Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta sinergi promosi Asian Games dan Asian Para Games 2018, menyusul arahan Presiden Joko Widodo tentang peningkatan promosi penyelenggaraan pesta multi-cabang olahraga dan olahraga disabilitas tertinggi di Asia itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya berharap, setelah ini, logo Asian Games di sebelahnya juga harus ada logo Asian Para Games. Saya minta kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan Komite Paralimpiade Asia (APC) untuk tidak mempersoalkan hal-hal teknis," kata Imam, setelah Rapat Pleno Asian Para Games 2018, di Jakarta, Sabtu malam lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Imam mengatakan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dan Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) selalu bekerja bersama dengan seluruh kementerian dan lembaga di Indonesia dalam menyiapkan pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu. Imam juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia turut mendukung INAPGOC "Ini adalah kerja kemanusiaan dan bukan sekadar perebutan peringkat," kata Imam.
Imam mengharapkan masyarakat tidak lagi melihat sebelah mata penyelenggaraan Asian Para Games dibanding Asian Games karena Kementerian-nya pun telah memberikan penghargaan yang sama bagi para atlet peraih medali emas dalam kedua kejuaraan itu. Bonus untuk para atlet pun meningkat 250 persen lebih banyak dibanding bonus pada Asian Games dan Asian Para Games Incheon 2014. "Nilai bonus itu sekitar Rp 1,5 miliar," kata Imam.
Sementara itu, Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari mengatakan kebutuhan untuk promosi bersama Asian Games dan Asian Para Games menyusul waktu penyelenggaraan yang semakin mendesak. Menurut dia, INASGOC tidak ada masalah dengan promosi bersama karena anggaran pun dari Indonesia. "Kami ingin menjunjung nilai-nilai sportivitas dan kemanusiaan dalam ajang olahraga ini," kata Okto.
Adapun pemerintah DKI Jakarta akan membebaskan pajak tiket Asian Para Games 2018. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pembebasan pajak itu diberikan berdasarkan asas keadilan. "Karena ini adalah teman-teman kita dari penyandang disabilitas, berdasarkan asas keadilan itu bisa diberikan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat lalu.
Namun pemerintah DKI masih belum mengambil keputusan soal pajak tiket Asian Games. Sandiaga berkukuh pemotongan pajak tiket Asian Games tak bisa dilakukan. "Kami mau memberikan, tapi tidak diperbolehkan sesuai perda," kata Sandiaga.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir, meminta pemerintah DKI membebaskan pajak tiket Asian Games. Dia beralasan bahwa pembebasan pajak itu dapat menekan harga tiket, sehingga penonton yang datang semakin banyak. Pemerintah Sumatera Selatan pun telah memutuskan membebaskan pajak tiket Asian Games yang berlangsung di Palembang.
Sandiaga merujuk pada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010. Beleid itu tak membolehkan penghapusan pajak, melainkan hanya pemotongan maksimal 50 persen berdasarkan asas keadilan dan reprositas. "Kalau untuk Para Games, kami bisa. Tapi kalau Asian Games, karena ada sponsor, dan itu yang diuntungkan korporasi juga," kata Sandiaga. ANTARA | BUDIARTI UTAMI PUTRI | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
