dari pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting. Kecantikan ini pun tersebar dan membuat para pangeran dari berbagai kerajaan datang ke Lombok.
Selain itu, sirkuit Mandalika dibangun di salah satu dari empat destinasi wisata unggulan. Sekaligus menawarkan keindahan bibir pantai dan tepi laut Kuta Mandalika yang terkenal.
Pilihan Editor: ARRC: Haruki Noguchi Meninggal Usai Kecelakaan di Sirkuit Mandalika
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini